Pengelolaan koperasi harus dilaksanakan secara produktif, efektif dan Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat membentuk Salah satu faktor penting untuk mewujudkan kinerja koperasi yang baik

Umumnya koperasi dikendalikan bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. ‡‡‡

5. Sebagai suatu perusahaan, koperasi harus menjalankan suatu usaha yang

mendatangkan keuntungan ekonomis, meskipun koperasi bukan merupakan bentuk akumulasi modal. Untuk mencapai tujuan mendatangkan keuntungan ekonomis tersebut, maka koperasi harus menjalankan usahanya secara terus menerus, transparan, berhubungan dengan pihak ketiga, dan memperhitungkan rugi laba serta mencatat semua kegiatan usahanya tersebut ke dalam suatu pembukuan. §§§

6. Pengelolaan koperasi harus dilaksanakan secara produktif, efektif dan

efisien. Dalam arti koperasi harus memiliki kemampuan dalam mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besar nya kepada anggota dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Untuk mencapai kemampuan usaha seperti itu maka koperasi harus dapat berusaha secara luwes, baik yang menyangkut industriproduk hulu danhilir tersebut. Ini berarti koperasi mempunyai kesempatan dan peluang yang sama dengan pelaku ekonomi lainnya dalam melakukan kegiatan usahanya. ‡‡‡ Sagimun, M.D. 1990. Koperasi Indonesia.. Jakarta, CV Masagung :1990. §§§ R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta : PT Grafindo Persada, 2005, hal. 101 Universitas Sumatera Utara

7. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat membentuk

kekuatan ekonomi bersama-sama untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi anggotanya. Akan tetapi dalam perkembangannya ada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh koperasi, misalnya dalam segi pembiayaan dan permodalan masih sulitnya koperasi dan UKM untuk mengakses lembaga keuangan perbankan mengingat syarat yang ditetapkan cukup berat terutama masalah jaminanagunan dan syarat lainnya. Persoalan lain seperti adanya keterbatasan sumber daya manusia, saranaprasarana yang memadai yang dimiliki oleh koperasi.

8. Salah satu faktor penting untuk mewujudkan kinerja koperasi yang baik

adalah adanya peran Pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang diatur dan dikeluarkan sedemikian rupa sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang koperasi adalah sebagai berikut: †††† I. Peraturan Pemerintah PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi II. Peraturan Pemerintah PP No. 4 Tahun 1998 tentang Pengembangan Kelembagaan Koperasi III. Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 Tentang Koperasi

9. Penggolongan jenis-jenis koperasi disesuaikan dengan kesamaan