Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan Diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG RESIKO KEHAMILAN

DI USIA REMAJA DI KELURAHAN KOTO TALUK

KECAMATAN KUANTAN TENGAH

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

SKRIPSI

Dian Sasmita Dewi

111121075

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmanirrahim.

Segala Puji dan Syukur Peneliti Panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Karunia Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan Diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi". Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut:

1. dr. Dedi Ardinata, MKes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS, selaku pembantu dekan 1 fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Reni Asmara Ariga, S.Kp. MARS, selaku dosen pembimbing skripsi. 4. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku penguji 1

5. Ibu Siti Saidah Nst, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku penguji 2

6. H. Syafruddin, selaku Kepala Desa Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di Kelurahan KotoTalukKecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantang Singingi Riau.

7. Kedua Orang Tua ku Alm. Ayahanda Syamsuman dan Almh.Ibunda Hanisah R, beserta kakak-kakak dan abang-abang ku, terima kasih atas segala


(4)

iv

dukungan dan dorongan baik moril maupun materil. Terima kasih atas pengorbanan yang tidak ternilai dan kasih sayang yang selalu diberikan.

8. Ananda Malikah Zahwa Pudira. Putriku tersayang sebagai penyemangat dalam menjalani pendidikan ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman Fkep ’11 jalur B,Kiranya Allah Swt yang akan membalas setiap kebaikan semua pihak yang telah menolong peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Januari 2013

Peneliti


(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel... vii

Daftar Skema ... viii

Abstrak ... ix

BAB 1. Pendahuluan ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 5

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Manfaat Penelitian ... 6

BAB 2. Tinjauan Pustaka ... 7

2.1. Pengetahuan ... 7

2.1.1. Pengertian Pengetahuan ... 7

2.1.2.Tingkatan Pengetahuan ... 8

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 9

2.2. Sikap ... 11

2.2.1. Pengertian Sikap ... 11

2.2.2. Komponen Sikap... 14

2.2.3. Berbagai Tingkatan Sikap... 15

2.3. Remaja ... 17

2.3.1. Pengertian remaja... 17

2.3.2. Tahap Perkembangan Remaja... 18

2.3.3 Tugas perkembangan Remaja ... 19

2.4. Kehamilan 2.4.1. Pengertian Kehamilan diusia Remaja ... 22

2.4.2. Penyebab Kehamilan diusia Remaja... 22


(6)

vi

2.5.1. Upaya Pencegahan Kehamilan Remaja yang Tidak diinginkan 27 BAB 3 Kerangka Konsep

3.1. Kerangka Konseptual ... 29

3.2. Defenisi Operasional... 30

BAB 4 Metode Penelitian 4.1. Desain Penelitian... 31

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

4.2.1. Populasi ... 31

4.2.2. Sampel... 31

4.3. Lokasi dan Waktu penelitian... 33

4.4. Pertimbangan Etik... 33

4.5. Instrument penelitian... 33

4.5.1. Kuesioner data demografi ... 34

4.5.2. Kuesioner pengetahuan dan Sikap ... 34

4.6. Uji validitas dan realibilitas ... 35

4.7. Pengumpulan data ... 36

4.8. Analisa Data ... 36

BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 39

5.1. Hasil penelitian ... 39

5.1.1. Karakteristik Responden ... 39

5.1.2. Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan ... 40

5.1.3. Sikap Remaja Tentang Kehamilan diusia Remaja ... 42

5.2. Pembahasan... 43

5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan Responden ... 43

5.2.2. Berdasarkan Sikap Responden... 44

BAB 6 Kesimpulan dan Rekomendasi ... 46

6.1. Kesimpulan 6.1.1. Demografi ... 48

6.1.2. Pengetahuan Remaja ... 48

6.1.3. Sikap Remaja ... 48 6.2. Rekomendasi


(7)

vii

6.2.1. Bagi Praktik Keperawatan ... 49

6.2.2. Bagi Masyarakat ... 49

6.2.3. Bagi Peneliti Lain ... 50

Daftar Pustaka ... 51


(8)

viii Daftar Tabel

Tabel 3.1. DefenisOperasional... 30 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi data Demografi... 40 Tabel 5.2. Pengetahuan Remaja Tentang Resiko kehamilan diusia

Remaja... 41 Tabel 5.3. Distribusi frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Resiko kehamilan diusia remaja... 41

Tabel 5.4. Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja... 42 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Tentang Resiko


(9)

ix

Daftar Skema

1. Skema Proses pembentukan Sikap dan Reaksi... 14 2. Kerangka Konseptual ... 29


(10)

x

Judul : Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusiaRemaja di kelurahan Koto Taluk

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Nama : Dian Sasmita Dewi

NIM : 111121075

Jurusan : Sarjana Keperawatan ( S. Kep ) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Permasalahan remaja Indonesia semakin memprihatinkan, dari tahun ke tahun makin menunjukkan peningkatan angka remaja yang telah melakukan hubungan seks diluar nikah. Dari sudut kesehatan reproduksi, hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun anak. Resiko kehamilan di usia remaja ini bukan hanya membawa dampak pada rentannya kesehatan reproduksi tetapi juga meningkatnya kasus penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Kehamilan di usia remaja merupakan kehamilan yang terjadi pada wanita antara 14-19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi penelitian 289 orang yaitu remaja yang tinggal di kelurahan Koto Taluk, dengan sampel sebanyak 43 responden, pengambilan jumlah sampel menggunakan random sampling. Instrumen penelitian merupakan kuesioner yang disusun sendiri dengan menggunakan skala Likert. Berdasarkan data demografi didapati usia responden sebagian besar usia 16-18 tahun 23 orang (53,6%), mayoritas berjenis kelamin perempuan 28 orang (65,1%), pendidikan sebagian besar SMP 18 orang (41,9%) dan mayoritas responden yaitu 31 orang mengaku pernah mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Hasil penelitian sebagian besar pengetahuan remaja dalam kategori sedang (51,2%), dan sebagian besar sikap remaja berada dalam kategori positif (69,8%). Saran penelitian ini untuk tenaga kesehatan agar lebih berperan serta dalam pembinaan remaja di wilayah kerja puskesmas setempat dengan mengembangkan program PKRR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ).


(11)

x

Judul : Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusiaRemaja di kelurahan Koto Taluk

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Nama : Dian Sasmita Dewi

NIM : 111121075

Jurusan : Sarjana Keperawatan ( S. Kep ) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Permasalahan remaja Indonesia semakin memprihatinkan, dari tahun ke tahun makin menunjukkan peningkatan angka remaja yang telah melakukan hubungan seks diluar nikah. Dari sudut kesehatan reproduksi, hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun anak. Resiko kehamilan di usia remaja ini bukan hanya membawa dampak pada rentannya kesehatan reproduksi tetapi juga meningkatnya kasus penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Kehamilan di usia remaja merupakan kehamilan yang terjadi pada wanita antara 14-19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi penelitian 289 orang yaitu remaja yang tinggal di kelurahan Koto Taluk, dengan sampel sebanyak 43 responden, pengambilan jumlah sampel menggunakan random sampling. Instrumen penelitian merupakan kuesioner yang disusun sendiri dengan menggunakan skala Likert. Berdasarkan data demografi didapati usia responden sebagian besar usia 16-18 tahun 23 orang (53,6%), mayoritas berjenis kelamin perempuan 28 orang (65,1%), pendidikan sebagian besar SMP 18 orang (41,9%) dan mayoritas responden yaitu 31 orang mengaku pernah mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Hasil penelitian sebagian besar pengetahuan remaja dalam kategori sedang (51,2%), dan sebagian besar sikap remaja berada dalam kategori positif (69,8%). Saran penelitian ini untuk tenaga kesehatan agar lebih berperan serta dalam pembinaan remaja di wilayah kerja puskesmas setempat dengan mengembangkan program PKRR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ).


(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar bekalang

Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia, tahap ini merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini gejolak darah mudanya sedang bangkit, keinginan untuk mencari jati diri dan mendapatkan pengakuan dari keluarga dan lingkungan sedang tinggi-tingginya, kadang untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungannya, remaja melakukan hal- hal diluar etika atau aturan ( Purwoko,2001)

Dikalangan remaja telah terjadi revolusi dalam hubungan seksual menuju kearah liberalisasi tanpa batas. Kebanggaan terhadap kemampuan untuk mempertahankan kegadisan sampai pada pelaminan atau malam pertama telah sirna, oleh karena kedua belah pihak saling menerima kedudukan baru dalam seni pergaulan hidupnya. Informasi yang cepat dalam berbagai bentuk telah menyebabkan dunia menjadi milik remaja. Informasi tentang kebudayaan hubungan seksual telah mempengaruhi kaum remaja Indonesia, sehingga telah menjadi suatu revolusi yang menjurus makin bebasnya hubungan seksual pranikah (Menuaba, 1998)

Remaja merupakan bagian terpenting dalam masyarakat, terutama di negara berkembang, remaja merupakan bagian terbesar dalam populasi. Data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan jumlah penduduk


(13)

yang cukup besar dari seluruh penduduk dunia. Menurut WHO pada tahun 1995 sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun, sekitar 900 juta berada di negara berkembang. Menurut Biro Pusat Statistik (1999) di Indonesia kelompok umur 10 – 19 tahun adalah sekitar 22 %, yang terdiri dari 50,9 % remaja laki- laki dan 49,1 % adalah remaja perempuan ( Seotjiningsih, 2004)

Sebagian besar remaja Amerika Serikat (AS) aktif secara seksual, dan aktivitas seksual mereka meningkat selama tahun 1980-an. Pada tahun 1997 angka kehamilan remaja di Amerika serikat sebanyak 840.000 dan 79 % adalah kehamilan yang tidak disengaja. Sebesar 10% setiap tahunnya remaja usia 15–19 tahun menjadi hamil, dari remaja yang pernah berhubungan menjadi hamil dan 13 % dari seluruh kelahiran di AS adalah kelahiran dari perempuan usia remaja, 31 % diantaranya adalah kelahiran tanpa perkawinan (Pangkahila dalam Soetjiningsih, 2004).

Di Indonesia, dari penelitian yang telah dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (2007) ataupun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (2010), mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pranikah menunjukan kecenderungan meningkat. Data dari BKKBN misalnya mengatakan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah kehilangan keperawanan dan .mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan tidak sedikit mengalami kasus hamil diluar


(14)

nikah. Ironisnya temuan serupa juga terjadi di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Bandung dan Yogjakarta.

Permasalahan remaja Indonesia semakin memprihatinkan, dari tahun ke tahun makin menunjukkan peningkatan angka remaja yang telah melakukan hubungan seks diluar nikah. Data dari Perhimpunan keluarga Berencana Indonesi (PKBI) tahun 2006 menyebutkan 63 % remaja di beberapa kota besar telah melakukan hubungan seks sebelum nikah. Bahayanya lagi 63% remaja Indonesia melakukan seks pra-nikah tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan itu dilakukan di rumah (BKKBN, 2012)

Menurut Okanegara (2007) sekitar 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya. hingga Juni 2006 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun. Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang. setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 % diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja.

Dari sudut kesehatan obstetri, hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan anak, seperti :


(15)

anemia, preeklamsia, eklamsia, abortus, partus prematurus, kematian perinatal, perdarahan, dan tindakan operatif obstetri lebih sering dengan dibanding kehamilan pada golongan usia 20 tahun ke atas. (Sugiharta dalam Seotjiningsih 2004).

Resiko kehamilan di usia remaja ini bukan hanya membawa dampak pada rentannya kesehatan reproduksi tetapi juga meningkatnya kasus penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Berbagai laporan di Indonesia menunjukan bahwa kelompok umur paling banyak menderita IMS adalah kelompok umur muda. Pada tahun 2000, dari seluruh infeksi klamidia tercatat 34% dan 40% dari Ghonorrhoe pada perempuan terdapat pada remaja perempuan. Data dari Komnas perlindungan Anak (KPA) Riau, menyebutkan, Terjadinya peningkatan angka HIV di propinsi Riau hingga juli 2011 telah mencapai 1.238 kasus, dimana 576 kasus (47 %) berada dikelompok umur 10 – 29 tahun.

Teluk Kuantan khususnya sebagai salah satu ibukota kabupaten di Riau, juga sebagai salah satu ibukota kabupaten yang mulai berkembang tak luput dari masalah- masalah remaja. Data dari KUA setempat pada Desember 2009, di Kabupaten Kuantan Singingi mencatat sekitar 86 calon pengantin yang mendaftarkan diri untuk menikah, diantaranya 18 pasangan telah hamil sebelum menikah dan 5 diantaranya adalah kelompok usia remaja.

Hasil pene litian yang juga dilakukan oleh Irma, A (2010) di desa Tanjung Selamat Kec. Medan Sunggal deli Serdang yang menunjukkan


(16)

bahwa mayoritas remaja putri tentang resiko kehamilan remaja dalam kategori cukup 54.6%, kategori baik 41,2 % dan buruk 4,1 %. Sedangkan untuk hasil uji sikap, mayoritas responden 87,5 % baik, cukup 12,4 % dan tidak didapati responden dengan kategori buruk.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kencana, R,B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negri 2 Karang Anyar tahun 2011 didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja di SMA Negri 2 Karanganyar mayoritas cukup, yaitu sebanyak 33 orang (58,9 %), dan hasil penelitian sikap remaja di SMA Negri Karanganyar mayoritas cukup sebanyak 34 orang (60,7%).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti, 7 dari 10 remaja kelurahan Koto Taluk mengaku belum pernah mendapat informasi tentang pendidikan seks, dan 8 dari 10 remaja tersebut mengaku tidak memahami dampak dan resiko kehamilan diusia remaja.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk mengungkapkan bagaimana pengetahuan dan sikap remaja terhadap resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui “Bagaimanakah Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko


(17)

Kehamilan di Usia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi” ?

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. 1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja.

2. Untuk mengetahui sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Praktek Keperawatan

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi dan masukan bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan program-program khususnya tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja.

1.4.2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi dan masukan kepada masyarakat dalam menyikapi perilaku remaja sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan diusia remaja.


(18)

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.4.4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengalaman dan menambah wawasan tentang resiko kehamilan diusia remaja.


(19)

8 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan ( Knowledge )

Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada (Hidayat, 2008).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

Pengetahuan adalah kesatuan atau perpaduan antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui atau dengan kata lain subjek itu memandang objek sebagai sesuatu yang diketahuinya ( Lubis, 1994 ).

Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan kekuatan dasar dalam berbagai kegiatan kebudayaan pada zaman modern sekarang ini. Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan salah satu prestasi besar dari pemikiran manusia. Tanpa pengetahuan perkembangan atau pertumbuhan ilmu adalah sukar untuk mengerti sejarah modern dewasa ini (Salam, 1997).


(20)

2.1.1. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada enam tingkatan pengetahuan didalam domain kognitif yang meliputi:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya terhadap suatu spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah kemampuan untuk mengungkapkan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang riil.

d. Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam

komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut.

e. Sintesis (Sintesis)

Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.


(21)

f. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau objek penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Umur

Dengan bertambahnya umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Makin tua umur seseorang akan makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi.

b. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah mencerna informasi sehingga semakin banyak juga pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam, 2001).

c. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang. Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Oleh karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam


(22)

situasi yang melibatkan emosi, sehingga penghayatan pengalaman akan lebih lama membekas.

d. Informasi

Informasi merupakan fungsi yang penting sebelum dilakukan sesuatu tindakan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan memberi kesempatan untuk bertanya lebih lanjut.

e. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

2.2. Sikap ( attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata manunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.

Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap suatu objek. jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu objek, tidak ada sikap tanpa suatu objek. Manusia dapat mempunyai sikap terhadap bermacam- macam hal. ( Purwanto, H 1998)


(23)

Sikap mungkin terarah terhadap benda-benda, orang-orang tetapi juga peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga- lembaga, terhadap norma-norma, nilai- nilai dan lain- lain. Ciri-ciri sikap adalah:

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sikap ini membedakannya dengan sifat motif- motif biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

b. Sikap dapat berubah- ubah karena sikap itu dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat dalam keadaan-keadaan atau syarat-syarat tertentu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek. dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d. Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal- hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

Sikap merupakan suatu pandangan, tetapi dalam hal itu masih berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan


(24)

terhadap suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek itu.

Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif, kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, sikap ini penting sekali. ( Purwanto, H, 1998)

Newcomb, seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motiv tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. ( Notoatmodjo, 2003 ).


(25)

Diagram di bawah ini dapat menjelaskan uraian tersebut.

Proses Terbentuknya Sikap dan Reaksi

Skema 1. Proses terbentuknya sikap dan reaksi

2.2.1. Komponen Pokok Sikap

Dalam bagian lain Allport (1945) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok.

a). Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

b) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

c) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh ( total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seorang ibu telah mendengar tentang penyakit polio (penyebab, akibatnya, pencegahannya dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena

Stimulus Rangsangan

Proses Stimulus Reaksi Tingkah Laku

(Terbuka)

Sikap (Tertutup)


(26)

polio. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut berminat mengimunisasikan anaknya untuk mencegah supaya anaknya tidak terkena Polio. Ibu ini mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang berupa Polio.

2.2.2. Berbagai Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan.

a) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek), misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi.

b) Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut.

c) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah indikasi sikap ketiga. Misalnya seorang ibu mengajak ibu lain ( tetangga, saudaranya atau sebagainya) untuk pergi


(27)

menimbang anaknya ke Posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

d) Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Misalnya, bagaimana pendapat anda tentang pelayanan dokter di Rumah sakit Cipto? Secara langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Misalnya, apabila rumah ibu luas, apakah boleh dipakai untuk kegiatan Posyandu? Atau saya akan menikah apabila saya sudah berumur 25 tahun ( sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).

2.3. Remaja

2.3.1. Pengertian Remaja

Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara ma sa kanak-kanak dan masa dewasa,merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat pada anak laki- laki untuk mempersiapkan diri menjadi laki- laki dewasa dan anak perempuan untuk mempersiapkan


(28)

diri menjadi wanita dewasa. Batasan yang tegas pada remaja sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya digambarkan pertama kali dengan penampakan karakteristik seks sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun dan berakhir dengan berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia 18 sampai 20 tahun (Wong,et al. 2009).

Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul (Wong,et al. 2009).

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), usia remaja adalah anak yang sedang mengalami masa peralihan antara umur 13-20 tahun, secara berangsur-angsur menunjukan ciri-ciri seorang wanita/laki- laki sampai mencapai masa kematangan biologik, jiwanya berkembang dari kanak-kanak sampai dewasa dengan keadaan sosial ekomoni dan orang tua berangsur-angsur bebas.

2.3.2. Tahap Perkembangan Remaja

Menurut Monks (1998) dikutip dari Novita Pratiwi (2005) membagi perkembangan remaja menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Tahap Remaja Awal

Usia 12 – 15 tahun sebagai tahap remaja awal. Remaja yang berada pada tahap ini masih menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi.


(29)

Kepekaan yang berlebihan dan kurangnya pengendalian ego menyebabkan ia sulit mengerti dan dimengerti oleh orang dewasa.

2. Tahap Remaja Madya

Usia remaja madya berkisar antara 15-18 tahun. Pada tahap ini remaja senang bila memiliki banyak teman dan berada dalam kelompoknya terdapat kecenderungan memiliki kesamaan sifat dan penampilan dan kelompoknya.karena itu tidak heran kalau remaja sering mengikuti kegiatan yang sedang trend agar tidak dikatakan ketinggalan jaman.

3. Tahap Remaja Akhir

Menetapkan usia remaja akhir 18-21 tahun. Pada tahap ini remaja mulai menuju masa dewasa dan memiliki minat yang semakin dalam fungsi intelektual (Novita, 2005).

2.2.3. Tugas Perkembangan Remaja

Sesuai tumbuh dan berkembangnya suatu individu, dari masa anak-anak sampai dewasa, individu memiliki tugas masing- masing pada setiap tahap perkembangannya. Yang dimaksud tugas pada setiap tahap perkembangan adalah bahwa setiap tahapan semua individu tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap dan fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pribadi.


(30)

Kebutuhan pribadi itusendiri timbul dari dalam diri yang dirangsang oleh kondisi disekitarnya atau masyarakat (Widyastuti, Y, dkk, 2010)

Tugas perkembangan remaja menurut Robert Y havighurst dalam bukunya Human Development and Education yang dikutip dari Panuju dan Ida (1999) ada sepuluh, yaitu:

1. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya, baik dengan teman sejenis maupun dengan beda jenis kelamin.

2. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing- masing.

3. Menerima kenyataan jasmaniah serta menggunakannya seefektif mungkin dengan perasaan puas.

4. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya. Ia tidak kekanak-kanakan lagi, yang selalu terikat pada orang tuanya. Ia membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap orang tua atau orang lain.

5. Mencapai kebebasan ekonomi.

6. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan, artinya belajar memilih satu jenis pekerjaan sesuai dengan bakat dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan tersebut.

7. Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah tangga.

8. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat, maksudnya bahwa


(31)

untuk menjadi warga negara yang baik perlu memiliki pengetahuan tentang hukum, pemerintah, ekonomi, politik, geografi, tentang hakikat manusia dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

9. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan.

10.Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakan-tindakannya dan sebagai pandangan hidup.

2.4. Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuhdi dalam tubuhnya ( yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 37-40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu dan janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi beresiko tinggi.

Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi


(32)

penyebab langsung kematian ibu, misalnya, perdarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. (Menuaba, 1999)

2.4.1. Pengertian Kehamilan Usia Remaja

Kehamilan usia remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. (Menuaba, 1999).

Kehamilan diusia remaja merupakan perubahan kondisi seseorang wanita menjadi ibu pada usia remaja (11-24 tahun). Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial belum siap terhadap ibu maupun bayinya. (Sugiharta, 2004).

2.4.2. Penyebab Kehamilan di usia Remaja

Kehamilan pada remaja dapat menimbulkan masalah karena pertumbuhan dan tubuhnya belum sempurna, kurang siap dalam sosial ekonomi, kesulitan dalm persalinan, atau belum siap melaksanakan peran sebagai ibu. Alasan kehamilan pada remaja adalah :

1. Kecelakaan (Simms & Smith, 1986)

Seiring masa pubertas periode perubahan dari tidak matang menjadi matang dengan rasa penasaran dan coba-coba yang dilakukan remaja bersama pasangannya, sehingga terjadilah kehamilan di usia remaja. 2. Untuk mendapatkan tunjangan kesejahteraan


(33)

Kondisi hamil ya ng membuat remaja tersebut mendapat tunjangan dari orang tua atau bahkan pasangannya.

3. Ingin anak 4. Ingin berperan

Berhubungan dengan perkembangan psikososial dimana remaja ingin menunjukan kemampuannya dan mempunyai tanggung jawab.

5. Faktor hubungan

Hubunga n dalam keluarga yang tidak harmonis atau keluarga yang kurang mendukung, membuat remaja terjebak dalam perilaku seks bebas.

