c. Sekret putting susu nipple discharge
Didefinisikan setiap cairan baik fisiologis atau patologis yang keluar dari payudara. Diagnosis banding nipple discharge, antara lain :
1 Sekret fisiologis
i. Seperti susu atau jernih : laktasi, laktorea saat baru melahirkan dan
pubertas. 2
Sekret patologis i.
Hijau kekuningan serosa : penyakit fibrokistik, ektasia duktus mammaria.
ii. Berdarah : papiloma duktal, karsinoma, ektasia duktus mammaria.
iii. Pus ± susu : mastitis supuratif akut, tuberculosis jarang Grace
dan Borley, 2007.
2.4. Tindakan atau Praktik practice
Menurut Notoatmodjo 2007 suatu sikap belum tentu dapat terwujud dalam suatu tindakan overt behavior, dengan kata lain tindakan merupakan sikap
yang telah terwujud nyata. Untuk mewujudkan sikap tersebut menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung, antara lain fasilitas. Selain itu juga
diperlukan faktor pendorong support dari pihak lain. Praktik atau tindakan mempunyai beberapa tingkatan.
1. Persepsi perception
Mengenal dan memilih objek yang berhubungan dengan tindakan yang akan diambil.
2. Respons terpimpin guided response
Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.
3. Mekanisme mechanism
Apabila sesorang dapat melakukan sesuai urutan yang benar secara otomatis dan sudah merupakan kebiasaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Adopsi adoption
Merupakan suatu tindakan yang telah berkembang dengan baik dan sudah bisa dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu penyakit Noncommunicable diseases NCDs penyakit tidak menular tidak ditularkan dari orang ke orang, dan
dikenal juga dengan sebutan penyakit kronis. Kanker disebut juga tumor ganas atau neoplasma yang dicirikan dengan pertumbuhan cepat sel-sel abnormal
melampaui batas. Kanker bertransformasi dari satu sel normal menjadi sel tumor dan dapat menginvasi jaringan tubuh lainnya. Perubahan ini dihasilkan oleh
interaksi faktor genetik dengan faktor eksternal WHO, 2013. Kanker yang paling sering terjadi pada perempuan adalah kanker
payudara. Berdasarkan data GLOBOCAN 2008 IARCInternational Agency for Research on Cancer, insidensi kanker payudara di dunia 1.384.155 kasus 38,9
per 100.000 dan mortalitas sebanyak 458.503 kasus 12,4 per 100.000. Di Asia Tenggara insidensi kanker payudara 22 dari semua kasus kanker dan 15 dari
total kematian akibat kanker pada tahun 2008. Berdasarkan data tersebut insidensi tertinggi terjadi di Singapura 59,9 per 100.000 dan terendah di Vietnam 15,6
per 100.000. Namun, kasus kematian tertinggi terjadi di Indonesia 36,2 per 100.000 Kimman, et al., 2012. Di Indonesia berdasarkan data SIRS Sistem
Informasi Rumah Sakit 2007, kanker payudara menempati urutan pertama 21,69 Rasjidi, 2009.
Bersasarkan usia, menurut penelitian yang dilakukan di Pusat Kanker Dharmais Indonesia pada Januari-Desember 2010, dari 637 orang yang didiagnosa
kanker payudara, 71 orang penderita berusia di bawah 35 tahun, 515 orang berusia antara 35-64 tahun, dan 51 orang berusia di atas 65 tahun Ng CH, et al., 2011.
Untuk menurunkan angka kematian kanker payudara, program deteksi sedini mungkin sangatlah penting. Ada 2 prinsip program deteksi dini kanker
payudara, yaitu edukasi untuk menunjang diagnosis dini dan skrining. Beberapa
Universitas Sumatera Utara
metode skrining kanker payudara adalah pemeriksaan payudara sendiri SADARI, pemeriksaan klinis payudara dan mamografi Oh et al., 2010 dalam
Yoo, et al., 2012. Pemeriksaan payudara sendiri SADARI atau Breast-Self Examination
merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin. Terdapat bukti bahwa perempuan yang melakukan SADARI secara
tepat tiap bulannya lebih mudah untuk mendeteksi pembesaran atau tonjolan pada perkembangan dini. Diagnosis dini telah dilaporkan berpengaruh terhadap
pengobatan untuk meningkatkan harapan hidup yang lebih baik Shalini, et al., 2011.
Walaupun SADARI relatif bermanfaat, ternyata aplikasinya masih rendah Canbulat et al., 2008 dalam Zavare, et al., 2013. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada mahasiswa perempuan pascasarjana di Malaysia tercatat bahwa sebagian besar perempuan 97 pernah mendengar atau membaca tentang
kanker payudara tetapi hanya 36,7 yang melakukan SADARI. Temuan ini didukung oleh Parsa et al 2011 yang melaporkan 90 responden pernah
mendengar tentang SADARI tetapi hanya 19 yang melakukannya setiap bulan Zavare, et al., 2013.
Mulai umur 20 tahun, perempuan seharusnya tahu tentang manfaat dan keterbatasan pemeriksaan payudara sendiri SADARI. Perempuan seharusnya
melihat, memperhatikan dan merasakan bagaimana bentuk payudara mereka, serta melaporkan segera kepada petugas kesehatan jika menemukan perubahan. Tetapi,
bila terdapat perubahan, itu belum tentu merupakan keganasan. Berdasarkan informasi dan data yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian ‘Gambaran Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara angkatan 2010’. Mahasiswi FK USU angkatan 2010 dipilih karena rata-rata berusia 20 tahun ke atas dan memenuhi kriteria usia untuk
melakukan SADARI. Selain itu mahasiswi FK USU merupakan calon dokter yang diharapkan tahu dan mampu mengaplikasikan SADARI untuk diri sendiri, serta
Universitas Sumatera Utara
mengajarkannya kepada orang lain, sehingga dapat berpartisipasi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian kanker payudara.
1.2. Rumusan Masalah