Saran Metodologis Saran Praktis

B. SARAN

Selanjutnya akan dikemukakan mengenai saran praktis dan metodologis, dalam upaya menyempurnakan penelitian selanjutnya mengingat penelitian ini masih jauh dari sempurna. Berikut adalah saran yang diajukan:

1. Saran Metodologis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti memberikan saran bagi pihak yang ingin meneliti selanjutnya mengenai topik yang sama ataupun mengembangkan penelitian ini, sekiranya dapat mempertimbangkan hal- hal berikut: a. Peneliti selanjutnya hendaknya membuat penelitian mengenai prokrastinasi pada remaja anggota fan club K-pop dengan lebih mendalam, bisa disertakan dengan hasil wawancara yang spesifik. b. Adapun hal lainnya yaitu mengenai faktor lain yang mempengaruhi data hasil penelitian yang berasal dari subjek, hendaknya peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor tersebut c. Peneliti selanjutanya bisa juga mempersempit ataupun fokus terhadap satu institusi, sehingga perbedaan treatment dari pengajar dapat dikendalikan

2. Saran Praktis

a. Saran untuk institusi Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ada mengungkapkan mengenai semakin tinggi jenjang pendidikan, maka kecenderungan untuk prokrastinasi dapat meningkat, maka dari itu diharapkan dari institusi dapat Universitas Sumatera Utara mengontrol dari jauh perkembangan ataupun sistem belajar dari siswa ataupun mahasiswa. b. Saran untuk pihak keluarga Subjek penelitian ini merupakan remaja, dimana remaja harusnya masih dalam tahap pengawasan orangtua, berkembangnya kegiatan klub penggemar K- pop juga merupakan imbas dari semakin berkembangnya teknologi. Remaja memperoleh informasi lewat internet ataupun media sosial lain. Dalam hal ini orangtua juga bisa ikut andil dalam mengendalikan ataupun memantau kegiatan dari remaja sehingga tidak mengganggu sistem belajarnya. c. Saran untuk siswa dan mahasiswa Penelitian ini berfokus pada remaja yang tidak lain adalah peserta belajarbaik dari jenjang SMP sampai dengan Perguruan Tinggi. Hasil penelitian cukup mengkhawatirkan pada tingkat yang semakin tinggi dalam kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik. Bagaimana pola belajar remaja tentunya remaja itu sendirilah yang memiliki andil besar dalam menentukannya. Hendaknya dalam segala aktivitas baik belajar maupun bersenang-senang dapat diseimbangkan sebaik mungkin, agar terhindar dari penundaan belajar yang bisa berakibat pada turunnya prestasi. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI