2.2. Kanker Payudara 2.2.1. Definisi Kanker Payudara
Menurut American Cancer Society, kanker payudara adalah tumor ganas pada sel-sel payudara. Tumor ganas adalah sekelompok sel yang tumbuh secara
abnormal melebihi batas. Sel-sel ini berkembang dari lesi prakanker menjadi lesi maligna dan menginvasi jaringan sekitarnya atau menyebar metastasis ke bagian
tubuh lainnya.
2.2.2. Epidemiologi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada perempuan di seluruh dunia, 16 dari semua kanker pada perempuan. Diperkirakan 519.000
perempuan meninggal pada tahun 2004 akibat kanker payudara. Meskipun kanker payudara dianggap sebagai penyakit negara maju, mayoritas 69 dari semua
kematian akibat kanker payudara terjadi di negara berkembang WHO Global Burden of Disease, 2004. Data GLOBOCAN 2008 juga menyebutkan insidensi
kanker payudara 23 dari total kasus kanker dan 14 dari kematian akibat kanker Jemal, A, et al., 2011.
Estimasi angka kesakitan di Indonesia menurut data GLOBOCAN IARC, WHO 2002 menempatkan kanker payudara di urutan pertama 26100.000 prp.
Hal ini juga didukung oleh data SIRS Simtem Informasi Rumah Sakit 2007 yang menunjukkan kanker payudara juga merupakan kanker terbanyak pertama
21,69 diikuti kanker leher rahim 17 terbanyak kedua Rasjidi, 2009.
2.2.3. Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Payudara
Etiologi kanker payudara belum dapat diketahui dengan jelas tetapi banyak penelitian menyebutkan adanya hubungan beberapa faktor yang meningkatkan
kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara. Perlu diingat bahwa jika seorang perempuan memiliki faktor risiko, belum tentu perempuan tersebut pasti akan
menderita kanker payudara. Faktor risiko utama adalah keadaan hormonal dan
Universitas Sumatera Utara
genetik Rasjidi, 2009. Menurut American Cancer Society, faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Faktor risiko yang tidak bisa diubah :
1 Jenis kelamin
Perempuan merupakan risiko utama untuk kanker payudara. Laki- laki juga dapat terkena, tetapi 100x lebih jarang oleh karena
mempunyai lebih sedikit estrogen dan progesterone. 2
Umur Risiko untuk menderita kanker payudara meningkat seiring
pertambahan usia. 3
Faktor genetik dan riwayat keluarga Adanya mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang dapat diturunkan
herediter. Dapat juga dilihat dari adanya riwayat kanker payudara pada keluarga.
4 Riwayat pribadi menderita kanker payudara
Perempuan yang pernah terkena kanker payudara pada salah satu sisi, memiliki risiko 3-4 kali untuk terkena kanker pada sisi
lainnya. 5
Ras dan etnik Perempuan kulit putih lebih sering terkena kanker payudara
dibandingkan perempuan Afrika-Amerika, tetapi perempuan Afrika-Amerika lebih sering meninggal karena kanker payudara.
6 Densitas payudara
Perempuan dengan jaringan payudara yang padat, kelenjar dan fibrous lebih banyak, risiko untuk terkena kanker payudara
meningkat. 7
Riwayat kelainan payudara tertentu menigkatkan risiko untuk terkena kanker payudara. Kelainan tersebut antara lain :
i. Lesi non- proliferatif : kelainan ini mempunyai peluang kecil
untuk menjadi kanker, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
- Fibrokistik fibrocystic disease
- Hiperplasia ringan mild hyperplasia
- Adenosis non-sclerosing
- Simple fibroadenoma simple fibroadenoma
- Tumor phylloides benign
- Mastitis
- Tumor jinak lainnya : lipoma, hamartoma, hemangioma,
neurofibroma ii.
Lesi proliferatif tanpa kelainan atipik : kelainan ini menunjukkan pertumbuhan yang cepat sel-sel pada duktus dan lobus payudara,
antara lain : -
Hiperplasia duktus non-atipik -
Fibroadenoma komplek -
Adenosis sclerosing -
Papillomatosis iii.
Lesi proliferatif dengan kelainan atipik : kelainan ini lebih kuat meningkatkan risiko untuk kanker payudara 3,5 – 5 kali.
- Hiperplasia duktus atipik atypical ductal hyperplasia
- Hiperplasia lobular atipik atypical lobular hyperplasia
8 Radiasi
Pada anak-anak dan dewasa muda yang pernah mendapat radiasi, risiko untuk kanker payudara lebih tinggi.
b. Faktor-faktor yang berkaitan dengan reproduksi
1 Periode menstruasi
Menarche usia dini 12 tahun dan menopause terlambat 55 tahun meningkatkan risiko kanker payudara karena papran
estrogen yang lebih lama. 2
Paritas dan usia kehamilan pertama Perempuan yang belum pernah melahirkannullipara dan
perempuan yang melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun punya risiko lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3 Penggunaan kontrasepsi oral
4 Penggunaan hormon terapi setelah menopause
5 Menyusui
Menyusui dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara efek protektif.
c. Faktor-faktor yang berkaitan dengan gaya hidup
1 Alkohol
Risiko kanker payudara meningkat berkaitan dengan asupan alkohol jangka panjang.
2 Obesitas
Obesitas pasca menopause meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara oleh karena adanya estrogen yang dibentuk dari lemak.
3 Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang rutin dan teratur dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Faktor Risiko Kanker Payudara
Faktor Risiko Perkiraan Risiko
Relatif Usia tua
4 Riwayat Keluarga
• Riwayat keluarga perempuan menderita kanker ovarium
pada usia 50 tahun 5
• Relatif satu tingkat pertama
2 •
Relatif dua atau lebih ibu, saudara perempuan 2
Riwayat pribadi •
Riwayat pribadi 3-4
• Mutasi BRCA1BRCA2 positif
4 •
Hiperplasia atipikal pada biopsi payudara 4-5
• LCIS atau DCIS
8-10 Riwayat reproduksi
• Menarche usia dini 12 tahun
2 •
Menopause terlambat 1.5-2
• Usia melahirkan anak pertama 30 tahunnullipara
belum pernah melahirkan 2
Penggunaan estrogenprogesteron sebagai HRT 1.5-2
Riwayat penggunaan kontrasepsi oral 1.25
Faktor gaya hidup •
Obesitas 1,5-2
• Sedentary lifestyle
1.3-1.5 •
Konsumsi alkohol 1.5
DCIS= ductal carcinoma in situ; HRT= hormone replacement therapy; LCIS= lobular carcinoma in situ
Sumber : Stopeck, et al., 2013 dalam http:emedicine.medscape.comarticle1947145-overview
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Patogenesis Kanker Payudara