Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Multikolonieritas Hasil Uji Autokorelasi

68 dapat dipergunakan sesuai dengan kehendak dan inisiatif pemerintah daerah demi kelancaran penyelenggaraan urusan daerahnya Bastian, 2012. 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengangggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian normalitas mengggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov- Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 95 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.98713908 Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .084 Negative -.050 Kolmogorov-Smirnov Z .822 Asymp. Sig. 2-tailed .509 a. Test distribution is Normal. Sumber: Output SPSS Hasil uji statistik non-parametric Kolmogorov-Smirnov seperti ditampilkan dalam Tabel 4.3, menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,822 dan nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,509 dengan nilai signifikan yang ditetapkan 0,05 yang berarti data residual terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas terlihat melalui scatterplot pada Gambar 4.4 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 4.4 Scatterplot Sumber: Output SPSS Gambar 4.4 merupakan scatterplot yang memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.2.3 Hasil Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen multikolinearitas yang dapat diketahui atau dideteksi dengan memanfaatkan statistik korelasi Variance Inflation Factor VIF.VIF dalam hal ini merupakan suatu harga koefisien statistik yang menunjukkan pada Collinearity. Berikut merupakan hasil uji multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1Constant DBH-X1 .242 4.133 PE-X2 .188 5.317 BM-X3 .403 2.481 a. Dependent Variable: KINERJAKEUANGAN-Y Sumber: Output SPSS Pada tabel 4.5 menujukkan hasil uji multikolinearitas masing – masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Jadi dapat dinyatakan bahwa antara variabel dana bagi hasil, pertumbuhan ekonomi dan belanja modal tidak terjadi multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian.

4.2.2.4 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya.Uji autokorelasi dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson pada model regresi seperti ditunjukkan di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .911 a .830 .824 3.03598 1.831 a. Predictors: Constant, BM-X3, DBH-X1, PE-X2 b. Dependent Variable: KINERJAKEUANGAN-Y Sumber: Output SPSS Universitas Sumatera Utara 71 Dari table 4.6 menunjukkan hasil uji autokorelasi Durbin-Watson, skor DW sebesar 1,831. Nilai n = 95 dan variabel independen 3 k=3; taraf signifikansi sebesar 5; maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai sebagai berikut lihat lampiran 9. Tabel 4.7 Durbin Watson Test Bound k=3 N dL dU 15 . . 95 0,814 . . 1,602 1,750 . . 1,732 Oleh karena itu, dU DW 4 – dU yaitu 1,732 ≤1,831≤2,2684 – 1,732 dan nilai DW lebih kecil daripada 4 – dL yaitu 2,398 4 – 1,602.Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat adanya autokorelasi diantara data pengamatan dalam penelitian ini. 4.2.3 Hasil Analisis Regresi 4.2.3.1 Hasil Analisis Regresi Sederhana

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Belanja Modal dan Fiscal Stress Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

2 62 98

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Belanja Daerah Dengan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Moderating Pada Propinsi Sumatera Utara

4 79 97

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Peningkatan Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 54 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85