Simpulan Saran METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam bahasa Indonesia, PENYAKIT dalam ekspresi metaforis dibentuk oleh delapan citra utama, yaitu 1 PERJALANAN, 2 DAYA, 3 CAIRAN, 4 MAKANAN, 5 BENDA, 6 MUSUH, 7 OBJEK TERSEMBUNYI dan 8 TANAMAN. Dari delapan citra utama tersebut menghasilkan delapan kategori semantis utama, yakni kategori PENYAKIT sebagai PERJALANAN, kategori PENYAKIT sebagai DAYA, kategori PENYAKIT sebagai CAIRAN, kategori PENYAKIT sebagai MAKANAN, kategori PENYAKIT sebagai BENDA, kategori PENYAKIT sebagai MUSUH, PENYAKIT sebagai OBJEK TERSEMBUNYI, dan kategori PENYAKIT sebagai TANAMAN. Adapun kategori PENYAKIT sebagai DAYA mempunyai subkategori PENYAKIT sebagai DAYA ALAMI, dan subkategori PENYAKIT sebagai DAYA FISIK. Kategori PENYAKIT sebagai CAIRAN DALAM WADAH juga memiliki subkategori, yaitu subkategori PENYAKIT sebagai API. Kategori PENYAKIT sebagai BENDA memiliki subkategori, yakni subkategori PENYAKIT sebagai BENDA TAJAM. Selanjutnya, pemetaan konseptual Penyakit dalam Bahasa Indonesia terdapat tiga skema umum, yaitu skema SUMBER-JALUR-TUJUAN, skema DAYA, dan skema WADAH. Adapun skema SUMBER-JALUR-TUJUAN menjelaskan pemetaan metafora PENYAKIT sebagai PERJALANAN. Skema DAYA mendeskripsikan pemetaan metafora PENYAKIT sebagai DAYA. Skema DAYA menjelaskan subkategori PENYAKIT sebagai DAYA ALAMI. Dalam pemetaan ditemukan kesesuaian ciri semantis antara tranah sumber dan ranah sasaran yang dipergunakan untuk memahami makna. Skema DAYA yang memiliki dua pemetaan subkategori, yakni pemetaan subkategori PENYAKIT sebagai DAYA ALAMI, dan pemetaan subkategori PENYAKIT sebagai DAYA FISIK. Skema WADAH menjelaskan pemetaan metafora PENYAKIT sebagai CAIRAN DALAM WADAH, dan memiliki pemetaan subkategori, yaitu pemetaan subkategori PENYAKIT sebagai API. Terdapat juga skema ruang sebagai metafora PENYAKIT sebagai BENDA, pemetaan metafora PENYAKIT sebagai MAKANAN, pemetaan metafora PENYAKIT sebagai MUSUH, dan pemetaan metafora PENYAKIT sebagai TANAMAN.

5.2 Saran

Adapun kajian ini sangat terbatas, hanya meneliti metafora PENYAKIT dalam bahasa Indonesia, yaitu mengkaji tentang kategorisasi semantis beserta maknanya. Penulis merasa masih penelitian ini masih membutuhkan penelitian-penelitian lain yang perlu ditindaklanjuti dengan mengkaji beberapa metafora lainnya. Dengan penelitian ini penulis berharap memperoleh generalisasi tenteng metafora PENYAKIT, khususnya dalam persfektif linguistik kognitif dengan menggunakan teori metafora konseptual lainnya. Dengan demikian, model penelitian ini tentunya dapat dikembangkan untuk meneliti metafora PENYAKIT pada bahasa-bahasa lain, atau kajian tentang PENYAKIT lainnya. 2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang kategorisasi dan pemetaan metafora konseptual kata penyakit dalam bahasa Indonesia.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Konsep-konsep tersebut berkaitan dengan topik penelitian ini, yaitu, metafora, penyakit, kategorisasi, makna, ranah sumber, ranah sasaran. 2.1.1 Metafora Menurut Lakoff dan Johnson dalam Mulyadi, 2010:19, metafora adalah mekanisme kognitif dalam memahami satu ranah pengalaman, berdasarkan struktur konseptual dari ranah pengalaman lain yang bertalian secara sistematis. Metafora dalam penelitian ini merupakan mekanisme yang dituliskan penulis untuuk mengungkapkan jenis-jenis peristiwa, khususnya peristiewa-peristiwa yang berbeda. Dalam Lakoff dan Johnson 1980 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan prinsip antara pemakaian bahasa harfiah dan pemakaian bahasa metaforis. Menurut kedua ahli tersebut, hal itu