Ukuran dan Jenis Koperasi Struktur Organisasi Koperasi

mengarah untuk memajukan kesejahteraan bersama dengan dicerminkan berdasarkan asas kekeluargaan dan jiwa kegotong-royongan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Koperasi merupakan organisasi yang berbeda dengan badan usaha lainnya, seperti BUMND atau organisasi pemerintah. Koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Selain itu, dalam fungsi pencarian atau perolehan dana, koperasi berpegang pada prinsip swadaya artinya diupayakan modal berasal dari kemampuan sendiri yang ada dalam koperasi, namun apabila diperlukan dan dipandang mampu koperasi dapat mengambil dana dari luar. ‡‡‡‡‡‡‡ Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi Sisa Hasil Usaha biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. §§§§§§§

C. Ukuran dan Jenis Koperasi

‡‡‡‡‡‡‡ Sumarsono, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta., 2003 §§§§§§§ Folke Dubell, 1985. Pembangunan Koperasi Suatu Metode Perintisan dan Pengorganisasian Koperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet Riyadi Bisri, Jatinangor : Ikopin Universitas Sumatera Utara Di dalam himpunan peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1998 tentang kelembagan koperasi menjelaskan bahwa ukuran koperasi dapat dilihat berdasarkan omzet per tahun volume usaha yang dimuat dalam laporan perkembangan usaha. Berdasarkan omzetnya ukuran koperasi diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu koperasi besar, koperasi menengah, dan koperasi kecil. 1. Koperasi besar mempunyai omzet volume usaha diatas Rp 1 Milyar dalam 1 satu tahun. 2. Koperasi menengah mempunyai omzet volume usaha antara Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 Milyar dalam 1 satu tahun. 3. Koperasi kecil mempunyai omzet volume usaha kurang dari Rp 500 juta dalam 1 satu tahun. Menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2012 pasal 82 jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi berdasarkan pasal 83 UU No 17 Tahun 2012 terdiri dari empat jenis, yaitu: . 1. Koperasi konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi 2. Koperasi produsen Koperasi produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Departemen Koperasi Pembinaan Pengusaha Kecil, R.I. 1993, Pelatihan Perkoperasian Bagi Pengurus Koperasi KUD, Jakarta. Universitas Sumatera Utara 3. Koperasi jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya. 4. Koperasi simpan pinjam Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman

D. Struktur Organisasi Koperasi

Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai koeperasi. Bagan Struktur Organisasi Koperasi menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas. Landasan pembuatan struktur organisasi adalah : †††††††† 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. 2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 3. Keputusan Rapat †††††††† Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara Sumber: Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Perangkat organisasi yang tercantum sebagaimana di dalam UU Nomor 17 Tahun 2012 pasal 31, adalah Rapat Anggota, Pengawas dan Pengurus, yang selanjutnya dapat dilengkapi adanya pengelola manager dan karyawan. ‡‡‡‡‡‡‡‡ 1. Rapat Anggota Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota, sering kali secara teknis disebut RAT Rapat Anggota Tahunan. Wewenang rapat anggota menurut UU No 17 Tahun 2012 pasal 33 yaitu: a. menetapkan kebijakan umum Koperasi; b. mengubah Anggaran Dasar; c. memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus; ‡‡‡‡‡‡‡‡ T. Gilarso. 1998. Pengelolaan Koperasi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara d. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi; e. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan atas nama Koperasi; f. meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing; g. menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha; h. memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran Koperasi; dan i. menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang- Undang. Pada pasal 34 UU No 17 Tahun 2012 dijelaskan bahwa rapat anggota diselenggarakan oleh pengurus dan dihadiri oleh anggota, pengawas, dan pengurus. Kuorum Rapat Anggota diatur dalam Anggaran Dasar. Undangan kepada Anggota untuk menghadiri Rapat Anggota dikirim oleh Pengurus paling lambat 14 empat belas hari sebelum Rapat Anggota diselenggarakan. Undangan dilakukan dengan surat yang sekurang-kurangnya mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara Rapat Anggota, disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibahas dalam Rapat Anggota tersedia di kantor Koperasi. 2. Pengawas Menurut UU No 17 Tahun 2012 pasal 1 ayat 6 pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang bertugas mengawasi dan memberikan nasehat kepada pengurus. Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota pada Rapat Anggota. Universitas Sumatera Utara Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas menurut UU No 17 Tahun 2012 pasal 48 meliputi: a. tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit; dan b. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi, keuangan negara, danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatan. c. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar. Tugas Pengawas berdasarkan pasal 50 UU No 17 Tahun 2012 adalah: a. mengusulkan calon Pengurus; b. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus; c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus; dan melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota. Sedangkan wewenang dari Pengawas yaitu: a. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; b. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait; c. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari Pengurus; Universitas Sumatera Utara d. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan e. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya. Pengawas wajib menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Koperasi. Pengawas bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Rapat Anggota. §§§§§§§§ Pengawasan terhadap Koperasi wajib dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan para pihak terhadap Koperasi. Pengawasan terhadap Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal 96 UU No 17 Tahun 2012 dilakukan oleh Menteri. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dilakukan melalui pelaporan, pemantauan, dan evaluasi terhadap Koperasi. Kegiatan pengawasan melalui pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan cara: a. meneliti laporan pertanggungjawaban tahunan, dokumen-dokumen, dan keputusan-keputusan Rapat Anggota; b. meminta untuk hadir dalam Rapat Anggota; danatau c. memanggil Pengurus untuk diminta keterangan mengenai perkembangan Koperasi. Personalia pengawasan dalam koperasi yaitu: 1. Pengawas Fungsi pengawasan berada ditangan pengawas yang bertindak untuk danatas nama anggota. Secara periodik, pengawas mengadakan §§§§§§§§ Undang-Undang No 17 Tahun 2012 Pasal 51 Universitas Sumatera Utara pertemuan untuk membicarakan tata pelaksanaan kerja pengurus dalam menjalankan amanat para anggota. 2. Departemen Koperasi Dekopin dan Pusat Koperasi Pengawas ini termasuk pengawas eksternal yaitu adalah pengawas yang berasal dari luar organisasi bersangkutan, baik dari organisasi pengawasan fungsuonal maupun nonfungsional. 3. Badan Penasehat dan Dewan Pembina Dewan pembina dan penasehat sesuai dengan fungsinya hanya memberi pembinaan serta nasehat pada pengurus dan pengawas. Mereka ini biasanya sosok yang dituakan atau secara struktural lebih dihormati sehingga tepat untuk dimintai saran, nasehat, dan petunjuk. Disini secara tidak langsung berarti juga bertindak sebagai pengawas asal mereka menyadari dan mempunyai fungsi tersebut serta mau dan mampu melaksanankannya. 4. Manajer Manajer adalah pengawas operasional, yaitu fungsi yang melekat pada jabatannya karena mempunyai tanggung jawab. Tanggung jawab manajer mencakup semua bidang usaha atau koperasinya sehingga seluruh karyawan koperasi menjadi bawahannya. Hal ini berarti manajer menjadi pengawas atas segala kerja para karyawan koperasi yang menyelenggarakan kegiatan sehari-hari. 5. Akuntan Publik Koperasi Jasa Audit KJA dan akuntan publik merupakan pengawas keuangan yang professional. Namun sampai sekarang masih banyak Universitas Sumatera Utara koperasi yang tidak memanfaatkan layanan jasa akuntan publik sebagai pengawas. Hal ini disebabkan karena belum dirasa perlu dan juga banyak koperasi yang tidak mampu untuk membayar jasa pemeriksaan akuntan. Kegiatan pengawasan melalui pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan mengamati dan memeriksa laporan. Apabila dari hasil pemantauan dan evaluasi terbukti terjadi penyimpangan, Menteri wajib mengambil langkah penyelesaian sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang. Adapun beberapa hasil audit yang dilaporkan pengawas adalah : 1. Pelaksanaan Anggaran Dasar di Koperasi; 2. Pelaksanaan Keputusan RAT; 3. Audit manajemen pelaksanaan Standar Operasional Produser, deskripsi jabatan, dan disiplin kerja; 4. Audit keuangan ada tidaknya penyimpangan keuangan oleh Pengurus; 5. Audit fisik inventaris, dan kas. 3. Pengurus Pengertian pengurus koperasi menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 pasal 1 ayat 7 adalah perangkat organisasi koperasi yang bertanggungjawab penuh atas kepengurusan koperasi untuk kepentingan dan tujuan koperasi serta mewakili koperasi baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta Universitas Sumatera Utara Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik Anggota maupun non- Anggota.Orang perseorangan sebagaimana dimaksud harus memenuhi persyaratan berdasarkan pasal 55 UU No 17 Tahun 2012, yaitu: a. mampu melaksanakan perbuatan hukum; b. memiliki kemampuan mengelola usaha Koperasi; c. tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit; dan d. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan negara, danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatan. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi Pengurus diatur dalam Anggaran Dasar. Tugas Pengurus pada pasal 58 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 yaitu: a. mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar; b. mendorong dan memajukan usaha Anggota; c. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota; d. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota; e. menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota; f. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; Universitas Sumatera Utara g. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien;\ h. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan i. melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT. Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi. Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan. ††††††††† Pengurus koperasi mempunyai fungsi, di antaranya adalah : ‡‡‡‡‡‡‡‡‡ 1. Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi Fungsi pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi diwujudkan dalam menentukan tujuan organisasi, merumuskan kebijakan organisasi, menentukan rencana sasaran serta program kerja organisasi koperasi, memilih dan mengawasi tindakan-tindakan manajer-manajer dan karyawan dalam mengelola usaha koperasi. Pengurus merupakan perangkat organisasi koperasi yang diharapkan dapat membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan sekaligus menjadi sumber inisiatif dan inspirasi bagi pengembangan usaha koperasi. Pada menilai semua hasil kerja kegiatan-kegiatan pengelolaan koperasi secara operasional yang menjadi tanggung jawab manajer. ††††††††† Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta ‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Sagimun, M.D. 1990. Koperasi Indonesia. CV Masagung. Jakarta. Universitas Sumatera Utara 2. Fungsi sebagai penasihat Fungsi sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi para anggota. Bagi para manajer meminta nasihat kepada pengurus adalah penting sekali artinya, terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh pengurus. 3. Pengurus sebagai pengawas Bahwa pengurus merupakan orang yang mendapat kepercayaan dari anggota untuk melindungi semua kekayaan organisasi. 4. Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi; Demi keberlangsngan usaha dan keberlanjutan organisasi koperasi, maka pengurus harus : a. Mampu menyediakan adanya manajer yang cakap dalam organisasi. b. Menyeleksi dan memilih eksekutif atau manajer secara efektif. c. Memberikan pengarahan kepada para manajer agar koperasi berjalan secara efektif , professional. d. Menetapkan orang-orang yang mampu mengarahkan kegiatan dari organisasi. e. Mengikuti perkembangan pasar, dengan tepat mengarahkan berbagai jenis layanan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh koperasi sesuai dengan dinamika pasar dan tingkat kelayakan maupun profitabilitas usaha tumbuh kembang usaha. Universitas Sumatera Utara 5. Pengurus sebagai symbol Langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun karyawan bersifat persuasif yang menempatkan pengurus menjadi pemimpin yang memiliki kekuatan dan motivator bagi pencapaian tujuan; strategis perusahaan dan kebijaksanaan umum dari organisasi koperasi dirumuskan secara sistematis oleh pengurus, pengurus memperoleh dan menyajikan informasi koperasi secara cermat dalam menunjang kinerja usaha. Hasil pemeriksaan pengurus dapat disampaikan dan menjadi bahan pertimbangan dan perhatian pula bagi pengawas koperasi. Pengurus juga melaporkan kinerja pelaksanaan kebijakan, program kerja, dan realisasi rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi RAPBK yang sudah disetujui oleh Rapat Angota untuk tahun buku berjalan 1 Januari – 31 Desember. Adapun kinerja kebijakan, program dan RAPBK meliputi : 1. Organisasi dan kelembagaan membandingkan rencana dengan realisasi 2. Pelayanan dan Usaha Koperasi membandingkan rencana dengan realisasi 3. Neraca Pelayanan Koperasi kepada anggota dan non anggota membandingkan rencana dengan realisasi 4. Kinerja keuangan analisa perkembangan dan analisa laporan keuangan; 5. Pembagian SHU; 6. Kebijakan-kebijakan lain yang muncul yang tidak ada dalam rencana. Universitas Sumatera Utara 4. Pengelola Manager Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usaha koperasi. Kewajiban manager antara lain : 1. Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus. a. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit – unit usaha. b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus dan pengelola koperasi. 2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi. b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. c. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. d. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya. 3. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi. 4. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan rapat anggota. 5. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT. Keterkaitan antara peran pengawas dan pengurus adalah dalam hal pelaporan hasil audit. Pengawas melaporkan hasil audit dan rekomendasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan rapat anggota yang telah di laksanakan oleh pengurus koperasi baik auditor berkala maupun audit Universitas Sumatera Utara buku akhir tahun. Hasil audit yang dilaporkan dari pengawas adalah mengenai kesesuaian dan kebenaran data dan informasi yang dilaporkan. 6. Membimbing dan mengarahkan tugas-tugas karyawan yang dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan yang berkualitas. 7. Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya. 8. Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan kepada pengurus sebelum dimulainya rencana dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus perencanaan bagi pengurus untuk disampaikan dalam Rapat Anggota. 9. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis setiap akhir bulan dan tahun. 10. Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi. Pengelola Tim Manajemen menjalankan tugasnya sebagai berikut §§§§§§§§§ 1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya 2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. 3. Menyelenggarakan Rapat Anggota 4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas. 5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib. 6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas. §§§§§§§§§ Pandji Anoraga, Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Bina Adiaksara Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm 243. Universitas Sumatera Utara 7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat. 8. Mendelegasikan tugas kepada manajer 9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota. 10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota 11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus. 12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.

E. Fungsi dan Peranan Koperasi