commit to user
terhadap suatu barang karena dalam rumah tangga biasanya kepurtusan untuk melakukan pembelian dilakukan oleh ibu rumah
tangga.
3. Aspek perekonomian
a. Pertumbuhan Ekonomi Regional Berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita,
dalam provinsi JawaTimur, Kabupaten Magetan termasuk daerah yang relatif tertinggal selama 2001 – 2008. Ketinggalan Kabupaten
Magetan berkaitan rendahnya tingkat produktivitas sektor pertanian yang merupakan dominan dalam ekonomi wilayah. Selain itu jika
dibandingkan dengan daerah lain , kualitas sumber daya manusia, yang di ukur dengan HDI, Kabupaten Magetan relatif rendah.
Tabel 4.5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga KonstanKabupaten Magetan Tahun 2003-2008
Tahun PDRB konstan
juta rupiah PDRB berlaku
Juta rupiah 2004
2.395.213,03 3.281.190,00
2005 2.510.420,22
3,902.657,55 2006
2.639.069,03 4.485.205,79
2007 2.776.572,47
5.055.604,47 2008
2.920.176,07 5.888.786,89
2009 3.076.674,39
6.509.336,01 Sumber :Kabupaten Magetan dalam angka 2009
Seperti yang terlihat dalam table 4.5 Tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukkan dengan PDRB perkapita, meskipun
angka ini tidak menjelaskan adanya tingkat distribusi pendapatan penduduk. Perkembangan PDRB perkapita menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk dengan pertumbuhan dari tahun 2004 PDRB
commit to user
atas dasar harga berlaku sebesar 3.281.190,00 menjadi 6.509.336,01 juta rupiah pda tahun 2009 dan PDRB atas dasar harga konstan pada
tahun 2004 sebesar 2.395.213,03 menjadi 3.076.674,39 juta rupiah pada tahun 2009. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi
Kabupaten Magetan selama periode 2004–2009 telah mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduknya dengan laju
pertumbuhan 6,08 per tahun. b. Struktur Ekonomi Kabupaten Magetan tahun 2008
Tabel 4.6 Struktur Ekonomi Kabupaten Magetan tahun Atas Harga Konstan 2000 persen
Sumber : Kabupaten Magetan dalam angka 2009 Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, sektor pertanian masih
merupakan sector yang menjadi andalan terbesar Kabupaten Magetan. Hal ini ditandai dengan kontribusi terhadap total PDRB Kabupaten
Magetan yaitu sebesar 34 paling tinggi dibanding sector lainnya. Selanjutnya yang memberikan kontribusi terbesar setelah sector
pertanian adalah sector perdagangan, hotel dan restoran kemudian Sector
tahun 2004
2005 2006
2007 2008
No 1 2
3 4
5 6
1 Pertanian 36,77
35,88 35,56
34,85 34,19
2 Pertambangan dan Penggalian 0,60
0,59 0,58
0,57 0,56
3 Industri Pengolahan 7,92
8,17 8,29
8,50 8,63
4 listrik, Gas dan Air Minum 0,93
0,93 0,91
0,90 0,90
5 Bangunan 6,13
6,02 5,90
5,87 5,84
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 23,07
23,74 24,14
24,92 25,58
7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,06
2,04 2,00
2,00 2,01
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,14 4,17
4,23 4,33
4,46 9 Jasa-jasa
18,39 18,46
18,40 18,06
17,82 Jumlah
100 100
100 100
100
commit to user
sector jasa –jasa. Masing-masing memberikan sumbangan sebesar 25,58 dan 17,82.
B. Gambaran Umum peternakan Ayam di Kabupaten Magetan
1. Perkembangan Populasi Ternak
a. Ternak besar dan ternak kecil Ternak yang tercatat di Kabupaten Magetan ada enam jenis yaitu,
sapi, kerbau, dan kuda yang merupakan ternak bear, serta kambing, domba dan babi yang merupakan ternak kecil. Pada tahun 2008, total populasi
ternak sebanyak 113.252 ekor yang terdiri dari 62.908 ekor ternak besar dan 50.344 ternak kecil. Dalam kurun waktu 2005 – 2008, pertumbuhan
populasi ternak tercatat 0,68 per tahun. Dari 104.566 ekor menjadi 113.252 ekor di tahun 2008. Dari keenam jenis ternak tersebut, sapi dan
kambing merupakan jenis yang populasinya paling banyak, sedangkan populasi yang lain cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Tabel 4.7 Populasi ternak di Kabupaten Magetan tahun 2005 – 2008 ekor
No Jenis ternak
2005 2006
2007 2008
1 Sapi
57.892 58.446
58.972 62.370
2 Kerbau
856 862
865 344
3 Kuda
194 199
194 194
4 Kambing
22.520 22.916
23.158 28.979
5 Domba
17.577 19.266
19.509 19.937
6 Babi
1.754 1.804
1.868 1.428
Jumlah 100.793 103.494 104.566 113.252
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Magetan 2008 Pada tahun 2008, populasi ternak sapi adalah sebesar 62.370 ekor
namun populasinya cenderung menurun sebesar 0,42 per tahun. Secara