2.2.6. Gejala Klinis dan Penegakan Diagnosis
Seiring dengan perkembangan teknologi, kanker payudara dapat terdeteksi dengan menggunakan mammografi, bahkan sebelum pasien merasakan adanya
kelainan pada payudaranya. Tetapi pada dasarnya penegakan diagnosis kanker payudara meliputi :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik payudara dilakukan oleh tenaga medis Clinical Breast ExaminationCBE. Dasar pemeriksaan pada CBE adalah dengan
menggunakan inspeksi dan palpasi untuk menemukan kelainan pada payudara seperti : benjolanmassatumor atau perubahan bentuk payudara,
perubahan pada kulit payudara, nipple inversion, vena melebar, adanya ulserasi, Paget disease, edema atau peau d’orange. Massatumor pada
kanker payudara bersifat keras, permukaan tidak teratur, bernodul, dan terfiksasi pada kulit atau otot. Pemeriksaan fisik payudara juga dapat
dilakukan oleh pasien sendiri, yang disebut Breast Self- Examination. b.
Pencitraan imaging Meliputi : mammografi, ultrasonografi, Magnetic Resonance
Imaging MRI. Ultrasonografi dan MRI lebih sensitif daripada mammografi untuk kanker payudara invasif.
c. Biopsi jarum needle biopsy
Merupakan metode untuk memperoleh jaringan payudara tanpa operasi dan untuk melihat histopatologi payudara Stopeck, et al., 2013.
2.2.7. Pengobatan Kanker Payudara
a. Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor menurunkan risiko rekurensi lokal, menentukan stadium dan prognosis tumor dan KGB kelenjar
getah bening aksila. Pembedahan dapat berupa mastektokmi radikal yang dimodifikasi atau lumpektomi dengan radioterapi pasca operasi Davey, 2006.
Universitas Sumatera Utara
b. Radioterapi
Radioterapi ajuvan pada payudara mengurangi risiko rekurensi tumor lokal pasca operasi. Radioterapi KGB aksila dilakukan jika deseksi KGB aksila lengkap
dan menunjukkan hasil positif Davey, 2006. c.
Kemoterapi Kemoterapi diberikan pada pasien dengan metastasis pada nodul dan telah
mendapatkan pembedahan. Penggunaan kemoterapi dilakukan setelah prosedur bedah primer selesai dan sebelum terapi radiasi Schorge, et al., 2008.
d. Terapi hormonal
Terapi hormonal ajuvan digunakan untuk tumor-tumor positif-reseptor estrogen. Termasuk hormon yang selektif terhadap estrogen reseptor seperti
tamoksifen yang digunakan untuk perempuan pre atau pasca menopause, dan aromatase inhibitor pada perempuan pasca menopause Schorge, et al., 2008.
2.2.8. Prognosis Kanker Payudara