Pengaruh Variabel Keterampilan Kader Terhadap Kinerja Kader

dengan bimbingan dari kepala puskesmas, bidan desa dan pendampingan petugas kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kinerja kader dalam pelaksanaan posyandu. Kader yang berpengalaman dalam melakukan kegiatan di posyandu membuat kader merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap kegiatan posyandu sehingga membuat mereka memiliki sikap positif yaitu partisipasi yang cukup baik dalam pelaksanaan posyandu.

5.3 Pengaruh Variabel Keterampilan Kader Terhadap Kinerja Kader

Kompetensi adalah kemampuan dan kemauan untuk melakukan sebuah tugas sehingga tercipta kinerja yang efektif untuk mencapai kesuksesan pekerjaannya. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatan, sehingga tugas dan jabatan dilakukan secara profesional, efektif dan efisien Departemen Kesehatan, 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner ada sebanyak 2 orang 4,3 mempunyai keterampilan yang sedang, sedangkan 45 orang 95,7 mempunyai keterampilan yang baik. Analisis statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda diperoleh nilai p = 0,121 0,05, sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan dengan kinerja kader dalam upaya meningkatkan pemanfaatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam. Menurut asumsi penulis bahwa keterampilan kader dipengaruhi oleh kemampuan dalam melakukan suatu tugas dengan baik, Universitas Sumatera Utara sehingga semakin baik keterampilan yang dimiliki oleh kader posyandu maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan kader di posyandu. Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing, kurangnya pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan yang memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap tugas kader, lemahnya informasi serta kurangnya koordinasi antara petugas dengan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Posyandu sangat tergantung pada keterampilan kader, kader-kader posyandu ini pada umumnya adalah relawan yang berasal dari tokoh masyarakat yang dipandang memiliki kemampuan yang lebih dibanding anggota masyarakat lainnya. Mereka inilah yang memiliki andil besar dalam memperlancar proses pelayanan kesehatan, maka apabila kader posyandu sudah memiliki keterampilan yang baik terhadap kinerjanya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di posyandu serta apabila kader posyandu sudah melaksanakan perannya dan tanggung jawabnya sebagai seorang kader posyandu maka kualitas pelayanan posyandu akan semakin baik. Agar dalam pelaksanaan kegiatan posyandu terarah dan berhasil, maka posyandu disetiap kegiatannya dibantu oleh kader-kader yang dibimbing dan diarahkan oleh puskesmas. Kader-kader tersebut memiliki tingkat pendidikan formal yang bervariasi dan sebagian diantaranya juga sudah mengikuti pelatihan khusus bagi kader posyandu. Selain itu, dibutuhkan pula partisipasi aktif masyarakat sehingga kegiatan posyandu dapat berjalan lancar dan mampu mencapai efektivitas yang tinggi. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Universitas Sumatera Utara maka perlu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, seperti tokoh pemuda, tokoh agama, dan berperan serta secara aktif mendukung kegiatan-kegiatan posyandu. Keaktifan kader posyandu sangat dipengaruhi oleh pendidikan, pendidikan yang tinggi akan meningkatkan wawasan kader tentang posyandu, sehingga kader tau tugas dan tanggug jawabnya sebagai seorang kader. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan kesehatan ini , baik kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus diupayakan dalam mewujudkan kesehatan yang dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah ataupun swadaya masyarakat, sehingga diperlukannya posyandu sebagi salah satu fasilitas kesehatan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN