Kuisioner Demografi Pembahasan METODELOGI PENELITIAN

34

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuisioner pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja dibuat sendiri oleh peneliti. Uji validitas dan realibilitas penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang akan diukur Notoatmojo, 2005. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sehauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang yang dikumpulkan Arikunto, 2002. Untuk kuisioner pengetahuan dan sikap remaja uji validitas ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan sejauh mana instrumen tersebut dapat mewakili faktor yang akan diteliti. Uji ini dilakukan oleh orang yang ahli dalam kesehatan reproduksi remaja dari Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yaitu ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp. M.Kep, Sp.Mat, dengan skor tertinggi 4 setiap pernyataan dari kuisioner responden. Penelitian ini menggunakan uji reliabititas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan tehnik tertentu. Uji reliabilitas pada kuisioner pengetahuan dan sikap remaja ini dilakukan pada remaja yang bukan merupakan responden dari 35 penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama. Dempsey, Patricia Ann, 2002. Hasil yang dapat dianalisa melalui program analisa statistik dengan menggunakan formula cronbach’s alpa pada setiap item kuisio ner perilaku remaja tentang resiko kehamilan di usia remaja. Setiadi 2007 mengatakan bahwa instrumen dengan koefisien yang berada diantara 0.60-0,89 dikatakan reliabilitas sedang. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan cronbach’s alpa didapat hasil reliabilitas kuisioner pengetahuan 0.913 dan hasil relibilitas untuk kuisioner sikap yaitu 0,802.

7. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan permohunan ijin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan USU yang dilanjutkan dengan mengajukan permohonan ijin penelitian ke kelurahan Koto Taluk Kuantan Singingi. Setelah mendapat ijin dari kelurahan Koto Taluk peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian, responden diambil secara acak dari keseluruhan jumlah remaja yang ada di kelurahan Koto Taluk yang terdiri dari 4 desa yang ada di kelurahan Koto Taluk tersebut, yaitu desa Pinang Becabang ada 10 responden, desa Kembang Sari 11 responden, desa Luar Parit 11 responden dan desa Tobek Panjang ada 11 responden. Peneliti mengambil secara acak dengan menggunakan tehnik undian sampai terkumpul jumlah responden yang diperlukan yaitu 43 orang responden. Responden diberi kesempatan membaca lembar persetujuan kemudian menandatangani lembar persetujuan 36 tersebut. Peneliti mendatangi rumah dan menyebarkan kuisioner kepada responden pukul 15.00 wib sampai dengan 17.15 wib. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembaran kuisioner sesuai petunjuk masing- masing bagian. Responden diberi kesempatan menjawab kuisioner selama 20menit untuk semua bagian. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuisioner sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dan dilakukan oleh responden.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan sudah dijawab sesuai petunjuk. Data responden yang tidak lengkap peneliti datangi kembali untuk melengkapi kekurangan datanya. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk mempermudahkan waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga prosessing yaitu memasukkan data dari kuisioner kedalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dientri untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data univariat. Analisa data univariat ini adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu hasil penelitian Notoadmojo, 2005. Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, 37 deskripsi tentang sampel penelitian berupa frekuensi dan persentase yaitu pada data demografi, pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja. 38

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang kehamilan di usia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau dengan jumlah responden 43 orang yang tergambar dalam uraian berikut ini.

5.1.1. Karakteristik Responden

Dari 43 orang remaja yang menjadi responden penelitian di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi Riau didapatkan karakteristik responden mencakup usia, jenis kelamin dan pendidikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa usia responden paling banyak adalah antara 16 – 18 tahun yaitu 23 orang.Berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 28 orang 65,1. Berdasarkan pendidikan ditemukan mayoritas responden 18 orang 41.9 Sekolah menengah Pertama SMP, sedangkan dari 43 orang responden 31 orang diantaranya mengaku pernah mendengarmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan remaja. 39 Tabel 5.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah. Karakteristik Frekuensi Presentase Umur a. 13 – 15 tahun 17 39,6 b. 16 – 18 tahun 23 53,6 c. 19 tahun 3 7,0 Jenis Kelamin Perempuan 28 65,1 Laki- laki 15 34,9 Pendidikan a. SMP 18 41,9 b. SMU 17 39,5 c. Mahasiswa 8 18,6 Pernah mendapat Informasi Tentang Resiko Kehamilan a. Pernah 31 72,1 b. Tidak Pernah 12 27,9 Mendapat Informasi dari a. Orang Tua 2 4,7 b. Guru 11 25,6 c. Tenaga kesehatan 4 9,3 d. Teman 3 11 e. Media CetakElektronik 11 25,6

5.1.2. Pengetahuan Remaja Tentang Kehamilan di usia Remaja

Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk mayoritas berpengetahuan sedang, yaitu sebanyak 22 orang 51,2 , yang didapat dari sembilan pertanyaan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tabel 5.3. 40 Tabel 5.2. Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah kab. Kuantan Singingin= 43 Kriteria Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Sedang Kurang

17 22

4 39,5 51,2 9,3 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja di Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. n = 43 No Pertanyaan Benar Salah f f

1. 2.

3.

4. 5.

6.

7. 8.

9. Pengertian kehamilan adalah Pengertian kehamilan diusia remaja Kehamilan diusia remaja termasuk kehamilan Yang termasuk upaya untuk mencegah kehamilan diusia remaja, kecuali: Apabila seorang remaja hamilmelahirkan dapat mengakibatkan Perdarahan dan infeksi yang terjadi pada kehamilan di usia remaja disebabkan oleh tindakan dibawah ini : Beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan di usia remaja adalah: Di bawah ini yang bukan merupakan dampak kehamilan di usia remaja: Kehamilan di usia remaja juga menyebabkan tingginya angka kejadian Penyakit Menular seksual, seperti: 31 26 31 30 20 26 24 24 27 72,1 60,5 72,1 69,8 46,5 60,5 55,8 55,8 62,8 12 17 12

13 23

17 19 19 16 27,9 39,5 27,9 30,2 53,5 39,5 44,2 44,2 37,2 41

5.1.3. Sikap remaja tentang kehamilan di usia remaja

Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar bersikap positif, yaitu sebanyak 30 orang 69.8 . Hasil tersebut didapat dari 8 pernyataan, untuk lebih jelas bisa dilihat dari tabel 5.5. Tabel 5.4. Sikap remaja tentang kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kriteria Sikap Frekuensi Persentase Positif Negatif 30 13 69,8 30,2 Tabel 5.5. Distribusi frekuensi sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. No Pertanyaan S RR TS F f f

1. Hubungan yang tidak harmonis

dalam keluarga dapat membuat remaja terjebak dalam perilaku seks bebas. 16 37,2 11 25,6 16 37,2

2. Kehamilan yang terjadi pada usia

remaja mangakibatkan masalah psikologis seperti stres dan merasa tertekan. 13 30,2 17 30,6 13 30,2

3. Kehamilan remaja harus dihindari

karena mengandung banyak resiko pada ibu maupun janin. 10 23,3 9 20,9 13 30,2 4. Pendidikan seks perlu diberikan sedini mungkin pada remaja. 6 14,0 18 41,8 19 44,2

5. Hubungan seks sebelum menikah

harus dihindari. 5 11,6 10 23,3 28 65,1

6. Remaja harus aktif dalam kegiatan-

kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari 8 18,6 10 23,3 25 58,1 42 pergaulan. 7. Keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks 4 9,3 9 20,9 30 69,8

8. Orang tua dan guru selalu

memotivasi dalam menyelesaikan masalah- masalah remaja 2 4,7 4 8,3 37 86,0

5.2. Pembahasan

Dalam pembahasan ini penelitian menunjukkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah. 5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan responden Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar berpengetahuan sedang yaitu 22 orang 51,2 ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja belum optimal mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Kerjasama dengan lintas sektoral dalam hal ini Puskesmas setempat sangat dibutuhkan dalam penyuluhan juga penyebaran leaf let atau brosur tentang resiko kehamilan diusia remaja. Bila hal ini dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo 2003, bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, yaitu melalui penginderaan manusia yaitu, penglihatan, pendenga ran, penciuman, rasa atau raba. Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Menurut pendapat lain, Hidayat 2008 mengatakan, Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada 43 dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada. Dari tabel 5.2 di atas menunjukkan mayoritas remaja di kelurahan Koto Taluk memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko kehamilan diusia remaja, keadaan ini disebabkan dari 43 responden 31 orang diantaranya 72,1 pernah mendengarkanmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Dari 31 orang remaja yang pernah mendengarmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja tersebut, 11 orang mendapat ionformasi dari guru dan 11 orang mendapat informasi dari media cetak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, maupun pengalaman orang lain media masa dan lingkungan. Bila hal tersebut dikaitkan dengan penge tahuan remaja, dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam 2001 bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; umur, pendidikan, pengalaman, informasi, dan kebudayaan. Dari data yang peneliti dapat selama penelitian, budaya di kelurahan Koto Taluk ini masih cukup tabu bagi orang tua untuk membicarakan hal kehamilan diusia remaja kepada anaknya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A 2010 mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa tanjung Selamat kecamatan Sunggal menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mayoritas cukup yaitu sebanyak 54,6 . Penelitian lain yang dilakukan oleh Kencana, R, B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA