meningkatkan pemanfaatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam berada pada kategori baik yaitu 41 orang 87,2.
4.3 Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen maka digunakan analisis uji statistik bivariat. Pada
penelitian ini analisis bivariat yang digunakan adalah uji regresi linier berganda, masing-masing variabel independen dan dipenden yang sudah dikategorikan diuji
apakah ada hubungan antara variabel independen yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan variabel dependen yaitu kinerja kader dalam upaya
meningkatkan pemanfaatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam. Jika nilai p 0,05 maka H
ditolak atau hipotesis penelitian diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut:
1. Pada kriteria pengetahuan kader p = 0,041 menunjukkan hubungan yang signifikan, sikap kader p = 0,280 dan keterampilan p = 0,111 tidak
menunjukkan hubungan yang signifikan. 2. Hasil uji statistik korelasi pearson product moment dapat dilihat bahwa
Hubungan variabel pengetahuan kader dengen kinerja dalam upaya meningkatkan pemanfaatan posyandu menunjukkan hubungan yang kuat
r = 0,300, artinya semakin tinggi pengetahuan kader, maka akan terjadi
Universitas Sumatera Utara
peingkatan kinerja kader dalam upaya meningkatkan pemanfaatan posyandu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson
No Variabel
Correlation Coefficient r
Sig p
1 Pengetahuan
0,300 0,041
2
Sikap 0,161
0,280 3
Keterampilan 0,235
0,111
4.4 Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan kader dan keterampilan kader dapat dilanjutka ke analisis multivariat
regresi linier berganda karena p-value 0,25. Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95
α= 0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan kader p =
0,043 terhadap kinerja kader dalam upaya meningkatkan pemanfaatan posyandu karena nilai p 0,05.
2. Variabel sikap kader p = 0,331 dan keterampilan kader p = 0,121 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kader dalam upaya
meningkatkan pemanfaatan posyandu karena nilai p 0,05. 3. Nilai koefesien determinasi R Square adalah 0,145 artinya pengetahuan
kader, sikap kader dan keterampilan kader memberikan pengaruh sebesar
Universitas Sumatera Utara
14,5 terhadap kinerja kader dalam upaya meningkatkan pemanfaatan posyandu, sedangkan sisanya 85,5 dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung F = 2.424 dan p = 0,079.
4. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = 1.242 konstanta + 0,267 X
1
+ 0,633 X
2
Keterangan: Y = variabel kinerja kader
X
1
= variabel pengetahuan kader X
2
= variabel keterampilan kader Berdasarkan persamaan di atas, dapat dideskripsikan bahwa:
1. Apabila dinaikkan satu poin pengetahuan kader, maka kinerja kader akan naik sebesar 0,267 kali.
2. Apabila dinaikkan satu poin keterampilan kader, maka kinerja kader akan naik sebesar 0,633 kali.
Hasil regresi tersebut sesuai dengan tebel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
No Variabel
Taraf Signifikan
B R
R Square
p Value
1
Konstanta 1.242
2
Pengetahuan Kader
0,043 0,267
0,380 0,145
0,079
3
Sikap Kader 0,331
-0,338
4 Keterampilan Kader
0,121 0,633
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Hasil uji ststistik menggunakan uji regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kader memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja kader, sedangkan variabel sikap dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kader dalam upaya
meningkatkan pemanfaatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam
5.1 Pengaruh Variabel Pengetahuan Kader Terhadap Kinerja Kader
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba Notoatmodjo, 2003.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner ada sebanyak 9 orang 19,1 berpengetahuan sedang,
sedangkan 38 orang 80,9 berpengetahuan baik. Analisis ststistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda diperoleh nilai p = 0,043 0,05,
sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kinerja dalam upaya meningkatkan pemanfaatan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam. Hal ini sejalan dengan hasil penelitin yang dilakukan oleh Isaura 2011
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
Universitas Sumatera Utara