Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan oleh Ikatan Agam
Inong Banda Aceh
itu sebagai perpanjangan
tangan pemerintah
untuk membantu
menjadi promotor
pariwisata Banda Aceh
acara-acara kebudayaan
dan pariwisata, disana nanti
kita akan melakukan
promosi pariwisata juga
kita juga lebih banyak
membantu disbudpar
nugas di acara- acara
pariwisata. Nanti
dampingi tamu, jaga
stand, atau lainnya
promotor pariwisata
Banda Aceh, jadi ikut
membantu pemerintah
dalam mempromosika
n pariwisata
3.
Untuk mengetahui
pelaksanaan program promosi
pariwisata yang dijalankan oleh
Ikatan Agam Inong Banda
Aceh serta media yang digunakan
dalam mempromosikan
pariwisata kota Banda Aceh
Semua Agam Inong adalah
duta wisata jadi sama-
sama akan menerima
tugas dalam promosi
pariwisata. Untuk saat ini,
medsos masih yang paling
berperan Disbudpar
akan membagi tugas kepada
semua, nanti dilihat juga
yang paling aktif dan mau
bertugas. Untuk
medianya, media sosial
milik pribadi dan Ikatan
Disbudpar suka nelpon
langsung, atau melalui ketua
ikatan kalo mau minta
Agam Inongnya
bertugas. Kalo media
sekarang yang sering kita
pake media sosial
Tidak hanya pemenang, tapi
finalis ikut andil dalam
bertugas. Kalo media promosi,
IT sekarang sedang
booming, jadi media sosial
paling efektif, selain itu ada
event dan stand
4.2 Pembahasan
Dari analisis dan pengamatan peneliti, maka peneliti membuat pembahasan sebagai berikut:
Peneliti melakukan penelitian pada Ikatan Agam Inong Banda Aceh, khususnya Agam Inong Banda Aceh 2015. Agam Inong merupakan sebutan
terhadap Duta Wisata Banda Aceh yang terpilih dalam Ajang Pemilihan Agam Inong Banda Aceh. Duta Wisata Banda Aceh merupakan perpanjangan tangan
pemerintah di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banda Aceh, bagian Promosi dan Pemasaran. Ikatan Agam Inong Banda Aceh
mendapatkan wewenang dari pemerintah kota Banda Aceh untuk melakukan kegiatan-kegiatan promosi pariwisata Banda Aceh. Peneliti melakukan
wawancara kepada delapan orang informan Agam Inong Banda Aceh 2015, yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara dipilih dengan melihat beberapa karakteristik dan juga kesediaan informan. Dari
setiap informan ini, peneliti memperoleh data yang hampir sama mengenai peran Agam Inong dalam mempromosikan pariwisata kota Banda Aceh.
