38
danaperimbangan. Yani2008:211-212 menyatakan bahwa cakupan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sahterdiri dari: hibah, dana darurat, dana penyesuain,
bantuan keuangan. 1. Hibah yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya,
badanlembagaorganisasi swasta dalam negeri, kelompokmasyarakatperorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat,
2. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korbankerusakan bencana alam,
3. Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota, 4. Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah,
5. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang pernah menggunakan variabel dana bagi hasil, pertumbuhan ekonomi, belanja modal, kinerja keuangan, dan pendapatan asli
daerah menunjukkan hasil yang beragamdimana masing-masing peneliti menggunakan variabel yang berbeda dari tahun ke tahun. Tiap peneliti selalu
bervariasi sesuai dengan kebutuhan peneliti dan disesuaikan dengan keadaan pendapatan asli daerah tersebut namun, untuk penelitian yang khusus membahas
tentang pengaruh pendapatan asli daerah memoderatori Dana Bagi Hasil, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap kinerja keuangan daerah
memang masih sedikit didapat. “Analisi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah
daerah di Jawa Tengah” Ratri, 2010. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
Universitas Sumatera Utara
39
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan di pemerintah daerah kabkota di Jawa Tengah.Data penelitian yang digunakan tersaji di dalam laporan keuangan
pemerintah daerah kabupatenkota di Jawa Tengah yang telah diaudit oleh BPK RI. Penelitian dilakukan dengan menguji pengaruh revenue, expenditure, real
estate, capital, taxes, grant, population,dan tourist sebagai variabel independen, terhadap kinerja keuangan sebagai variabel dependen yang diproksikan dengan
factor score dari rasio kemandirian, rasio efisiensi dan rasio efektivitas. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah kabupatenkota di Jawa Tengah
dengan sampel penelitian yang dipilih berdasarkan purposive sampling method pengambilan sampel tertentu sesuai persyaratan sampel.Penelitian ini
menggunakan jumlah sampel 70 pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi bergandamultiple regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa variabel revenue dan expenditure berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di
Jawa Tengah namun demikian, real estate, capital, taxes, grant, population dan tourist tidak berpengaruh terhdap kinerja keuangan pemerintah daerah di Jawa
Tengah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jumlah revenue dan
expendituremerupakan faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Jawa Tengah.
“Pengaruh belanja modal terhadap pertumbuhan kinerja keuangan daerah dengan pendapatan asli daerah sebagai variabel intervening” Fajar, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh belanja modal terhadap pendapatan asli daerah sebagai variabel intervening. Penelitian ini mengacu pada
Universitas Sumatera Utara
40
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Asha, 2007.Objek penelitian ini adalah seluruh kabupatenkota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.Penelitian ini
dilakukan dengan metode dokumentasi. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang bersimber dari Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD kabupatenkota di Jawa Tengah dari tahun 2008 hingga tahun 2010.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Belanja Modal berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kinerja keuangan daerah secara langsung,
sedangkan secara tidak langsung Belanja Modal berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Kinerja Keuangan melalui Pendapatan Asli Daerah sebagai variabel
intervening. “Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah”
Siti, 2015.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada pemerintah kabupatenkota se-Provinsi
Jawa Tengah.Faktor –faktor yang digunakan adalah PAD, dan perimbangan, belanja modal, pertumbuhan ekonomi, ukuran legislative, dan leverage.Data
penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan pemerintah kabupatenkota se-Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2012.Penelitian ini
menggunakan model analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PAD dan pertumbuhan ekonomi
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
41
daerah.Dana perimbangan, belanja modal, ukuran legislative, dan leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
“Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah “ Swastika, 2016. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah pendapatan asli daerah dan dana perimbangan berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di
Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Data yang digunakan adalah laporan realisasi APBD Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2007-2013
yang di publikasikan melalui website Dinas Perimbangan dengan jumlah sampel 30 data KabupatenKota. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
kuantitatif, dengan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD dan
Dana Perimbangan secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, namun secara Parsial hanya pendapatan Asli DaerahPAD yang berpengaruh
terhadap Kinerja Keuangan, sedangkan Dana Perimbangan berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Daerah
Istimewa Yogyakarta DIY.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama dan Tahun Penelitian
Ratri 2010
Fajar 2010
Variabel Penelitian
Variabel Dependen: Kinerja Keuangan
Variabel Independen: revenue, expenditure,
real estate, capital, taxes, grant, population,dan
tourist
Variabel Dependen: Kinerja Keuangan
Variabel Independen: Belanja Modal
Variabel Intervening: Pendapatan asli daerah
Hasil Penelitian
revenuedanexpenditure berpengaruh terhadap
kinerja keuangan pemerintah daerah di
Jawa Tengah. Namun demikian, real estate,
capital, taxes, grant, population dan tourist
tidak berpengaruh terhdap kinerja
keuangan pemerintah daerah di Jawa
Tengah.
Belanja Modal berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan kinerja keuangan
daerah secara langsung
Secara tidak langsung belanja modal tidak
berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan melaui pendapatan asli daerah
sebagai variabel intervening
Universitas Sumatera Utara
43
Siti 2015
Swastika 2016
Variabel Dependen: Kinerja Keuangan
Variabel Independen: PAD, dan perimbangan,
belanja modal, pertumbuhan ekonomi,
ukuran legislative, dan leverage
Variabel Dependen: Kineja Keuangan
Variabel Independen: Pendapatan Asli Daerah
dan Dana Perimbangan PAD dan pertumbuhan
ekonomi merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
pemrintah daerah. Dana perimbangan,
belanja modal, ukuran legislative dan
leverage tidak mempengaruhi kinerja
keuangan pemerintah daerah
Pendapatan Asli Daerah PAD dan
Dana Perimbangan secara simultan
berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan,
namun secara Parsial hanya Pendapatan
Asli DaerahPAD yang berpengaruh
terhadap Kinerja Keuangan, sedangkan
Dana Perimbangan berpengaruh negatif
terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah KabupatenKota di
Daerah Istimewa Yogyakarta DIY.
Universitas Sumatera Utara
44
2.9 Kerangka Konseptual