6. Keinginan untuk meniru saudara yang sedang hamil pada usia remaja ( East & Felice, 1992 dikutib dari Susanti,N, 2002)

Kehamilan pada remaja dapat menimbulkan masalah psikologis, ekonomi, dan sosial yang memerlukan perhatian khusus yang berupa: 1. Bantuan yang berkualitas, seperti sekolah khusus untuk remaja

yang sedang hamil.

2. Dukungan sosial. Keputusan untuk melakukan abortus banyak dipengaruhi oleh orang tua.

3. Ibu usia remaja kurang mempunyai pengetahuan tentang anak dan masalah perkembangan anaksehingga perlu diberi informasi oleh petugas kesehatan profesional.


(34)

4. Ibu usia remaja beresiko tinggi melakukan kekerasan terhadap anaknya. Oleh karena itu, ibu usia remaja memerlukan informasi untuk mencegah hal tersebut.

5. Ibu usia remaja beresiko ketika melahirkan dan dapat mengalami komplikasi pasca partum.

6. Ibu usia remaja perlu mendapatkan pendidikan, karier, dan peningkatan ekonomi. (Susanti, N, 2002)

2.5. Resiko Kehamilan di Usia Remaja

Resiko Kehamilan usia remaja adalah kehamilan yang memuat banyak resiko. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang bahkan stres. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayi (Ubaydillah. 2000).

Dua dampak yang perlu diperhitungkan dalam menghadapi persoalan kehamilan remaja, diantaranya :

1. Faktor psikologis yang belum matang

a). Alat reproduksinya masih belum siap untuk menerima kehamilan sehingga dapat menimbulkan berbagai bentuk komplikasi.

b). Remaja berusia muda dan sedang menuntut ilmu akan mengalami putus sekolah sementara atau seterusnya, dan dapat putus pekerjaan yang baru dirintis.


(35)

c). Perasaan tertekan karena mendapat cercaan dari keluarga, teman atau lingkungan masyarakat.

d). Tersisih dari pergaulan karena dianggap belum mampu membawa diri.

e). Mungkin kehamilannya disertai kecanduan obat-obatan, merokok atau minuman keras.

2. Faktor fisik

a). Mungkin kehamilan ini tidak jelas siapa ayah sebenarnya b). Kehamilannya dapat disertai penyakit hubungan seksual

sehingga memerlukan pemeriksaan ekstra yang lebih lengkap. c).Tumbuh kembang janin dalam rahim yang belum matang dapat

menimbulkan abortus , persalinan prematur atau gestosis. d). Dapat terjadi komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya. e). Saat persalinan sering memerlukan tindakan medis operatif. f). Pada janin dapat terjadi kelainan kongenital, berat badan lahir

rendah.

g). Kematian maternal dan perinatal pada kehamilan remaja relatif tinggi dibanding masa reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan karena belum matang alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah


(36)

dengan tekanan (stres) psikologis, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya :

a) Keguguran

Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki, keguguran sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional dapat menimbulkan efek samping yang serius, seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat produksi yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kemandulan.

b). Persalinan prematur dan kelainan bawaan, kekurangan bahan zat yang dipergunakan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, BBLR, dan cacat bawaan.

c). Mudah terjadi infeksi

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial, ekonomi rendah, dan stres mempermudah terjadinya infeksi saat hamil, terlebih pada saat nifas.

d). Anemia kehamilan

Penyebab anemia pada saat hamil muda disebabkan kurangpengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda,karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalamianemia. Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel


(37)

darahmerah janin dan plasenta, lama kelamaan seseorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.

e).Keracunan kehamilan

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap dan anemia makin meningkat terjadinya keracunan hamil, dalam bentuk, preeklamsi, dan eklamsia yang memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.

f). Kematian ibu yang tinggi

Remaja yang stres akibat kehamilan sering mengambil jalan pintas untuk melakukan gugur kandung oleh tangan dukun. Angka kematian karena gugur kandung yang dilakukan cukup tinggi terhadap angka pasti tidak diketahui. Kematian ibu terutama karena perdarahan dan infeksi pada kehamilan aterm, kematian yang terjadi karena trias klasik yaitu; perdarahan, infeksi dan gestosis (preeklamsia) (Menuaba, 1999).

2.5.1. Upaya pencegahan Kehamilan Remaja yang Tidak Diinginkan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah kehamilan remaja yang tidak diinginkan ; 1). Menciptakan lingkungan keluarga sestabil mungkin, karena keluarga sebagai salah satu kesatuan bisa berfungsi lebih baik dan biosa menjalankan perannya masing- masing dengan cara mendukung dan saling mengisi. Cara yang dilakukan dalam penanganan


(38)

keluarga adalah dengan berdiskusi memberi arahan dan bimbingan kepada remaja tentang pendidikan seks. 2). Pengembangan pribadi melalui pendidikan sekolah, diperlukan motivasi yang kuat dari pihak orang tua dan guru dalam menyelesaikan masalah remaja. Untuk dapat mengurangi poengaruh negatif dari lingkungan, orang tua dan pendidikan disekolah harus meningkatkan kembali peran mereka masing-masing, dengan cara orang tua dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi langsung dengan guru. 3). Meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang tertentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya, misalnya dengan olahraga, kesenian, musik dan lain- lain. Remaja dapat me manfaatkan waktunya dan mengisi waktu dengan berbagai kegiatan sehingga pikiran mereka selalu sibuk. Karena kesibukan tersebut dapat memalingkan dari kebiasan negatif. 4).Meningkat kan iman dan takwa. Iman yang teguh serta kuat akan memberikan dasar moral keagamaan yang kuat dan akan menghasilkan keyakinan yang tidak mungkin goyah, terutama perbuatan dan sikap tercela yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku ditengah masyarakat (Menuaba, 2001)


(39)

28 BAB 3

KERANGKA KONSEP DASAR

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. Sesuai dengan tujuan penelitian, variable-variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel

Skema 2. Kerangka Konseptual Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja

Pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja, meliputi:

-pengertian kehamilan diusia remaja

-resiko dan dampak kehamilan

diusia remaja -upaya pencegahan kehamilan

diusia

remaja

Sikap Remaja tentang Resiko Kehamilan di usia remaja, meliputi:

-sikap remaja tentang resiko dan dampak kehamilan diusia remaja

-sikap remaja tentang upaya pencegahan kehamilan diusia remaja Pengetahuan: -Baik -Sedang -Kurang Sikap : -Positif -Negatif


(40)

3.2. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur 1. 2. Pengetahuan Sikap

Segala sesuatu yang diketahui remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja, meliputi : •pengertian kehamilan di usia remaja

•resiko dan dampak pada kehamilan di usia remaja •upaya pencegahan kehamilan pada remaja.

Merupakan reaksi/respon yang masih tertutup dari remaja terhadap resiko kehamilan di usia remaja. Meliputi;

•Sikap remaja tentang resiko dan dampak kehamilan di usia remaja •Sikap remaja tentang upaya pencegahan

kehamilan di usia remaja.

Kuisi- oner Kuisi- Oner skala likert. Tidak setuju: 1 Ragu-ragu:2 Setuju: 3. Ordi- nal Ordi- nal

1. Baik: bila jumlah

jawaban benar 7-10.

2.Sedang: bila benar 4-6. 3.Kurang : bila jumlah

jawaban benar 1-3.

1.Sikap positif bila skor 18-27 2. Sikap

negatif bila skor 9-17


(41)

30

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

1. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pengatahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Populasi dan Sampel

2.1. Populasi

Populasi penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja laki- laki dan perempuan yang tinggal di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau. Jumlah remaja yang ada di kelurahan Koto Taluk berjumlah 289 orang. (Data kelurahan Koto Taluk 2011)

2.2. Sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode random sampling (sampling acak).Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi yang dianggap homogen (Hidayat, 2007). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah


(42)

penduduk usia remaja laki- laki atau perempuan berusia 13 - 20 tahun dan bersedia menjadi responden yang berada atau tinggal di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Besarnya sampel ditentukan dengan rumus: n= 15%x N

Keterangan : N = besarnya populasi

n = besarnya sampel

Rumus tersebut berdasarkan pernyataan jika jumlah sampel kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sedang jika subjeknya lebih besar maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % (Arikunto,2006).

Penghitungan sampel dengan menggunakan rumus tersebut adalah:

n = 15 %x N

n = 0,15 x 289

n = 43,35 dibulatkan 43 orang.

Dalam menggunakan tehnik random sampling ini peneliti memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek untuk diambil sebagai anggota sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak sederhana dengan tehnik undian dari seluruh jumlah remaja. Setelah semua nama tertulis kemudian peneliti mengambil kertas tersebut secara acak sampai berjumlah banyaknya sampel sesuai dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai sampel penelitian.


(43)

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi propinsi Riau pada bulan November 2012. Adapun alasan pemilihan kelurahan Koto Taluk karena memiliki jumlah remaja yang lebih banyak dari pada kelurahan lain yang ada di kecamatan Kuantan Tengah.

4. Pertimbangan Etik

Peneliti menyerahkannya langsung lembar persetujuan kepada responden, kemudian peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian. Jika responden bersedia diteliti maka diminta kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden yang menolak untuk ditelitimaka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden. Kerahasiaan catatan mengenai responden dijamin dengan menggunakan inisial responden atau memberi kode pada masing- masing lembar kuisioner dan me nyimpan instrumen penelitian selesai digunakan untuk kepentingan peneliti.

5. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data dalam bentuk kuisioner. Data lembar kuisioner berisi data demografi dan data kuisioner tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja.


(44)

5.1. Kuisioner Demografi

Kuisioner data demografi responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan. Data demografi ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dan sebagai pendukung untuk variabel penelitian.

5.2. Kuisioner Pengetahuan dan Sikap remaja

Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dilakukan dengan kuisioner yang akan dibagikan, kemudian lembaran kuisioner dibagi kepada responden remaja untuk diisi dan dijawab sesuai dengan pertanyaan yang terdapat pada lembaran kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja. Jumlah pertanyaan tersebut sebanyak 17 pertanya n.Sembilan pertanyaan tentang pengetahuan remaja tntang resiko kehamilan di usia remaja. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Skor baik bila nilai 76-100, sedang bila nilai 60-75 dan kurang bila nilai <60. Pernyataan tentang sikap remaja ada 9 pertanyaan, menggunakan skala Likert dan pilihan jawaban dengan rentang skala 1-3, yaitu 1= tidak setuju, 2= ragu-ragu, 3= setuju. Maka nilai terendah yang mungkin diperoleh oleh setiap responden 9 dan tertinggi 27. Berdasarkan rumus statistik dimana p= rentang/banyak kelas. Menurut Wahyuni (2011) dimana panjang kelas adalah nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Sikap positif bila skor18-27 dan negatif bila skor 9-17.


(45)

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuisioner pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja dibuat sendiri oleh peneliti. Uji validitas dan realibilitas penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang akan diukur (Notoatmojo, 2005). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sehauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang yang dikumpulkan (Arikunto, 2002). Untuk kuisioner pengetahuan dan sikap remaja uji validitas ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan sejauh mana instrumen tersebut dapat mewakili faktor yang akan diteliti. Uji ini dilakukan oleh orang yang ahli dalam kesehatan reproduksi remaja dari Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yaitu ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp. M.Kep, Sp.Mat, dengan skor tertinggi 4 setiap pernyataan dari kuisioner responden.

Penelitian ini menggunakan uji reliabititas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan tehnik tertentu. Uji reliabilitas pada kuisioner pengetahuan dan sikap remaja ini dilakukan pada remaja yang bukan merupakan responden dari


(46)

penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama. (Dempsey, Patricia Ann, 2002).

Hasil yang dapat dianalisa melalui program analisa statistik dengan menggunakan formula cronbach’s alpa pada setiap item kuisio ner perilaku remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja. Setiadi (2007) mengatakan bahwa instrumen dengan koefisien yang berada diantara 0.60-0,89 dikatakan reliabilitas sedang. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan cronbach’s alpa didapat hasil reliabilitas kuisioner pengetahuan 0.913 dan hasil relibilitas untuk kuisioner sikap yaitu 0,802.

7. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan permohunan ijin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan USU yang dilanjutkan dengan mengajukan permohonan ijin penelitian ke kelurahan Koto Taluk Kuantan Singingi. Setelah mendapat ijin dari kelurahan Koto Taluk peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian, responden diambil secara acak dari keseluruhan jumlah remaja yang ada di kelurahan Koto Taluk yang terdiri dari 4 desa yang ada di kelurahan Koto Taluk tersebut, yaitu desa Pinang Becabang ada 10 responden, desa Kembang Sari 11 responden, desa Luar Parit 11 responden dan desa Tobek Panjang ada 11 responden. Peneliti mengambil secara acak dengan menggunakan tehnik undian sampai terkumpul jumlah responden yang diperlukan yaitu 43 orang responden. Responden diberi kesempatan membaca lembar persetujuan kemudian menandatangani lembar persetujuan


(47)

tersebut. Peneliti mendatangi rumah dan menyebarkan kuisioner kepada responden pukul 15.00 wib sampai dengan 17.15 wib.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembaran kuisioner sesuai petunjuk masing- masing bagian. Responden diberi kesempatan menjawab kuisioner selama 20menit untuk semua bagian. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuisioner sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dan dilakukan oleh responden.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan sudah dijawab sesuai petunjuk. Data responden yang tidak lengkap peneliti datangi kembali untuk melengkapi kekurangan datanya. Tahap kedua coding

yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk mempermudahkan waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga

prosessing yaitu memasukkan data dari kuisioner kedalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan

cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dientri untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data univariat. Analisa data univariat ini adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu hasil penelitian (Notoadmojo, 2005). Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,


(48)

deskripsi tentang sampel penelitian berupa frekuensi dan persentase yaitu pada data demografi, pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja.


(49)

38 BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang kehamilan di usia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau dengan jumlah responden 43 orang yang tergambar dalam uraian berikut ini.

5.1.1. Karakteristik Responden

Dari 43 orang remaja yang menjadi responden penelitian di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau didapatkan karakteristik responden mencakup usia, jenis kelamin dan pendidikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa usia responden paling banyak adalah antara 16 – 18 tahun yaitu 23 orang.Berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 28 orang (65,1%). Berdasarkan pendidikan ditemukan mayoritas responden 18 orang (41.9 %) Sekolah menengah Pertama (SMP), sedangkan dari 43 orang responden 31 orang diantaranya mengaku pernah mendengar/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan remaja.


(50)

Tabel 5.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah.

Karakteristik Frekuensi Presentase Umur

a. 13 – 15 tahun 17 39,6 %

b. 16 – 18 tahun 23 53,6 %

c. 19 tahun 3 7,0 %

Jenis Kelamin

Perempuan 28 65,1 %

Laki- laki 15 34,9 %

Pendidikan

a. SMP 18 41,9%

b. SMU 17 39,5 %

c. Mahasiswa 8 18,6 %

Pernah mendapat Informasi Tentang Resiko Kehamilan

a. Pernah 31 72,1% b. Tidak Pernah 12 27,9 % Mendapat Informasi dari

a. Orang Tua 2 4,7 % b. Guru 11 25,6 % c. Tenaga kesehatan 4 9,3 % d. Teman 3 11 % e. Media Cetak/Elektronik 11 25,6 %

5.1.2. Pengetahuan Remaja Tentang Kehamilan di usia Remaja

Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk mayoritas berpengetahuan sedang, yaitu sebanyak 22 orang ( 51,2 % ), yang didapat dari sembilan pertanyaan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tabel 5.3.


(51)

Tabel 5.2.Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah kab. Kuantan Singingi(n= 43)

Kriteria Pengetahuan

Frekuensi Persentase (%) Baik Sedang Kurang 17 22 4 39,5 % 51,2 % 9,3 %

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja di Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. n = 43

No Pertanyaan Benar Salah

f % f %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pengertian kehamilan adalah Pengertian kehamilan diusia remaja

Kehamilan diusia remaja termasuk kehamilan

Yang termasuk upaya untuk mencegah kehamilan diusia remaja, kecuali:

Apabila seorang remaja hamil/melahirkan dapat mengakibatkan

Perdarahan dan infeksi yang terjadi pada kehamilan di usia remaja disebabkan oleh tindakan dibawah ini :

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan di usia remaja adalah: Di bawah ini yang bukan merupakan dampak kehamilan di usia remaja:

Kehamilan di usia remaja juga menyebabkan tingginya angka kejadian Penyakit Menular seksual, seperti: 31 26 31 30 20 26 24 24 27 72,1 60,5 72,1 69,8 46,5 60,5 55,8 55,8 62,8 12 17 12 13 23 17 19 19 16 27,9 39,5 27,9 30,2 53,5 39,5 44,2 44,2 37,2


(52)

5.1.3. Sikap remaja tentang kehamilan di usia remaja

Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar bersikap positif, yaitu sebanyak 30 orang ( 69.8 % ). Hasil tersebut didapat dari 8 pernyataan, untuk lebih jelas bisa dilihat dari tabel 5.5.

Tabel 5.4. Sikap remaja tentang kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah

Kriteria Sikap Frekuensi Persentase Positif Negatif 30 13 69,8 % 30,2 %

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi.

No Pertanyaan S RR TS

F % f % f %

1. Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga dapat membuat remaja terjebak dalam perilaku seks bebas.

16 37,2 11 25,6 16 37,2

2. Kehamilan yang terjadi pada usia remaja mangakibatkan masalah psikologis seperti stres dan merasa tertekan.

13 30,2 17 30,6 13 30,2

3. Kehamilan remaja harus dihindari karena mengandung banyak resiko pada ibu maupun janin.

10 23,3 9 20,9 13 30,2

4. Pendidikan seks perlu diberikan sedini mungkin pada remaja.

6 14,0 18 41,8 19 44,2 5. Hubungan seks sebelum menikah

harus dihindari.

5 11,6 10 23,3 28 65,1 6. Remaja harus aktif dalam

kegiatan-kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari


(53)

pergaulan.

7. Keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks

4 9,3 9 20,9 30 69,8

8. Orang tua dan guru selalu memotivasi dalam menyelesaikan masalah- masalah remaja

2 4,7 4 8,3 37 86,0

5.2.Pembahasan

Dalam pembahasan ini penelitian menunjukkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah.

5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan responden

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar berpengetahuan sedang yaitu 22 orang (51,2%) ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja belum optimal mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Kerjasama dengan lintas sektoral dalam hal ini Puskesmas setempat sangat dibutuhkan dalam penyuluhan juga penyebaran leaf let atau brosur tentang resiko kehamilan diusia remaja. Bila hal ini dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, yaitu melalui penginderaan manusia yaitu, penglihatan, pendenga ran, penciuman, rasa atau raba. Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Menurut pendapat lain, Hidayat (2008) mengatakan, Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada


(54)

dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada.

Dari tabel 5.2 di atas menunjukkan mayoritas remaja di kelurahan Koto Taluk memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko kehamilan diusia remaja, keadaan ini disebabkan dari 43 responden 31 orang diantaranya (72,1 %) pernah mendengarkan/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Dari 31 orang remaja yang pernah mendengar/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja tersebut, 11 orang mendapat ionformasi dari guru dan 11 orang mendapat informasi dari media cetak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, maupun pengalaman orang lain media masa dan lingkungan. Bila hal tersebut dikaitkan dengan penge tahuan remaja, dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam (2001) bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; umur, pendidikan, pengalaman, informasi, dan kebudayaan. Dari data yang peneliti dapat selama penelitian, budaya di kelurahan Koto Taluk ini masih cukup tabu bagi orang tua untuk membicarakan hal kehamilan diusia remaja kepada anaknya.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A (2010) mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa tanjung Selamat kecamatan Sunggal menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mayoritas cukup yaitu sebanyak 54,6 %. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kencana, R, B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA


(55)

Negri 2 Karang Anyar tahun 2011, didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja di SMA Negri 2 Karanga nyar mayoritas cukup, yaitu sebanyak 33 orang (58,9 %).

5.2.2. Berdasarkan Sikap Responden

Dari tabel 5.4 didapatkan bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan. Kuantan Tengah sebagian besar berada dalam ketegori positif yaitu 30 orang ( 69,8 %. ).

Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto, H (1998) yang mengatakan sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai, objek tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, sikap ini penting sekali.

Hasil penelitian sikap ini diidentifikasi melalui 8 pernyataan, berdasarkan pernyataan responden no.2 yang menyatakan kehamilan yang terjadi pada usia remaja mengakibatkan masalah psikolo gis seperti stres dan merasa tertekan sebanyak 13 orang (30,2%) setuju. Begitu juga dengan pernyataan no.3 kehamilan remaja harus dihindari karena mengandung banyak resiko bagi ibu maupun bayi, sebanyak 10 responden ( 23.3%) setuju. Hal ini sejalan menurut pendapat Niven (2002) pengetahuan mengenai suatu objek akan menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai dengan suatu kesiapan bertindak. Menurut Green (1980) yang dikutip dari Notoadmodjo (2003) pengetahuan merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku yang terdiri dari 3 ranah yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor,


(56)

sehingga bila dikaitkan dengan penelitian ini sikap remaja mayoritas positif dikarenakan cukupnya pengetahuan mereka tentang resiko kehamilan diusia remaja.

Dari hasil pernyataan no.6 Sebanyak 8 responden (18,6 %) setuju bahwa remaja harus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari pergaulan. Hal ini disebabkan masih kurang kegiatan-kegiatan yang positif seperti remaja mesjid, karang taruna atau pramuka.di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini sejalan dengan pendapat Menuaba (2001) bahwa beberapa upaya pencegahan kehamilan diusia remaja salah satu bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang tertentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya, misalnya dengan olahraga, kesenian, musik dan lain- lain. Remaja dapat memanfaatkan waktunya dengan mengisi berbagai kegiatan. Sehingga dengan adanya kegiatan tersebut mereka dapat memalingkan dari kebiasaan negatif.

Berdasarkan pernyataan no.7 bahwa keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks, sebanyak 4 orang ( 9,3 %) setuju dan mayoritas 30 responden menjawab tidak setuju, bila hal ini dikaitkan dengan data yang peneliti dapat saat melakukan penelitian, adanya budaya yang masih tabu bagi keluarga untuk bercerita tentang masalah resiko kehamilan diusia remaja. Hal ini sejalan dengan WHO (1984) yang dikutib dari Notoadmodjo (1993) sikap positif terhadap nilai- nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain sikap akan


(57)

terwujud dalam suatu tindakan tergantung saat situasi itu. Selain itu sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kencana, R,B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negri 2 Karang Anyar tahun 2011 didapatkan hasil penelitian sikap remaja di SMA Negri Karanganyar mayoritas cukup sebanyak 34 orang (60,7%).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A (2010) mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa Tanjung Selamat kec. Sunggal menunjukkan bahwa untuk hasil uji sikap, mayoritas responden 87,5 % baik, cukup 12,4 % dan tidak didapati responden dengan kategori buruk.


(58)

47 BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1. Kesimpulan 6.1.1. Demografi

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa usia responden paling banyak adalah antara 16 – 18 tahun yaitu 23 orang. Berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 28 orang (65,1%). Berdasarkan pendidikan ditemukan mayoritas responden 18 orang (41.9 %) Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan dari 43 orang responden 31 orang diantaranya mengaku pernah mendengar/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan remaja.

6.1.2.Pengetahuan Remaja

Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan tengan kabupaten Kuantan Singingi diperoleh mayoritas responden berpengetahuan dalam kategori sedang yaitu 22 orang ( 51,2 %), baik sebanyak 17 (39,5 %) dan 4 orang ( 9,3 %) dalam kategori kurang.

6.1.3. Sikap Remaja

Sedangkan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kec. Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi diperoleh mayoritas responden mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 30 orang (69,8%) dan sikap negatif sebanyak 14 orang (30,2 %).


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta.

---, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Dempsey, Patricia Ann. A. (2002). Riset Keperawatan Buku ajar & Latihan. Edisi 4: Jakarta. EGC.

Hidayat, A. A., (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, E., (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Istijanto. (2006). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Irma, Ade. (2010). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Risiko Kehamilan Remaja di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2010.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25586.

Dibuka 11 Desember 2012

Kartono, K., (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Jilid 1. Bandung: Mandar Maju.

Kencana, R.B., (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan remaja tentang kesehatan

Reproduks dengan Sikap terhadap seks pra nikah. Http://

journal.dinkesjatengprov.go.id/ Dibuka 20 Desember 2012. Lubis, M.S., (1994). Filsafat Ilmu dan Penelitian. Jakarta : Maju Mandar. Menuaba, (1999). Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan

Niven, N., (2002). Psikologi Kesehatan.Pengantar Untuk Perawat dan

Profesional Kesehatan lain. Edisi Kedua. Jakarta: EGC

Notoatmojdo, S., (2003). Pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

---. (2005). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.


(60)

Nursalam., (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika.

---. (2008). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Okanegara, (2007). Remaja, Mitos dan Akses.

http://duniaremajaindonesia.blogspot.com/2007/09/kondisi- remaja-indonesia-saat-ini.html. Dibuka 12 Mei 2012.

Pratiwi, N., (2005). Karena Tabu harus Tahu. Pustaka Anggrek, Yogyakarta Purwanto, H., (1999). Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Rejeki, S., (2011). PotretRemajaRiau. http://riau.bkkbn.go.id/halaman/ruprik/25/. Dibuka 22 April 2012.

Santrock, W., (2003). Adolesence: Perkembangan Remaja. Edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Salam, B., (1997). Logika Materil Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta ; Rineka Cipta.

Soetjiningsih., (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Cetakan Pertama. Jakarta: Sagung Seto

Susanti, N, (2006). Psikologi Kehamilan. Jakarta: EGC.

Widyastuti, Y, dkk., (2010). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya. Wahyuni. A. S. (2011). Statistik a Kedokteran: USU.

Wong, D, Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., et al. 2009. Buku Ajar Keperawatan


(61)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent ... 53 Lampiran 2 Lembar Kuesioner ... 54 Lampiran 3 Lembar Bukti Bimbingan... 58 Lampiran 4 Surat Survei Awal dari Fakultas Keperawatan ... 60 Lampiran 5 Surat Ijin Melakukan Survei Awal dari Kelurahan Koto Taluk 61 Lampiran 6 Surat Pengambilan Data dari Fakultas Keperawatan USU... 62 Lampiran 7 Surat Ijin Pengambilan Data dari Kelurahan Koto Taluk... 63 Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian dari Koto Taluk ... 64 Lampiran 9 Validitas dan Reliabilitas ... 65 Lampiran 10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 68 Lampiran 11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan dan Sikap ... 70 Lampiran 12 Taksasi Dana ... 76 Lampiran 13 Jadwal Pembuatan Skripsi ... 77 Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ... 78


(62)

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Judul : Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan di Usia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Peneliti : Dian Sasmita Dewi

Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU yang melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan di Usia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi.

Saya mengharapkan kesediaan adik-adik berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi adik-adik dalam penelitian ini bersifat sukarela. Adik-adik berhak menolak untuk menjadi responden dalam penelitian tanpa ada sanksi apapun dikemudian hari. Peran serta adik-adik dalam penelitian ini tidak akan diminta biaya.

Semua informasi tentang adik-adik tidak akan disebarluaskan dan informasi yang ada digunakan hanya untuk tujuan penelitian.

Medan, November 2012

Peneliti Responden


(63)

Lampiran 2

LEMBAR KUISIONER

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG RESIKO KEHAMILAN DI USIA REMAJA

A. DATA UMUM

No Responden :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

B. DATA PENUNJANG

1. Apakah anda pernah mendengarkan/mendapat informasi tentang resiko kehamilan di usia remaja?

Pernah Tidak Pernah

2. Bila pernah, dari manakah anda mendapatkan informasi itu? Orang tua Teman

Guru Media Cetak/Elektronik Tenaga Kesehatan

C. DATA KHUSUS

-Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar. -Jawablah semua pertanyaan di bawah ini :

PENGETAHUAN

1. Pengertian Kehamilan adalah :

a. Kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya.

b. Kondisi dimana seseorang mengalami menstruasi. c. Kondisi dimana seseorang sudah mempunyai anak. 2. Pengertian kehamilan di usia remaja adalah:

a. Kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah.


(64)

b. Perubahan kondisi seorang remaja menjadi seorang ibu pada usia 15 – 30 tahun.

c. Perubahan kondisi seorang remaja menjadi seorang ibu pada usia 20 – 35 tahun.

3. Kehamilan di usia remaja termasuk kehamilan ? a. Kehamilan yang aman

b. Kehamilan dengan resiko tinggi c. Kehamilan yang tidak ada komplikasi

4. Yang termasuk upaya untuk pencegahan kehamilan usia remaja, kecuali:

a. Mengikuti arus pergaulan bebas

b. Mencari kegiatan yang bermanfaat, seperti olahraga atau kegiatan seni.

c. Meningkatkan iman dan taqwa

5. Apa bila seorang remaja hamil/melahirkan dapat mengakibatkan : a. Bayi yang lahir kecil/prematur

b. Tidak terjadi kematian pada ibu.

c. Ibu serta bayi yang akan lahir akan sehat dan selamat

6. Perdarahan dan infeksi yang terjadi pada kehamilan di usia remaja disebabkan oleh tindakan dibawah ini :

a. Pengguguran kehamilan/aborsi yang dilakukan oleh tim medis b. Pengguguran kehamilan/aborsi yang dilakukan oleh dukun c. Pemeriksaan fisik ibu hamil

7. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan di usia remaja adalah:

a. Minimnya informasi tentang pendidikan seks dan kehamilan b. Pergaulan yang terlalu bebas

c. Benar semua

8. Di bawah ini yang bukan merupakan dampak kehamilan di usia remaja:


(65)

b. Mudah terjadi infeksi c. Penyakit kulit

9. Kehamilan di usia remaja juga menyebabkan tingginya angka kejadian Penyakit Menular seksual, seperti:

a. HIV/AIDS, spilis, ghonorrhoe b. Penyakit Gagal ginjal


(66)

S I K A P

Untuk manjawab pernyataan sikap, berilah tanda ceklist (v) pada setiap pernyataan dengan cara memilih:

Setuju : S (nilai 3) Ragu-ragu : R (nilai 2) Tidak Setuju : TS (nilai 1)

No Pernyataan S R TS

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga dapat membuat remaja terjebak dalam perilaku seks bebas.

Kehamilan yang terjadi pada usia remaja mangakibatkan masalah psikologis seperti stres dan merasa tertekan.

Kehamilan remaja harus dihindari karena mengandung banyak resiko pada ibu maupun janin.

Pendidikan seks perlu diberikan sedini mungkin pada remaja.

Hubungan seks sebelum menikah harus dihindari.

Remaja harus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari pergaulan.

Keluarga harus memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks.

Orang tua dan guru selalu memotivasi dalam menyelesaikan masalah-masalah remaja.


(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

Lampiran 10 RELIABILITY

/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0] C:\Users\dell\Documents\reliabilitas pengetahuan dian baru.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0 Excludeda 0 .0 Total 10 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.920 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

p1 .6000 .51640 10

p2 .8000 .42164 10

p3 .8000 .42164 10

p4 .6000 .51640 10

p5 .8000 .42164 10

p6 .8000 .42164 10

p7 .4000 .51640 10

p8 .7000 .48305 10


(76)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item -Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 5.6000 8.933 .533 .924

p2 5.4000 9.378 .499 .923

p3 5.4000 8.489 .886 .901

p4 5.6000 8.267 .778 .906

p5 5.4000 8.489 .886 .901

p6 5.4000 8.489 .886 .901

p7 5.8000 8.844 .564 .922

p8 5.5000 8.278 .839 .902

p9 5.5000 8.722 .662 .914

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 6.2000 10.844 3.29309 9


(77)

Lampiran 11 GET

FILE='C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner dian baru.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

SAVE OUTFILE='C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner dian baru.sav'

/COMPRESSED.

FREQUENCIES VARIABLES=umur Jk pendidikan dp1 dp2 /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner dian baru.sav

Statistics

umur jenis kelamin pendidikan pernah dpt inf

dapat info dr siapa

N Valid 43 43 43 43 43

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13 tahun 2 4.7 4.7 4.7

14 tahun 6 14.0 14.0 18.6

15 tahun 9 20.9 20.9 39.5

16 tahun 7 16.3 16.3 55.8

17 tahun 6 14.0 14.0 69.8

18 tahun 10 23.3 23.3 93.0

19 tahun 3 7.0 7.0 100.0

Total 43 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 15 34.9 34.9 34.9

Perempuan 28 65.1 65.1 100.0


(78)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMP 18 41.9 41.9 41.9

SMA 17 39.5 39.5 81.4

Mahasiswa 8 18.6 18.6 100.0

Total 43 100.0 100.0

pernah dpt inf

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pernah 31 72.1 72.1 72.1

tidak pernah 12 27.9 27.9 100.0

Total 43 100.0 100.0

dapat info dr siapa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Orangtua 2 4.7 4.7 4.7

Guru 11 25.6 25.6 30.2

tenaga kesehatan 4 9.3 9.3 39.5

Teman 3 7.0 7.0 46.5

media cetak/elektronik 11 25.6 25.6 72.1

tidak pernah 12 27.9 27.9 100.0


(79)

Lampiran 12

FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner pengetahuan dian baru.sav

Statistics

pengetahuan 1 pengetahuan 2 pengetahuan 3 pengetahuan 4 pengetahuan 5 pengetahuan 6

N Valid 43 43 43 43 43

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

pengetahuan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 27.9 27.9 27.9

benar 31 72.1 72.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 17 39.5 39.5 39.5

benar 26 60.5 60.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 27.9 27.9 27.9

benar 31 72.1 72.1 100.0


(80)

pengetahuan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 13 30.2 30.2 30.2

benar 30 69.8 69.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 23 53.5 53.5 53.5

benar 20 46.5 46.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 17 39.5 39.5 39.5

benar 26 60.5 60.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 19 44.2 44.2 44.2

benar 24 55.8 55.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

pengetahuan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 19 44.2 44.2 44.2

benar 24 55.8 55.8 100.0


(1)

sikap 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 10 23.3 23.3 23.3

ragu-ragu 9 20.9 20.9 44.2

tidak setuju 24 55.8 55.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

sikap 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 6 14.0 14.0 14.0

ragu-ragu 18 41.9 41.9 55.8

tidak setuju 19 44.2 44.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

sikap 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 5 11.6 11.6 11.6

ragu-ragu 10 23.3 23.3 34.9

tidak setuju 28 65.1 65.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

sikap 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 8 18.6 18.6 18.6

ragu-ragu 10 23.3 23.3 41.9

tidak setuju 25 58.1 58.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

sikap 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 4 9.3 9.3 9.3

ragu-ragu 9 20.9 20.9 30.2


(2)

sikap 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 4 9.3 9.3 9.3

ragu-ragu 9 20.9 20.9 30.2

tidak setuju 30 69.8 69.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

sikap 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 2 4.7 4.7 4.7

ragu-ragu 4 9.3 9.3 14.0

tidak setuju 37 86.0 86.0 100.0

Total 43 100.0 100.0

GET

FILE='C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner dian baru.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

FREQUENCIES VARIABLES=P S /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\dell\Documents\rekap kuisioner dian baru.sav

Statistics

Pengetahuan Sikap

N Valid 43 43

Missing 0 0

Frequency Table

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik = 7-10 17 39.5 39.5 39.5

sedang = 4-6 22 51.2 51.2 90.7

kurang = 1-3 4 9.3 9.3 100.0


(3)

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid positif = 18-27 30 69.8 69.8 69.8

negatif = 9-17 13 30.2 30.2 100.0


(4)

Lampiran 13

TAKSASI DANA

A.

Persiapan Proposal

1.

Fotokopi materi dan pembelian buku

= Rp. 170.000

2.

Pencarian materi dari internet

= Rp. 50.000

3.

Print proposal

= Rp 85.000

4.

Penggandaan dan penjilidan proposal

= Rp. 80.000

B.

Pengumpulan dan Analisa Data

1.

Print lembar persetujuan

= Rp. 15.000

2.

Print kuesioner

= Rp. 70.000

3.

Biaya survey awal

= Rp . 100.000

4.

Biaya transportasi

= Rp . 450.000

C.

Penyusunan Hasil Perbaikan

1.

Print Perbaikan Laporan Skirpsi

= Rp. 150.000

2.

Penggandaan dan penjilidan laporan penelitian

= Rp. 200.000

3.

Registrasi Sidang Skripsi

= Rp. 300.000

D.

Biaya tak terduga

= Rp. 130.000


(5)

Lampiran 14

Tabel Waktu Pelaksanaan Proposal dan Skripsi

Nama

: Dian Sasmita Dewi

Nim

: 111121075

Judul penelitian

: Pengatahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko

Kehamilan diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Dosen pembimbing : Reni Asmara Ariga, S.Kp, MARS.

No

Kegiatan

2012

2013

Apr Mei Juni Juli AgustSept Okt Nov Des Jan Feb

1. Pengajuan Judul

2. Survey Awal

3. Penyelesaian dan Bimbingan

Proposal dari BAB I - 4

4. Sidang Proposal

5. Perbaikan Proposal

6. Penelitian

7. Bimbingan Skripsi dari BAB 5

8. Sidang Skripsi


(6)

Lampiran 15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Dian Sasmita Dewi

Tempat/Tanggal lahir

: Tembilahan, 14 Oktober 1980

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Komplek Puskesmas RT/RW 001/001 Kel. Pasar Taluk

Kuantan Tengah.

Pendidikan

:

1.

SD Negeri 016 Tembilahan Tahun 1986 – 1992

2.

SMP Negeri 2 Tembilahan Tahun 1992 – 1995

3.

SPK DepKes RI Tanjung Pinang Tahun 1995– 1998

4.

Politenik Kesehatan Departemen Kesehatan Pekanbaru Tahun 2005 –

2008

5.

Fakultas Keperawatan USU Tahun 2011

Pekerjaan

:

1.

RSUD Puri Husada Tembilahan Inhil : 1998-1999

2.

Puskesmas Baserah Kecamatan Kuantan Hilir : 1999-2001

3.

Puskesmas Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan

Singingi : 2002- Sekarang