Dalam menjalankan tugas promosi pariwisata daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutuhkan dukungan dan bantuan agar kegiatan promosi dapat
berjalan dengan baik dan cepat serta merata kepada setiap masyarakat. Promosi pariwisata juga diharapakan dapat menjangkau khalayak luas, tidak hanya lokal,
namun juga nasionah bahkan meliputi mancanegara. Dengan demikian, maka pemerintah membutukan Duta wisata untuk membantu menjalankan tugas
promosi pariwisata tersebut. Di kota Banda Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisatanya telah menggelar beberapa kali ajang pemilihan Agam Inong Banda
Aceh sebagai duta wisata untuk setiap tahunnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, duta adalah orang yang
diutus oleh pemerintah untuk melakukan tugas khusus, biasanya keluar negeri, utusan, misi. Duta dapat diartikan juga sebagai orang yang mewakili suatu negara
di negara lain untuk mengurus kepentingan negara yang diwakilinya, menbantu dan melindungi warga negaranya yang tinggal di negara tersebut
http:ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id. Duta wisata merupakan putra-putri yang mewakili daerahnya dalam upaya
mempromosikan potensi dan aset wisata daerahnya, diharapkan dengan menyandang gelar sebagai duta wisata mereka yang terpilih adalah sosok duta
wisata yang kreatif, inovatif, percaya diri, berpengalaman dan berjati diri. Hal itu ditunjang oleh penampilan yang simpatik, yang kemudian diarahkan untuk dapat
menggapai visi terwujudnya duta wisata sebagai generasi yang berkualitas, santun, berdedikasi untuk melestarikan budayanya. Selain itu juga dapat berperan
aktif dalam mempromosikan kepariwisataan. duta wisata merupakan atraksi wisata yang bertujuan melestarikan budaya daerah. Sekaligus sarana
pengembangan potensi bakat, kreativitas, kecerdasan para generasi muda untuk menjadi figur yang dapat berperan dalam mempromosikan kekayaan seni, budaya
dan pariwisata. Serta menghilangkan citra sebagai pelengkap kegiatan atau pajangan saja http:ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Banda Aceh menyelenggarakan ajang pemilihan agam Inong Banda Aceh
pertama sekali pada tahun 2007. Namun, baru kemudian Ikatan Agam Inong Banda Aceh terbentuk pada tahun 2013, dan baru dua periode sejak berdirinya
hingga sekarang. Ikatan Agam Inong Banda Aceh dibentuk dengan tujuan menghimpun seluruh Agam dan Inong Banda Aceh agar silaturrahmi diantara
mereka tetap terjaga dan semakin erat. Hal tersebut dapat membantu mempermudah kegiatan promosi pariwisata di kalangan para Agam Inong Banda
Aceh sendiri. Selain itu, terbentuknya Ikatan Agam Inong Banda Aceh juga bertujuan sebagai wadah, dimana para Agam dan Inong dapat menuangkan dan
menggali potensi yang mereka miliki, serta bersama-sama mengembangkannya dalam hal yang bermanfaat.
Selama digelarnya pemilihan Agam Inong Banda Aceh, para duta wisata Banda Aceh telah banyak mengumpulkan prestasi gemilang bagi kota Banda
Aceh. Diantaranya ialah beberapa kali memenangi juara pada Ajang Pemilihan Duta Wisata Aceh. Dimulai dari tahun 2010, Inong perwakilan Banda Aceh
menang sebagai Duta Wisata Provinsi Aceh dan meraih predikat Duta Perdamaian di tingkat Nasional. Pada Tahun 2013, Agam Banda Aceh menang sebagai Duta
Wisata Aceh dan keluar sebagai juara 2 tingkat Nasional. Selanjutnya pada tahun 2014, Agam dan Inong Banda Aceh meraih juara 3 di Pemilihan Duta Wisata
Aceh. Dan pada tahun 2015, Agam Banda Aceh mendapat juara 2 sebagai Duta Wisata Aceh, sedangkan Inong Banda Aceh mendapat juara 3 sebagai Duta
Wisata Aceh dan meraih predikat sebagai Duta Wisata Best Social Media 2015. Setiap tahun, Agam Inong Banda Aceh mampu memberikan prestasi yang
baik bagi kemajuan pariwisata Banda Aceh. Dengan bertambahnya prestasi tersebut setiap tahunnya, semakin baik dan maju pula dunia pariwisata Banda
Aceh. Pengelolaan kegiatan promosi pariwisata Banda Aceh juga semakin berkembang dibantu oleh putra-putri terbaik Banda Aceh yang berprestasi. Pada
tahuh 2015, Banda Aceh meluncurkan lima ikon jenis pariwisata yang dimiliki kota Banda Aceh dengan sebutan 5 charming Banda Aceh. Kelima aspek ikon
pariwisata Banda Aceh tersebut meliputi: wisata religi islami, wisata nature alam, wisata heritage sejarah, wisata tsunami, dan wisata kuliner makanan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, memiliki banyak keunggulan
dibandingkan daerah lain di Provinsi Aceh. Salah satunya ialah sebagai pusat pemerintahan, sejarah, dan kebudayaan sejak zaman Kerajaan Aceh dahulu.
Benda-benda peninggalan sejarah dan bencana tsunami yang tersebar di hampir setiap sisi di kota Banda Aceh, juga menjadi objek wisata yang banyak
mengandung nilai pengetahuan, seni, budaya, bahkan agama. Beberapa objek wisata ters,ebut diantaranya seperti: Masjid Raya Baiturrahman, Museum
Tsunami, Rumoh Aceh, Taman Putroe Phang, Kapal PLTD Apung, Pantai Ulee Lheue, Taman Hutan kota BNI, Lapangan Blang Padang, Taman Ratu
Safiatuddin, Makam Syiah Kuala, Komplek Pekuburan Kerkhooff, Gunongan, dan banyak objek wisata lainnya. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh kota
Banda Aceh tak jarang menarik minat para pemuda untuk mencoba mendaftarkan diri mengikuti Ajang Pemilihan Agam Inong Banda Aceh. Para pemuda Aceh
tergerak untuk membantu memajukan dan mengembangkan pariwisata yang ada di kota yang disebut sebagai World Tourism Islamic tersebut.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kedelapan informan Agam Inong Banda Aceh, peneliti melakukan pembahasan yang
dikaitkan dengan tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peran Agam Inong yang tergabung dalam Ikatan Agam Inong Banda Aceh dalam
mempromosikan pariwisata kota Banda Aceh. Peneliti ingin mengetahui program- program yang dijalankan oleh para Agam Inong untuk membantu pemerintah kota
dalam mengembangkan kegiatan promosi pariwisata, teknik promosi yang diterapkan, serta media yang digunakan dalam kegiatan promosi tersebut. Peneliti
mewawancarai Agam Inong Banda Aceh tahun 2015, yang merupakan duta wisata terbaru yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Wisata Banda
Aceh. Dari hasil wawancara dengan semua informan, peneliti mendapatkan
informasi bahwa pemilihan Agam Inong Banda Aceh 2015 mengangkat tema yang berbunyi “Let Us Welcome You in Charming Banda Aceh”. Tema ini sejalan
dengan dilaunchingkannya charming Banda Aceh pada tahun 2015. Sehingga pemerintah kota Banda Aceh, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Aceh, ingin memperkenalkan charming Banda Aceh kepada khalayak luas. Pada
tahun 2015, selama satu tahun periode mereka sebagai Duta Wisata Banda Aceh, para agam inong banda Aceh 2015 juga berhasil membuat banyak program dan
gebrakan baru yang belum pernah diadakan di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menarik perhatian masyarakat sehingga promosi pariwisata yang mereka
laksanakan dapat berkembang pula. Duta Wisata Banda Aceh 2015 memiliki 15 finalis pasangan Agam dan
Inong. Diantara kelimabelas pasang finalis tersebut, terdapat lima pasang Agam Inong yang menjadi pemenang dan satu pasang Agam Inong Favorit dalam ajang
pemilihan Agam Inong Banda Aceh 2015. Dan diantara kelima pemenang Agam Inong Banda Aceh, hanya satu pasangan yang mendapat gelar sebagai Agam
Inong Duta Wisata Banda Aceh 2015, keempat pasangan lainnya menjadi wakil I hingga wakil IV yang akan membantu Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh
terpilih 2015 dalam menjalankan tugas sebagai promotor pariwisata Banda aceh. Agam Inong memiliki banyak wakil dan mengikutsertakan pula seluruh finalis
dalam bertugas, hal ini dikarenakan pemerintah kota Banda Aceh akan menyelenggarakan banyak event dan kegiatan, juga menghadiri berbagai
undangan kegiatan dari daerah bahkan provinsi lain di Indonesia. Sehingga akan melibatkan banyak Agam dan Inong untuk bertugas dalam setiap kegiatan.
Program-program yang telah dijalankan oleh Agam Inong Banda Aceh 2015 selama setahun masa tugas mereka, terkait dengan kegiatan promosi
pariwisata Banda Aceh diantaranya ialah, launchingnya akun line official Agam Inong Banda Aceh, launchingnya program edukasi dengan nama “Agam Inong
Pedia”, pada akun instagram Agam Inong banda aceh, Saweu Sikula dengan tema, “Sadar Budaya sejak Dini”, dan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang
diadakan di lingkungan kapal PLTD Apung dalam rangka HUT kota Banda Aceh yang ke 810. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
Disbudpar kota Banda Aceh dan pemerintah kota Banda Aceh, para Agam dan Inong ikut ambil bagian untuk bertugas mempromosikan pariwisata, baik sebagai
penerima tamu, pendamping tamu dan pejabat pemerintah lainnya, menjaga stan pariwisata serta tugas-tugas lainnya yang menyangkut kegiatan Kebudayaan dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Pariwisata kota Banda Aceh. Beberapa acara dan kegiatan kebudayaan dan
pariwisata yang diselenggarakan Disbudpar kota Banda Aceh maupun pemerintah kota Banda Aceh di tahun 2015 diantaranya ialah, festival kopi, piasan seni, pawai
menyambut ramadhan, peringatan HUT Banda Aceh yang ke 810, dan beberapa kegiatan dan acara lainnya.
Dalam pelaksanaan program-program acara yang dijalankan oeh Agam Inong Banda Aceh, mereka selalu dibantu oleh pihak Disbudpar kota Banda Aceh.
selebihnya, mereka ikut andil dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak Disbudpar maupun pemerintah kota Banda Aceh. Dalam menjalankan tugas-tugas
promosi pariwisata, tawaran bertugas tidak hanya dilimpahkan kepada pemenang Agam dan Inong Banda Aceh 2015, namun juga seluruh finalis Agam Inong yang
tergabung dalam Ikatan Agam Inong Banda Aceh dapat ikut andil menerima tawaran tugas. Tentunya dinilai dari keaktifan dan keseriusan para Agam dan
Inong sendiri. Di sisi lain, ketika tawaran tugas telah dilimpahkan kepada seorang Aga ataupun Inong, namun pada saat yang bersamaan, mereka tidak dapat
menerima tawaran tugas karena kegiatan lain yang juga tidak dapat ditinggalkan, maka pihak Disbudpar melalui Ikatan Agam Inong Banda Aceh, akan meminta
ganti atau melimpahkan tawaran tugas kepada Agam Inong lain yang siap menerimanya. Pembagian tugas yang dilakukan pihak Disbudpar kepada Agam
dan Inong Banda Aceh sangat begitu adil dan merata. Meskipun seluruh Agam Inong dapat berperan aktif, namun porsi terbesar dalam menerima tawaran tugas
tetap dilimpahkan kepada Agam Inong Banda Aceh yang sedang menjabat di setiap tahunnya, terutama kepada para pemenang Agam dan Inong Banda Aceh
sendiri. Setiap bertugas ke lapangan, para Agam dan Inong Banda Aceh akan
mengenakan pakaian adat Aceh, lengkap dengan suntingan di kepala bagi Inongnya serta high heels yang ukuran tingginya minimal mencapai tujuh
sentimeter. Namun, terkadang Agam dan Inong juga memakai pakaian dinas seragam lainnya seperti baju batik serta pakaian formal seperti jas bagi para
Agam. Hal ini disesuaikan pada tempat dan kegiatan acara sendiri. Agam dan Inong akan berusaha tampil semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan mereka
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara mengemban tanggungjawab sebagai ikon pariwisata yang menjadi pusat perhatian
bagi banyak masyarakat serta tamu-tamu penting negara, baik nasional maupun internasional yang berkunjung ke Aceh. Mereka juga sebagai ikon promotor
pariwisata Banda Aceh yang setiap bertugas ke luar daerah, akan memikul tanggungjawab untuk menjaga nama baik Aceh, kususnya Banda Aceh, serta
