commit to user
Bila koefisien elastisitas silang nilainya negatif, maka barang – barang tersebut saling melengkapi komplementer.
D. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah tahun 1991 yang berjudul “Demand Analysis of egg in Daerah Istimewa Yogyakrta”. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diketahui bahwa permintaan telur yang ada di yang ada di Daerah Istimewa Yogyakrta dipengaruhi oleh harga telur, harga susu,
harga daging sapi, harga daging ayam, harga minyak goreng dan pendapatan. Sedangkan pada musim lebaran permintaan telur di
Yogyakarta meningkat sebesar 16,92. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa telur merupakan barang normal yang inelastis.
Sementara itu hasil elastisitas silang harga daging sapi dan harga daging ayam masing – masing sebesar ± 0,3125 dan ±0,2920 berarti daging sapi
dan daging ayam merupakan barang suptitusi dari telur. Sedangkan elastisitas pendapatan dari permintaan menunjukkan bahwa telur adalah
barang normal yang tergolong barang mewah superior. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Setiadi dan Irham tahun 2000 yang berjudul
“Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi permintan ikan terpilih di provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa permintaan ikan tongkol sangat elastis sehingga sagat dipengaruhi oleh harga ikan tongkol itu sendiri dan ikan tongkol merupakan barang
normal. Harga ikan lele dan harga minyak goreng mempunyai pengaruh yang nyata terhadap permintaan ikan tongkol, ikan lele dan minyak goreng
commit to user
merupakan barang supstitusi. Ikan tongkol, daging ayam, daging kambing dan telur ayam merupakan barang komplementer dari akan lele. Sedangkan
pendapatan perkapital tidak mempengaruhi permintaan ikan tongkol. 3. Penelitian yang dilakukan Taufik tahun 2006 yang berjudul “Analisis
Elastisitas Permintaan jagung Di Jawa Tengah”. Dalam penelitian variabel yang digunakan adalah harga beras, harga jagung, pendapatan perkapita dan
jumlah penduduk yang mempengaruhi permintaan jagung di Jawa Tengah. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda
doubel logaritma. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel pendapatan perkapita berpengaruh positif secara signifikan terhadap permintaan jagung
dengan koefisien 0,595. Harga jagung tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jagung dengan koefisien 0,046. Harga beras berpengaruh secara
signifikan terhadap permintaan jagung dengan koeficien 0,219. Dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan jagung dengan koefisien
0,689. E.
Kerangka Pemikiran
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras ini maka disusunlah suatu kerangka pemikiran dengan maksud agar hasil
dalam menyusun penelitian ini mempunyai alur yang jelas, selain itu diharapkan tujuan penelitian dapat dicapai dengan maksimal dan efisien.
commit to user
Gambar 2.11 Skema Kerangka Pemikiran Dari skema di atas terlihat bahwa permintaan telur ayam ras dipengaruhi
oleh harga telur ayam itu sendiri, harga subtitusi seperti daging ayam, pendapatan perkapita, dan jumlah penduduk. Bila harga telur ayam turun maka jumlah
permintaan telur ayam akan akan naik. Jika harga harga telur ayam naik maka permintaan telur akan turun dan lebih memilih ke daging ayam. Begitu juga
sebaliknya jika jumlah penduduk dan pendapatan perkapita naik maka permintaan telur ayam akan naik. Penelitian ini memusatkan pada perhatian pada permintaan
pasar yang menggambarkan total jumlah dari seluruh permintaan individu. F.
HIPOTESIS
Dari uraian dan kerangka pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis awal tentang jawaban dari permasalahan yang akan dipecahkan yaitu:
1. Harga telur ayam ras diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
HARGA TELUR AYAM RAS
HARGA DAGING AYAM
JUMLAH PENDUDUK PERMINTAAN
TELUR AYAM RAS
PENDAPATAN PERKAPITA
commit to user
2. Harga daging ayam diduga berpengaruh positif terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
3. Jumlah penduduk diduga berpengaruh positif terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
4. Pendapatan perkapita diduga berpengaruh positif terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
5. Diduga elastisitas dari harga telur ayam ras, daging ayam, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita bersifat inelastis terhadap permintaan
telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh harga telur ayam ras, harga daging
ayam, pendapatan perkapita dan jumlah penduduk terhadap jumlah permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan.
Bab ini terdiri atas ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, definisi Operasional Variabel dan Teknik Analisa data.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur, dengan menggunakan
analisis data sekunder tahun 1990-2009 atas permintaan telur ayam ras di wilayah Kabupaten Magetan.
B. Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dikategorikan sebagai data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber dengan cara mengambil data-data statistik yang telah ada,
serta dokumen-dokumen lain yang terkait dan diperlukan, yang dihimpun melalui :
1 Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2 Dinas Pertanian Kabupaten Magetan.
3 Disperindag Kabupaten Magetan. 4 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan.