1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha
termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuh kembangkan sebagai badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.
2. Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan
nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah perekonomian rakyat. Kebijaksanaan pemerintah ini sesuai dengan Undang
Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam penjelasan
Undang-Undang Dasar 1945 tersebut dijelaskan bahwa bangun usaha yang sesuai adalah koperasi.
3. Koperasi adalah organisasi yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
organisasi ekonomi lain. Perbedaan ini terletak pada sistem nilai etis yang melandasi kehidupannya dan terjabar dalam prinsip-prinsip nya yang kemudian
berfungsi sebagai norma-norma etis yang mempolakan tata laku koperasi sebagai ekonomi. Ciri utama koperasi adalah kerjasama anggota dengan tujuan untuk
mencapai kesejahteraan hidup bersama.
†††
4.
M. Firdaus dan Agus Edhi Santoso, Perkoperasian : Sejarah, Teori dan Praktek, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002, hal. 38-39
†††
T. Gilarso, Pengelolaan Koperasi. Yogyakarta : Kanisius, 1998.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya koperasi dikendalikan bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.
‡‡‡
5. Sebagai suatu perusahaan, koperasi harus menjalankan suatu usaha yang
mendatangkan keuntungan ekonomis, meskipun koperasi bukan merupakan bentuk akumulasi modal. Untuk mencapai tujuan mendatangkan keuntungan
ekonomis tersebut, maka koperasi harus menjalankan usahanya secara terus menerus, transparan, berhubungan dengan pihak ketiga, dan memperhitungkan
rugi laba serta mencatat semua kegiatan usahanya tersebut ke dalam suatu pembukuan.
§§§
6. Pengelolaan koperasi harus dilaksanakan secara produktif, efektif dan