menjadi cerminan bagi pribadi pemuda kota Banda aceh. Untuk membantu memudahkan kegiatan promosi pariwisata, selain
melibatkan para Agam Inong Banda Aceh, pihak Disbudpar kota Banda Aceh juga memiliki media promosi lain seperti majalah Diwana yang berisi seluruh
informasi mengenai pariwisata Banda Aceh, maupun informasi seputar kota Banda Aceh sendiri. Pembahasan yang diangkat dalam majalah Diwana dapat
berupa sejarah, kebudayaan, agama, kegiatan pemerintah kota Banda Aceh, maupun profil orang-orang hebat di Banda Aceh. Majalah Diwana juga
menyediakan rubrik untuk mengangkat informasi terkait Agam Inong Banda Aceh, aktivitas yang mereka jalankan, serta profil para Agam Inong sendiri. Hal
ini diharakan dapat menjadi motivasi bagi para kawula muda yang membacanya, agar tertarik untuk menggali potensi dan mengasah kemampuan dalam bidang
pariwisata, sehingga terdorong untuk mempersiapkan diri menjadi next tourism ambassador of Banda Aceh.
Bagi para Agam Inong sendiri, mereka lebih antusias menggunakan akun media sosial milik pribadi untuk menggencarkan promosi pariwisata Banda Aceh.
Berbagai foto objek wisata mereka unggah melalui akun instagram dan menyertakan informasi-infomasi menarik sebagai captionnya. Selain itu, mereka
juga terlihat bangga dengan memposting foto-foto kegiatan selama bertugas menjadi Agam Inong Banda Aceh. Khalayak luas dpat mengetahui perkembangan
aktifitas serta kegiatan-kegiatan Agam Inong dari unggahan foto-foto yang mereka sebarkan melalui akun media sosial, seperti instagram. Untuk Ikatan
Agam Inong Banda Aceh, mereka juga memiliki banyak akun media sosial untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan para Agam Inong Banda Aceh dalam ikatan,
juga sebagai media dalam mempromosikan berbagai pariwisata Banda Aceh. Beberapa akun media sosial yaang dimiliki oleh Ikatan Agam Inong Banda Aceh
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara seperti akun instagram, facebook, twitter, path, juga akun line official, serta blog.
Ikatan Agam Inong Banda Aceh aktif menyertakan informasi-informasi update mengenai aktifitas Ikatan, Agam Inong Banda Aceh, maupun kegiatan dalam
membantu Disbudpar mempromosikan pariwisata Banda Aceh. Informasi yang mereka tampilkan mengenai pariwisata Banda Aceh juga ditampilkan dengan
begitu jelas dan menarik. Menurut para Agam Inong Banda Aceh, media sosial merupakan media yang paling efektif dalam membantu mempromosikan
pariwisata Banda Aceh pada saat ini. Selain karena jangkauannya yang luas ke seluruh dunia, juga karena hampir semua orang, terutama para remaja,
menggunakan media sosial. Selain itu, media sosial efektif karena penggunaannya dapat menghemat biaya, waktu, serta tenaga. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan
demi kelancaran kegiatan promosi pariwisata oleh Agam Inong Banda Aceh. Baik dan buruk aktifitas promosi pariwisata yang dilakukan oleh Agam
Inong Banda Aceh, pada akhirnya akan memberikan dampak kepada mereka secara pribadi, kepada Ikatan Agam Inong Banda Aceh dan juga kepada pihak
Disbudpar kota Banda Aceh. Ini dikarenakan Ikatan Agam Inong Banda Aceh mendapatkan wewenang untuk mempromosikan pariwisata kota Banda Aceh di
lingkungan Banda Aceh maupun ke luar Banda Aceh. Jika saja Ikatan tidak dibentuk dan dikelola dengan baik, hal yang ditakutkan adalah kegiatan promosi
pariwisata dapat saja dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik mengenai pariwisata dan kota Banda Aceh. Sehingga
dapat memunculkan nilai dan kesan negatif dari calon wisatawan maupun masyarakat.
