10 Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Paradigma Kajian
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi dan menemukan kebenaran. Agar tujuan tersebut tercapai, setiap penelitian harus
menggunakan pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keseluruhan langkah penelitian tersebut.
Maka, sejak awal melakukan penelitian, suatu pendekatan setiap penelitian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat
tergantung pada paradigma yang dianut peneliti. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan
masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan pada praktisinya apa yang harus dilakukan, tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau
epitemologis yang panjang Mulyana, 2003: 9. Paradigma bukan merupakan salah atau benar, melainkan lebih
memberikan manfaat atau kurang bermanfaat sebagai sebuah cara pandang terhadap sesuatu. Uraian yang lebih sederhana, paradigma penelitian merupakan
sudut pandang peneliti dalam memandang realitas yang diteliti. Sudut pandang penelitian akan berimplikasi pada pendekatan, prosedur, asumsi, dan teori yang
dipilih. Paradigma penelitian merupakan perspektif penelitian yang digunakan oleh peneliti tentang bagaimana peneliti: a melihat realitas world views, b
mempelajari fenomena, c cara-cara yang digunakan dalam penelitian, d cara- cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan Pujileksono, 2015: 26.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme dengan menggunakan metode studi deskriptif kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Paradigma konstruktivisme yaitu, paradigma yang hampir merupakan
antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu
sosial sebagai analisis sistematis terhadap tindakan sosial melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan
dan mengelola dunia sosial mereka Hidayat, 2003: 3. Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita
yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain. Dalam konstruktivis, setiap individu
memiliki pengalaman yang unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam
memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut Patton, 2002: 96.
Peneliti meggunakan paradigma konstruktivis karena di dalam kajian paradigma konstruktivisme memandang tindakan komunikatif sebagai interaksi
yang sifatnya sukarela. Tindakan komunikatif dianggap sebagai tindakan yang sukarela berdasarkan pilihan subjek. Dengan kajian kostruktivisme ini, peneliti
berusaha memahami dan mendeskripsikan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan subjek yang akan diteliti. Selain itu, penelitian ini menggunakan
paradigma konstruktivisme karena penelitian ini menggunakan metode riset deskriptif kualitatif berupa wawancara mendalam dan observasi yang juga
menjadi bagian dari pendekatan konstruktivisme.
2.2 Kajian Pustaka