BAB V PEMBAHASAN
Hasil uji ststistik menggunakan uji regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kader memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja kader, sedangkan variabel sikap dan keterampilan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kader dalam upaya
meningkatkan pemanfaatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam
5.1 Pengaruh Variabel Pengetahuan Kader Terhadap Kinerja Kader
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba Notoatmodjo, 2003.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner ada sebanyak 9 orang 19,1 berpengetahuan sedang,
sedangkan 38 orang 80,9 berpengetahuan baik. Analisis ststistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda diperoleh nilai p = 0,043 0,05,
sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kinerja dalam upaya meningkatkan pemanfaatan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam. Hal ini sejalan dengan hasil penelitin yang dilakukan oleh Isaura 2011
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
dengan kinerja kader posyandu. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian Latif 2010 yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kader
tentang pengertian, tugas, fungsi dan syarat menjadi kader dengan praktik kader dalam pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Pusksmas Wonokerto Kabupaten
Pekalongan. Mengingat begitu strategisnya keberadaan kader posyandu, maka untuk lebih mengoptimalkan dalam pemberian pelayanan, pemerintah telah
memprogramkan pelatihan kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader Bappenas, 2009. Menurut asumsi penulis bahwa kinerja
kader dipengaruhi oleh pengetahuan tentang kesehatan khususnya pelayanan posyandu, semakin baik pengetahuan kader posyandu maka semakin tinggi pula
kinerja kader dan loyalitas kader terhadap pekerjaan di posyandu, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan posyandu sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Dilihat dari tingkatan pengetahuan, kader hanya sekedar mengetahui dan memahami, namun belum mampu
sepenuhnya untuk mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi kinerja yang dilakukan terhadap upaya pemanfaatan posyandu. Untuk dapat
meningkatkan pengetahuan kader agar lebih baik, perlu untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi kader baru dan refresing bagi kader yang sudah
pernah mengikuti pelatihan, agar kader tidak merasa jenuh dengan tugasnya sebagai seorang kader.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pengaruh Variabel Sikap Kader Terhadap Kinerja Kader