Memilih Agam Inong yang tepat untuk menjadi ikon pariwisata Banda Aceh, harus benar-benar dipertimbangkan oleh pihak Disbudpar dan Ikatan. Para
Agam Inong yang terpilih menjadi finalis, akan sama-sama menyandang gelar sebagai Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh, yang tugasnya sebagai ikon
promotor pariwisata. Dalam mempromosikan pariwisata, bekal ilmu, pengetahuan, dan sikap harus menjadi perhatian utama untuk seorang duta wisata.
Sebagai Tourism Ambassador, Agam dan Inong harus memiliki sikap ramah, selalu menebar senyum dan menyapa setiap tamu, tidak meninggalkan kesan acuh
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara dan sombong terhadap tamu, dan yang terpenting, sebagai ikon haruslah tetap
terlihat siap meskipun lelah. Saat penyampaian informasi yang dilakukan Agam Inong dalam mempromosikan pariwisata kepada khalayak luas juga harus
mengedepankan skill dan attitude yang baik pula. Di dalam Ikatan sendiri haruslah memang benar-benar orang terpilih yang memiliki cukup ilmu pariwisata
sehingga ia mampu menjelaskan hal-hal positif mengenai Banda Aceh, yang pada akhirnya memberikan dampak baik pula terhadap Ikatan maupun Disbudpar.
Baiknya Agam Inong sebagai ikon pariwisata Banda Aceh, maka baik pulalah pandangan terhadap pemuda dan pariwisata Banda Aceh, sebaliknya, buruknya
Agam Inong sebagai ikon pariwisata, maka buruk pulalah penilaian masyarakat terhadap pemuda dan kehidupan kota Banda Aceh.
Mempromosikan pariwisata Banda Aceh diharapkan tidak hanya bagi masyarakat Banda Aceh sendiri, namun juga kepada masyarakat luas, di dalam
maupun di luar negeri. Demi keberhasilan kegiatan promosi pariwisata kota Banda Aceh, para duta wisata, Ikatan Agam Inong Banda Aceh, serta pihak Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata kota Banda Aceh harus pandai bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di Banda Aceh maupun di luar daerah. Para Agam Inong
harus tetap menjaga hubungan baik dengan Disbudpar kota Banda Aceh, dengan pemerintah kota, serta dengan organisasi-organisai kepemudaan yang sering
mengambil andil di dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu diperlukan juga kerjasama dengan berbagai media lokal maupun nasional, dengan perusahaan-
perusahaan yang memiliki akses transportasi ke Banda Aceh, seperti perusahaan Bus dan Airlines, juga dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan perusahaan-
perusahaan swasta.
Selain menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar, keberhasilan kegiatan promosi pariwisata oleh Ikatan Agam Inong Banda Aceh juga harus
diusahakan dari dalam, yaitu oleh para Duta Wisatanya sendiri. Salah satu faktornya adalah waktu. Para Agam Inong harus mampu memanage waktunya
dengan baik. Tidak hanya memiliki benyak pengetahuan, cerdas dan agamais, tapi juga harus memiliki banyak waktu dan fokus untuk kegiatan promosi pariwisata
yang dilakukan Ikatan Agam Inong Banda Aceh.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Menjalankan kegiatan promosi pariwisata, bukanlah tanpa hambatan dan
tantangan. Untuk meminimalisir hambatan tersebut, para Agam Inong Banda Aceh sendiri harus mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Antara
jadwal kuliah dan aktifitas penting lainnya dengan jadwal bertugas akan menjadi pilihan yang cukup membingungkan jika tidak pandai dalam mengatur waktu.
Selain itu, dana juga menjadi salah satu hambatan bagi para Agam Inong dalam menjalankan kegiatan promosi pariwisata Banda Aceh. Hal ini dikarena Ikatan
Agam Inong Banda Aceh bertugas di bawah wewenang Disbudpar kota Banda Aceh. Sehingga dalam membuat pogram kegiatan, cukuplah semampu Ikatan
yang nantinya akan dibantu pula oleh Disbudpar kota Banda Aceh. untuk tantangan, nah itu yang banyak. Untuk tantangan sendiri, duta wisata harus siap
menerima tidak hanya sanjungan, tapi juga cibiran dari masyarakat. Berbagai tantangan dalam bertugas menjalankan kegiatan promosi pariwisata Banda Aceh,
para Agam Inong Banda Aceh harus mampu melewatinya dengan tenang tanpa emosi, serta lapang dada, demi meninggalkan kesan positif di tengah masyarakat.
Untuk perkembangan pariwisata Banda Aceh di tahun-tahun mendatang, para Agam Inong Banda Aceh 2015 menaruh banyak harapan pada para duta
wisata Banda Aceh selanjutnya. Mereka menginginkan agar para duta wisata selanjutnya lebih baik lagi, terutama dalam segi pengetahuan dan attitude.
Seorang Duta Wisata harus benar-benar menjalankan tugas dengan sebaik mungkin sebagai ikon promotor wisata demi memajukan pariwisata Banda Aceh.
Para Agam Inong Banda Aceh 2015 juga berharap agar tempat wisata yang ada di kota Banda Aceh diberikan perawatan lebih maksimal agar tetap terjaga
keindahannya demi menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Agar semua ini tercapai, dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk
andil masyarakat, misalnya untuk menjaga kebersihan tempat wisata dan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Penyediaan sarana dan prasarana yang
lebih baik lagi oleh pemerintah. Serta kesadaran pemuda, tidak hanya para Duta Wisata, untuk mempromosikan objek-objek wisata yang ada di kota Banda Aceh
kepada publik.
Universitas Sumatera Utara
101 Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Ikatan Agam Inong Banda Aceh dalam mempromosikan pariwisata Kota Banda Aceh yang dilakukan pada
Agam Inong Banda Aceh 2015, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Finalis Agam Inong Banda Aceh 2015 merupakan bagian dari Ikatan Agam Inong Banda Aceh yang statusnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah
Kota Banda Aceh di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, pada bagian Promosi dan Pemasaran. Para Agam dan Inong
Banda Aceh bertugas sebagai mediator dalam membantu mempromosikan pariwisata Kota Banda Aceh. Mereka akan bertugas pada setiap acara dan
kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah Kota Banda Aceh, terutama pada event-event yang mengangkat tema Kebudayaan dan Pariwisata.
Ikatan Agam Inong Banda Aceh telah diberikan wewenang tersendiri oleh Disbudpar Kota Banda Aceh untuk melakukan promosi pariwisata maupun
menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Kota Banda Aceh. Kehadiran Agam Inong Banda Aceh sebagai Duta Wisata
saat ini telah banyak membantu memajukan dan mengembangkan pariwisata Kota Banda Aceh agar dikenal lebih luas oleh masyarakat. Dibentuknya Ikatan
Agam Inong Banda Aceh juga banyak memberikan kontribusi bagi pemerintah Kota Banda Aceh baik dalam hal gagasan maupun tindakan, dimana seluruh
Agam Inong Banda Aceh yang pernah ada sejak pertama sekali diselenggarakannya ajang pemilihan duta wisata akan terhimpun di dalam
ikatan. Hal ini menjadi kelebihan dan daya tarik tersendiri bagi pariwisata Kota Banda Aceh. Dengan demikian, dapat mempermudah pemerintah Kota Banda
Aceh dalam meningkatkan kegiatan promosi pariwisata Banda Aceh.
Universitas Sumatera Utara