commit to user
harga Telur ayam ras, harga daging ayam, pendapatan perkapita, dan jumlah penduduk mampu secara bersama-sama mempengaruhi variabel
permintaan Telur ayam ras di Kabupaten Magetan. 3. Uji Koefisien DeterminasiR
2
Nilai Koefisien determinasi merupakan nilai yang menyatakan besarnya proporsi variabe dependen yang terdapat di dalam model.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R
2
= 0.941332, sehingga dapat diartikan bahwa 94 variabel dependen dalam hal ini permintaan
telur ayam ras dapat dijelaskan secara langsung oleh variabel-variabel independen, yaitu harga telur ayam ras, harga daging ayam,
pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Kemudian sisanya sebesar 6 dijelaskan oleh faktor–faktor lain yang tidak tercakup
dalam model. Hasil ini bisa dikatakan mendekati sempurna.
G. Uji Asumsi Klasik
Dalam uji asumsi klasik ini akan dilakukan tiga jenis uji yaitu, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Ketiga uji
ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpanagn dalam asumsi klasik, karena penyimpangan terhadap asumsi klasik akan mempengaruhi
hasil analisis. 1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah siituasi adanya korelasi variable-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Jika dalam model terdapat
multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standart yang
commit to user
besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan metode Klein, caranya yaitu dengan membandingkan nilai r
yang telah dikuadratkan dari hasil matrik korelasi dengan nilai R
2
. Jika r
2
lebih kecil dari R
2
maka dalam model tersebut tidak terjadi masalah Multikolinearitas, begitu pula sebaliknya. Berikut ini tabel uji
multikolinearitas.: Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas
variabel r
R2 kesimpulan
LHT - LHA 0,61
0,94 Tidak ada multikolinearitas
LHT - LP 0,09
0,94 Tidak ada multikolinearitas
LHT - LY 0,07
0,94 Tidak ada multikolinearitas
LHA - LP 0,50
0,94 Tidak ada multikolinearitas
LHA - LY 0,38
0,94 Tidak ada multikolinearitas
LY - LP 0,86
0,94 Tidak ada multikolinearitas
Sumber : Data sekunder diolah. 2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir
OLS tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar tetapi masih tidak bias dan konsisten. Untuk menguji ada tidaknya
masalah heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Park. Uji ini dilakukan melalui dua tahap regresi sebagai berikut:
commit to user
1 Melakukan regresi atas model yang digunakan dengan menggunakan OLS yang kemudian diperoleh nilai
residualnya. 2 Nilai residual yang didapat dari hasil regresi kemudian
dikuadratkan, lalu
diregresikan dengan
variabel independen. Kemudian dilakukan uji secara statistik
apakah α
i
berpengaruh secara statistik atau tidak. Jika hasil regresi menunjukkan
α
i
tidak signifikan pada derajat signifikansi
5, maka
tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika
α
i
signifikan pada derajat
signifikansi 5,
maka terjadi
masalah heteroskedastisitas.
Pada model faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Kabupaten Magetan, hasil pengujian menunjukkan
ObsR
2
X
2
dengan nilai 0,3215 3,84 maka tidak signifikan secara statistik. Berarti hipotesa yang menyatakan bahwa model empirik tidak
terdapat masalah heterokesdasitas tidak ditolak. Tabel 4.20 Hasil Uji LM ARCH untuk Mendeteksi Heteroskedastisitas.
ARCH Test: F-statistic
0.292676 Probability 0.595529
ObsR-squared 0.321572 Probability
0.570664 Sumber : Data diolah.
commit to user
3. Uji Autokorelasi Adanya korelasi antar variabel gangguan sehingga penaksir
tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar. Ada beberapa metode untuk menguji ada tidaknya masalah
autokorelasi. Adalah dengan metode grafik, Runs Test, Durbin-Watson - Test dan Breusch-Godfrey B-G Test.
Tabel 4.21Uji autokorelasi menggunakan pengujian B-G test
Probability 0.169286
Probability 0.106248
variabel coeffisien
Std.error t-statistik
Prob C
13.03604 52.97786
0.246066 0.8092
Harga telur ayam LHT
-0.002081 0.152453
-0.013649 0.9893
Harga daging ayam LHA
0.017024 0.154008
0.110537 0.9136
Jumlah Penduduk LP
-1.116828 4.232520
-0.263868 0.7957
Pendapatan perkapita LY
0.120733 0.324225
0.372376 0.7152
RESID -1
0.380294 0.262401
1.449288 0.1693
Sumber : data diolah. Berdasarkan hasil uji B-G test, diketahui bahwa nilai probabilitas
yang dihitung sebesar 0.1693 yang artinya nilai probabilitas tersebut lebih
dari probabilitas 5, maka hipotesa yang menyatakan pada model tidak terdapat autokorelasi diterima. Berarti, model empirik tersebut tidak
terdapat masalah autokorelasi. Dari hasil pengujian Durbin Watson maupun B-G test, keduanya mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa
tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model tersebut diatas.
commit to user
H. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi