Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Metode Penelitian .1 Prosedur Pembuatan Obat Kumur Pembuatan Simplisia Pembuatan Ekstrak

melakukan penelitian eksperimental klinis dengan jumlah sampel 30 orang. Secara random sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol berkumur plasebo dan kelompok perlakuan berkumur ekstrak kulit buah delima 5. Kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : Kriteria Inklusi: 1. Kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent. 2. Memiliki sekurang-kurangnya 20 gigi permanen menurut metodologi penelitian yang dilakukan oleh Shetty dkk terhadap perbandingan efektifitas antigingivitis dan antiplak antara obat kumur ekstrak herbal, khlorheksidin dan listerin, dinyatakan bahwa subjek harus mempunyai minimal 20 gigi permanen. Kriteria eksklusi: 5 1. Menderita penyakit periodontal 2. Pemakai piranti ortodonti cekat atau lepasan 3. Pemakai protesa 4. Menggunakan antibiotik sejak 3 bulan sebelum penelitian Setelah sampel diperoleh, secara random sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yaitu berkumur ekstrak kulit buah delima 5 dan kelompok kontrol berkumur plasebo yang di mana masing-masing kelompok terdiri atas 15 orang mahasiswa.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel perlakuan : Berkumur ekstrak kulit buah delima: berkumur larutan ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 5 selama 1 menit. 2. Variabel terikat : Jumlah bakteri dalam saliva : jumlah bakteri sebelum berkumur dan sesudah berkumur yang dihitung dengan Colony Forming Unit CFU di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, USU. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel terkendali : a. Volume obat kumur yang digunakan b. Lama penggunaan obat kumur c. Konsentrasi ekstrak kulit buah delima dalam obat kumur 4. Variabel tak terkendali: a. Waktu dan frekuensi menyikat gigi 3.6 Metode Penelitian 3.6.1 Prosedur Pembuatan Obat Kumur

a. Pembuatan Simplisia

1. Buah yang dipakai adalah buah delima yang segar, berwarna putih kehijauan sebanyak 5. 2. Selanjutnya kulit buah delima dikeringkan di lemari pengering sampai dapat dipatahkan dengan rapuh. 3. Kemudian diblender sampai menjadi serbuk simplisia

b. Pembuatan Ekstrak

1. Serbuk simplisia ditimbang 250 gram. 2. Serbuk simplisia kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan dimaserasi selama 3 jam dengan pelarut etanol 70 dan diaduk sesekali. 3. Setelah 1 jam, massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator dengan hati-hati sambil sesekali ditekan dengan menggunakan sendok. 4. Pada bagian ujung alat perkolator disumbat dengan kapas basah dan dilapisi kertas saring. 5. Kemudian dituangkan etanol 70 sebanyak 300 ml dan biarkan sampai cairan menetes untuk mengetahui apakah perkolator sudah berfungsi dengan baik. 6. Perkolator ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan selama 24 jam dengan keadaan etanol cukup merendam sampel. 7. Setelah 24 jam, bagian ujung alat perkolator disambungkan pada tabung untuk menampung cairan dengan kecepatan tetesan ±20 tetesmenit. Universitas Sumatera Utara 8. Sampel pada tabung perkulator tetap dijaga dalam kondisi terendam etanol selama dilakukan penampungan perkolat. 9. Prosedur penampungan perkolat dilakukan sampai perkolat yang dihasilkan jernih. 10. Semua perkolat digabung dan disaring, lalu diuapkan dengan menggunakan Vaccum Rotary Evaporator pada tekanan 1 atmophere pressure dengan temperatur ≤ 55°C. 11. Prosedur berikutnya dilakukan waterbath untuk memperoleh hasil akhir berupa ekstrak kental kulit buah delima yang kemudian disimpan di dalam wadah tertutup dan diletakkan di lemari pendingin.

c. Formulasi Obat Kumur