Prosedur Berkumur Perhitungan jumlah bakteri dalam saliva

8. Sampel pada tabung perkulator tetap dijaga dalam kondisi terendam etanol selama dilakukan penampungan perkolat. 9. Prosedur penampungan perkolat dilakukan sampai perkolat yang dihasilkan jernih. 10. Semua perkolat digabung dan disaring, lalu diuapkan dengan menggunakan Vaccum Rotary Evaporator pada tekanan 1 atmophere pressure dengan temperatur ≤ 55°C. 11. Prosedur berikutnya dilakukan waterbath untuk memperoleh hasil akhir berupa ekstrak kental kulit buah delima yang kemudian disimpan di dalam wadah tertutup dan diletakkan di lemari pendingin.

c. Formulasi Obat Kumur

1. Larutan ekstrak kulit buah delima 5 berarti mengandung 0.5 g ekstrak kulit buah delima dalam 100 ml larutan akuades. Larutan obat kumur dibuat sebanyak 500 ml. Ekstrak kental kulit buah delima ditimbang sebanyak 2.5 g, dan dilarutkan dengan 445 ml akuades. Setelah itu, Carboxymethyl cellulose CMC 0,5 sebanyak 2.5 g sebagai suspending agent dalam sediaan tersuspensi ditambahkan dalam ekstrak kental kulit buah delima untuk melarutkan zat yang tidak terlarut dalam air secara homogen, ditambah sorbitol 10 yang merupakan polisakarida yang sulit dipecah oleh bakteri sebanyak 50 ml untuk member rasa manis dan peppermint oil 2 tetes untuk memberikan aroma. Larutan diaduk menggunakan mesin pengaduk hingga homogen. Kemudian dimasukkan kedalam botol kosong dengan corong kaca. 2. Pembuatan plasebo. Akuades sebanyak 475.5 ml ditambahkan pewarna, Carboxymethyl cellulose CMC 0,5, sorbitol 10 sebanyak 50 ml dan peppermint oil 2 tetes sehingga menyerupai larutan obat kumur ekstrak kulit buah delima 5.

3.6.2 Prosedur Berkumur

1. Seluruh subjek 30 orang yang terpilih dikumpulkan untuk diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diberi informed consent untuk ditandatangani. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok dengan 15 orang dalam masing-masing kelompok, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Kelompok perlakuan kelompok I berkumur ekstrak kulit buah delima b. Kelompok kontrol Kelompok II berkumur plasebo Penelitian pada dua kelompok dilakukan pada hari dan waktu yang sama, dan diobservasi oleh 2 orang pelaksana untuk masing-masing kelompok. 2. Sebelum memulai penelitian, sampel saliva kedua kelompok ditampung sebanyak 1 ml dalam tabung yang steril pre-test dan ditutup rapat. 3. Subjek kelompok perlakuan diberi obat kumur ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 5 sebanyak 10 ml untuk berkumur selama 1 menit dengan pengawasan peneliti. Subjek kelompok kontrol diberi plasebo sebanyak 10 ml untuk berkumur selama 1 menit. 4. Setelah berkumur, air kumur dibuang dan saliva ditampung sebanyak 1 ml sekali lagi dengan cara subjek diminta untuk duduk dengan nyaman dalam posisi tegak dan kepala mereka dimiringkan sedikit sehingga saliva dari mulut mengalir ke dalam tabung yang steril dan setelah itu tabung ditutup rapat. 5. Kemudian sampel dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi USU untuk dilakukan perhitungan jumlah bakteri.

3.6.3 Perhitungan jumlah bakteri dalam saliva

1. Sampel saliva harus dikirim ke laboratorium mikrobiologi dalam 1 jam. 2. Sebanyak 1 ml sampel saliva pre-test dan 1 ml saliva post-test pada kedua kelompok dipindahkan ke tabung reaksi untuk dilakukan pengenceran secara seri. 3. Pengenceran secara seri dilakukan pada kedua sampel pre dan post test: 4 tabung reaksi berisi 9 ml sodium chloride 0,9 disediakan. Pada setiap tabung reaksi diberi nomor satu sampai empat, tabung nomor satu adalah tabung yang berisi saliva yang sekaligus terhitung sebagai pengenceran pertama kemudian dihomogenisasikan, setelah suspensi tersebut homogen dengan pipet steril dimasukkan ke dalam tabung nomor dua, dikocok sampai homogen sehingga terjadi pengenceran, dari tabung nomor dua diambil suspensi sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril kembali, masukkan ke dalam tabung nomor tiga, dikocok hati-hati sampai homogen Universitas Sumatera Utara sehingga terjadi pengenceran. Pengenceran dilakukan pada tabung nomor empat dengan mengambil suspensi sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril dari tabung ketiga dan dimasukkan kedalam tabung keempat. 4. Suspensi saliva dari pengenceran tabung keempat, diambil dengan pipet steril sebanyak 1 ml, kemudian disebar pada piring petri steril yang mengandung natrium agar NA dengan menggunakan hockey stick. 5. Tahap selanjutnya, piring petri dimasukkan dalam inkubator 37 o 6. Setelah 48 jam, jumlah bakteri pada setiap piring petri dihitung dengan Colony Forming Unit. C selama 2 x 24 jam.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data