Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa bentuk- bentuk verbal bahasa, yaitu tuturan tentang metafora penyakit dalam bahasa Indonesia. Seluruh data dikumpulkan dengan metode simak Sudaryanto, 1993:133, yaitu menyimak penggunaan bahasa dalam surat kabar atau majalah. Digunakan juga metode intuisi sebagai penyedia data. Teknik yang digunakan adalah teknik catat, yaitu mencatat pemakaian bahasa tentang metafora penyakit yang dilanjutkan dengan pengklasifikasian. Jadi, kegiatan pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu transkripsi data dan klasifikasi data. Model pengumpulan data diilustrasikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Data Makna Contoh TANAMAN “Kendalikan pikiran terlebih dahulu, sebab akar penyakit pusatnya ada dipikiran,” Ujar Pak Ricky Nirmala, 2006 hlm.60. Buah dari penyakit ini menunjukan bahwa 90 persen kematian[...]. Parents Indonesia, 2014 hlm.42 Sayangnya, sederetan angka yang mengejutkan itu tidak serta-merta meningkatkan perhatian masyarakat terhadap pertumbuhan pneumonia. Parents Indonesia, 2014 hlm.43 MUSUH Suatu uji diagnotik dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dalam menyingkirkan penyakit. Medika, Januari 2006 hlm.26. Pengaturan masalah makanan dan minuman ini merupakan suatu persyaratan mutlak, agar kita dapat menghindari penyakit yang berkaitan dengan “salah gizi”[...]. Analisa, 8 September 2014 hlm.28 Selain itu, alasan tidak memadai semakin meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap serangan penyakit pascabanjir. Anakku, 2014 hlm.48 DAYA Demografi pasien, riwayat penyakit, terapi yang pernah dilakukan dicatat untuk mengetahui penyakit yang mengalir dalam tubuh pasienMedika, 2006 hlm. 45. Minyak yang mengandung asam laurat 47-53 telah terbukti ampuh mencegah dan menyembuhkan berbagai luapan penyakit seperti jantung, diabetes mellitus [...]. Nirmala,September 2006 hlm.79 Pada contoh di atas, metafora PENYAKIT sebagai TANAMAN diekspresikan oleh kata akar penyakit, buah dari penyakit, dan pertumbuhan pneumonia. Ada relasi semantis yang terdapat pada ketiga kata tersebut dengan konsep “tanaman”. Dalam kehidupan sehari-hari tanaman memiliki “akar” yang menjadi dasar pada tanaman, jika dirawat dengan baik tanaman akan menunjukkan “pertumbuhan” dan kemudian akan menghasilkan “buah”. Begitu juga dengan penyakit. Apabila penyakit tidak diobati maka akan tinggal dan “berakar” pada tubuh manusia, dan bila didiamkan akan terus “bertumbuh” dalam tubuh sehingga mengakibatkan kematian yang merupakan “buah” dari penyakit tersebut. Begitu juga penyakit, apabila penyakit tersebut tidak diobati maka akan tinggal dan “berakar” pada tubuh manusia, dan bila didiamkan akan terus “bertumbuh” dalam tubuh sehingga mengakibatkan kematian yang merupakan “buah” dari penyakit tersebut. Untuk contoh selanjutnya metafora PENYAKIT sebagai MUSUH. Hal tersebut diekspresikan dari kata menyingkirkan penyakit pada kalimat, menghindari penyakit, , dan serangan penyakit. Dari pengalaman sehari-hari, konsep “musuh” selalu diartikan dengan konflik dengan orang lain. Biasanya ada dua pihak yang saling beradu kekuatan baik dari fisik maupun mental. Hal ini terjadi demi pencapaian atau kepuasan tersendiri pada masing-masing pihak. Persaingan mereka dapat berupa “menyingkirkan” musuhya, “menghindari” serangan musuhnya, serta dapat melakukan “serangan” terhadap musuhnya. Sama halnya dengan penyakit, apabila kita tidak menjaga kesehatan kita dapat terkena “serangan” penyakit, namun kita dapat “menyingkirkan” penyakit dengan cara segera mengobatinya, kita juga dapat “menghindari” penyakit dengan selalu menjaga kesehatan. Pada MPBI dihasilkan metafora PENYAKIT sebagai DAYA dalam bahasa Indonesia mempunyai subkategori, yakin PENYAKIT sebagai DAYA ALAMI diekspresikan oleh kata penyakit yang mengalir pada kalimat, dan luapan penyakit. Ada relasi semantis yang terdapat pada kedua kata tersebut dengan konsep “cairan”. Dalam kehidupan sehari-hari cairan dapat” mengalir” dari suatu tempat menuju tempat lainnya, dan apabila volume cairan terlalu besar akan menimbulkan “luapan” sebagai akibatnya. Bila dikaitkan dengan penyakit, penyakit juga dapat” mengalir yaitu merasuki tubuh kita, dan jika penyakit tersebut terlambat untuk ditangani, maka penyakit tersebut akan bertambah parah dengan” luapan” yang mengenai bagian tubuh lainnya.

3.2 Metode dan Teknik Analisis Data