Sejarahnya Berdirinya Koperasi TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI

A. Sejarahnya Berdirinya Koperasi

Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya. ††††† Pertumbuhan koperasi di Indonesia dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja patih di Purwokerto. Untuk memodali koperasi simpan pinjam tersebut disamping banyak menggunakan uang nya sendiri, beliau juga menggunakan kas mesjid yang dipegangnya. Setelah beliau mengetahui bahwa hal tersebut tidak boleh, maka uang kas masjid telah dikembalikan secara utuh pada posisi yang sebenarnya. ‡‡‡‡‡ Kegiatan R Aria Wiriatmadja dikembangkan lebih lanjut oleh De Wolf Van Westerrode assisten Residen wilayah Purwokerto di Banyumas. Ketika ia cuti ke Eropa dipelajarinya cara kerja wolksbank secara raiffesen koperasi simpan pinjam untuk kaum tani dan Schulze-Delitzsch koperasi simpan pinjam untuk kaum buruh di kota di Jerman. Setelah ia kembali dari cuti mulailah ia mengembangkan koperasi simpan pinjam sebagaimana telah dirintis oleh R. Aria Wiriatmadja. Dalam hubungan ini kegiatan simpan pinjam yang dapat ††††† Folke Dubell,. Pembangunan Koperasi Suatu Metode Perintisan dan Pengorganisasian Koperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet Riyadi Bisri, Jatinangor : Ikopin, 1985 ‡‡‡‡‡ Pandji Anoraga, Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Bina Adiaksara Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm 243. Universitas Sumatera Utara berkembang adalah model koperasi simpan pinjam lumbung dan modal untuk itu diambil dari zakat. Selanjutnya Budi Oetomo yang didirikan pada Tahun 1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Demikian pula Serikat Islam yang didirikan pada Tahun 1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan membuka toko-toko koperasi. Perkembangan yang pesat di bidang perkoperasian di Indonesia yang menyatu dengan kekuatan sosial dan politik menimbulkan kecurigaan Pemerintah Hindia Belanda. Oleh karenanya Pemerintah Hindia Belanda ingin mengaturnya tetapi lebih cenderung menjadi suatu penghalang atau penghambat perkembangan koperasi. Dalam hubungan ini pada Tahun 1915 diterbitkan Ketetapan Raja No.431 yang berisi antara lain: §§§§§ 1. Akte pendirian koperasi sibuat secara notariil 2. Akte pendirian harus dibuat dalam bahasa Belanda 3. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal dan disamping itu diperlukan biaya materai untuk menggiatkan prtumbuhan koperasi, pada akhir tahun 1930 didirikan Jawatan koperasi dengan tugas: 1. Memberikan penerangan kepada pengusaha-pengusaha Indonesia mengenai seluk beluk perdagangan 2. Dalam rangka peraturan koperasi No. 91 melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi-koperasi serta memberikan penerangannya §§§§§ Pandji Anoraga, Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Bina Adiaksara Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm 243. Ropke, Joche, The Economic Theory of Cooprative Enterprises in Developing Countries. With Special Reference tp Indonesia. Marburg. 1995 Universitas Sumatera Utara 3. Memberikan keterangan-keterangan tentang perdagangan pengangkutan, cara-cara pengangkutan, dan hal ihwal lainnya yang menyangkut perusahaan-perusahaan. 4. Penerapan tentang organisasi perusahaan 5. Menyiapkan tindakan-tindakan hukum bagi pengusaha Indonesia. Perkembangan koperasi semenjak berdirinya jawatan koperasi Tahun 1930 menunjukkan suatu tingkat perkembangan yang terus meningkat. Jikalau pada Tahun 1930 jumlah koperasi 39 buah, maka pada Tahun 1939 jumlahnya menjadi 574 buah dengan jumlah anggota pada Tahun 1930 sebanyak 7.848 orang kemudian berkembang menjadi 52.555 orang. Sedang kegiatannya dari 574 koperasi tersebut diantaranya 423 koperasi 77 adalah koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam sedangkan selebihnya adalah koperasi jenis konsumsi ataupun produksi. Dari 423 koperasi simpan pinjam tersebut diantaranya 19 buah adalah koperasi lumbung. †††††† Saat ini jumlah koperasi di Indonesia berjumlah lebih dari 200 ribu. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menkop dan UKM Syarifudin Hasan mengemukakan, tidak perlu menunggu sampai tahun 2014 untuk mencapai target jumlah koperasi sebanyak lebih 200 ribu karena secara nasional koperasi mengalami peningkatan yang menggembirakan. Pertumbuhan koperasi naik 4,5 dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Pada tahun 2009 jumlah koperasi tercatat sebanyak 170.411 unit, sementara hingga bulan Juni tahun 2013 jumlah koperasi meningkat menjadi 200.808 unit ‡‡‡‡‡‡ . Tabel perkembangan jumlah koperasi adalah sebagai berikut: †††††† Margono R.M Djojohadikoesomo, op. cit, hal. 82 ‡‡‡‡‡‡ www.setgab.go.id Universitas Sumatera Utara Tahun Jumlah Koperasi 2007 149.793 2008 154.964 2009 170.411 2010 177.482 2011 188.181 2012 192.201 2013 200.808 Sumber : Kementrian Koperasi dan UKM

B. Pengertian Koperasi