Koefisien Determinan R Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji Signifikansi Parsial Uji-t

60 X 2 Z = Interaksi antara X 2 dengan Z X 3 Z = Interaksi antara X 3 dengan Z b = Koefisien regresi e = Eror Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam Pada penelitian ini menggunakan variabel Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel moderating sehingga dalam analisis regresi ditambahkan uji interaksi untuk menguji variabel moderating.

3.7.4 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H o ditolak sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana H o diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji F dan uji t.

3.7.4.1 Koefisien Determinan R

2 Uji Determinan � 2 merupakan suatu ukuran yang menunjukkan berapa banyak variasi dalam data dapat dijelaskan oleh model regresi yang dibangun.Nilai koefisien determinan � 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Dimana nilai koefisien determinasi R 2 adalah 0 R 2 1.Dasar analisis pengambilan keputusan koefisien determinan � 2 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 61 - jika nilai koefisien determinasi sama dengan 0 � 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali, - jika nilai koefisien determinasi sama dengan 1 � 2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.

3.7.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: • H o artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus serta dana bagi hasil terhadap kemandirian keuangan daerah. • H a artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus serta dana bagi hasil terhadap kemandirian keuangan daerah. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F0,05 maka H o diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat sebaliknya, jika nilai sig.F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel . Dimana kriterianya yaitu: • H o diterima dan H a ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Universitas Sumatera Utara 62 • H o ditolak dan H a diterima jika F hitung F tabel untuk α = 5

3.7.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.t 0,05 maka H o diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.t 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel .Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: • H o diterima dan H a ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 • H o ditolak dan H a diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 Universitas Sumatera Utara 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana bagi hasil, pertumbuhan ekonomi dan belanja modal terhadap kinerja keuangan dengan pendapatan asli daerah sebagai variabel moderating pada pemerintah kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan realisasi APBD yang terdapat pada website pemerintah Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan www.djpk.depkeu.go.id, Badan Pusat Statistik www.sumut.bps.go.id dan juga data tambahan yang terdapat pada Kantor Gubernur Sumatera Utara bagian kabupatenkota. Sampel awal yang diperoleh berjumlah 33 kabupatenkota, namun setelah diseleksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan makadiperoleh sampel akhir sebanyak 19 pekabupatenkota.Penentuan sampel menggunakanmetode purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan dalam BAB III.Penentuan sampel dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Penentuan Sampel Keterangan Jumlah KabupatenKota yang mempublikasikan laporan APBD Provinsi Sumatera Utara 2010-2014. 33 KabupatenKota tidak mempublikasikan laporan realisasi APBD 2010-2014. 14 Jumlah sampel kabupatenkota 19 Jumlah Tahun Observasi 5 Jumlah Observasi 95 Sumber : Data sekunder yang diolah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Belanja Modal dan Fiscal Stress Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

2 62 98

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Belanja Daerah Dengan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Moderating Pada Propinsi Sumatera Utara

4 79 97

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Peningkatan Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 54 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85