Sumber Modal Koperasi TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI

Watak sosial koperasi seperti itu menciptakan suatu kesempatan bagi koperasi untuk menampilkan peranan sosialnya dalam masyarakat sebagai berikut: †††††††††† a. Mendidik para anggotanya untuk secara bersama-sama menyelesaikan masalahnya sendiri serta membuka kesempatan secara bersama untuk membangun kehidupan ekonominya masing-masing b. Menumbuhkan semangat kerja sama serta cinta terhadap sesama umat manusia yang bersumber pada kewajiban partisipasi dari para anggota sesuai dengan kemampuan masing-masing c. Menanamkan penggunaan ukuran berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan pendekatan secara manusiawi dan bukan nilai uang atau kebendaan. d. Memungkinkan terlaksananya usaha pembentukan warga negara yang baik dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat.

F. Sumber Modal Koperasi

Meskipun koperasi Indonesia bukan merupakan bentuk kumpulan modal, namun sebagai suatu badan usaha maka di dalam menjalankan usahanya koperasi memerlukan modal. Tetapi, pengaruh modal dan penggunaaanya dalam koperasi tidak boleh mengaburkan dan mengurangi makna koperasi, yang lebih menekankan kepentingan kemanusian dibanding kebendaan. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Jumlah modal yang diperlukan oleh suatu koperasi harus ditentukan dalam †††††††††† Folke Dubell, 1985. Pembangunan Koperasi Suatu Metode Perintisan dan Pengorganisasian Koperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet Riyadi Bisri, Jatinangor : Ikopin ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Munkner, 1989. Pengantar Hukum Koperasi, Bandung :Unpad. Universitas Sumatera Utara proses pengorganisasian atau pada waktu pendiriannya dengan rincian berapa modal tetap dan berapa modal kerja yang diperlukan. Modal tetap disebut juga modal jangka panjang yang diperlukan untuk menyediakan fasilitas fisik koperasi, seperti untuk pembelian tanah, gedung, mesin dan kendaraan.. Sedangkan Modal Kerja yang disebut juga modal jangka pendek diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional koperasi seperti gaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak, dan sebagainya. Khusus pada Koperasi Simpan Pinjam maka modal diperlukan untuk pemberian pinjaman kepada para anggota. §§§§§§§§§§ Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012, pasal 66 dinyatakan bahwa modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Selain modal tersebut, modal koperasi dapat berasal dari : a. Hibah Pengertian hibah menurut UU No 17 Tahun 2012 pasal 1 ayat 10 adalah pemberian uang danatau barang kepada koperasi dengan sukarela tanpa imbalan jasa sebagai modal usaha. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkanditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru berlaku setelah dia meninggal dunia. Modal koperasi yang merupakan pemberian hibah ini adalah pemberian harta kekayaan dari seseorang yang berupa kebendaan, baik benda bergerak ataupun benda tetap. Pemindahan kekayaan berupa benda bergerak dapat dilakukan dengan seketika karena dapat dilakukan §§§§§§§§§§ Suarny Amran, 1992. Analisis Beberapa Permasalahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dalam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pembangunan Koperasi, Editor Rusidi dan Maman Suratman, Jatinangor, Bandung : Ikopin. Universitas Sumatera Utara dengan langsung dari tangan ke tangan. Sedangkan untuk benda tetap dapat dilakukan melalui penyerahan yuridis yaitu dengan syarat-syarat hukum tertentu untuk syahnya suatu pemindahan hak milik atas benda tetap. b. Modal penyertaan Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan modal penyertaan. c. Modal Pinjaman Untuk pengembangan usahanya koperasi dapat juga menggunakan modal pinjaman dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal pinjaman dapat berasal dari : †††††††††††  Anggota Pinjaman yang berasal dari anggota yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.  Koperasi lain Anggotanya Pinjaman yang berasal dari koperasi lain harus didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.  Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 75 ††††††††††† Munkner, 1989. Pengantar Hukum Koperasi, Bandung :Unpad. Universitas Sumatera Utara berlaku. Jika tidak terdapat ketentuan khusus, koperasi sebagai debitur dari bank atau lembaga keuangan lainnya diperlakukan sama dengan debitur lain, baik mengenai persyaratan pemberian dan pengembalian kredit maupun prosedur kredit.  Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainnya Dalam rangka mencari tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi surat pernyataan hutang yang dapat dijual ke masyarakat. Sebagai konsekuensinya, maka koperasi diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang diterima nilai dari obligasi yang dijual secara tetap, baik besar maupun waktunya. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan perundang- undangan yang berlaku.  Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pinjaman yang berasal dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah untuk membantu meningkatkan kemajuan Koperasi  Sumber lain yang sah Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum. Contoh: pemberian saham kepada koperasi oleh perusahaan berbadan hukum PT. Sumber permodalan dari anggota tampaknya sulit diharapkan oleh koperasi – koperasi primer karena keterbatasan kemampuan para anggotanya. Demikian juga halnya dengan sumber permodalan dari koperasi lain, tetapi tidak Universitas Sumatera Utara menutup kemungkinan bahwa koperasi skunder dari jenis koperasi yang bersangkutan bisa menjadi sumber permodalan bagi koperasi primer, meskipun dalam jumlah yang terbatas sebagaimana dalam kenyataan kehidupan koperasi dewasa ini. Secara absolut, jumlah lembaga koperasi, anggota modal sendiri dan modal luar setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tetap mengalami pertumbuhan setiap tahunnya dengan signifikan yaitu dengan jumlah koperasi, anggota, pertumbuhan modal sendiri, dan modal luar yang terus meningkat. Keinginan masyarakat untuk berkoperasi masih tergolong cukup baik. Namun jika dilihat dari kinerja permodalan koperasi menunjukkan penurunan yang kurang menyenangkan karena pertumbuhan rata-rata Equity per koperasi per tahun cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa koperasi kurang mampu menggali modal dari anggota koperasi sendiri atau bisa juga animo masyarakat untuk menyimpan dikoperasi menurun. Kalaupun data menunjukkan ada peningkatan anggota koperasi setiap tahunnya, hal ini diduga dapat terjadi karena ada niat tersembunyi dari anggota untuk mendapatkan fasilitas atau bantuan yang lebih besar dari koperasinya. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Pertumbuhan struktur permodalan koperasi pertahunnya juga cukup memprihatinkan, ini dapat dilihat rasio perbedaan antara modal sendiri dengan modal luar. Data Sturuktur permodalan ini sedikit banyaknya menggambarkan tingkat ketergantungan koperasi terhadap eksternal. Jika semakin kecil rasio modal sendiri dibanding modal luar maka inilah yang dapat menjauhkan hubungan antara pengelola koperasi dengan para anggota, karena dapat saja ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Suarny Amran,. Analisis Beberapa Permasalahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dalam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pembangunan Koperasi, Editor Rusidi dan Maman Suratman, Jatinangor, Bandung : Ikopin, 1992 Universitas Sumatera Utara pengelola koperasi lebih mengutamakan kepentingan non anggota ketimbang kepentingan anggota.

G. Pinjaman Koperasi