PENDAHULUAN Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko Kehamilan Diusia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
2
yang cukup besar dari seluruh penduduk dunia. Menurut WHO pada tahun 1995 sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja
berumur 10-19 tahun, sekitar 900 juta berada di negara berkembang. Menurut Biro Pusat Statistik 1999 di Indonesia kelompok umur 10 – 19
tahun adalah sekitar 22 , yang terdiri dari 50,9 remaja laki- laki dan 49,1 adalah remaja perempuan Seotjiningsih, 2004
Sebagian besar remaja Amerika Serikat AS aktif secara seksual, dan aktivitas seksual mereka meningkat selama tahun 1980-an. Pada tahun
1997 angka kehamilan remaja di Amerika serikat sebanyak 840.000 dan 79 adalah kehamilan yang tidak disengaja. Sebesar 10 setiap tahunnya
remaja usia 15–19 tahun menjadi hamil, dari remaja yang pernah berhubungan menjadi hamil dan 13 dari seluruh kelahiran di AS adalah
kelahiran dari perempuan usia remaja, 31 diantaranya adalah kelahiran tanpa perkawinan Pangkahila dalam Soetjiningsih, 2004.
Di Indonesia, dari penelitian yang telah dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia 2007 ataupun Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional 2010, mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pranikah menunjukan kecenderungan meningkat. Data dari
BKKBN misalnya mengatakan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi telah
kehilangan keperawanan dan .mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, bahkan tidak sedikit mengalami kasus hamil diluar
3
nikah. Ironisnya temuan serupa juga terjadi di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Bandung dan Yogjakarta.
Permasalahan remaja Indonesia semakin memprihatinkan, dari tahun ke tahun makin menunjukkan peningkatan angka remaja yang telah
melakukan hubungan seks diluar nikah. Data dari Perhimpunan keluarga Berencana Indonesi PKBI tahun 2006 menyebutkan 63 remaja di
beberapa kota besar telah melakukan hubungan seks sebelum nikah. Bahayanya lagi 63 remaja Indonesia melakukan seks pra-nikah tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dan itu dilakukan di rumah BKKBN, 2012
Menurut Okanegara 2007 sekitar 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, 15
juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya. hingga Juni 2006 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV
positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun. Diperkirakan terdapat sekitar
270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15
tahun atau kurang. setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh
remaja.
Dari sudut kesehatan obstetri, hamil pada usia remaja memberi resiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan anak, seperti :
4
anemia, preeklamsia, eklamsia, abortus, partus prematurus, kematian perinatal, perdarahan, dan tindakan operatif obstetri lebih sering dengan
dibanding kehamilan pada golongan usia 20 tahun ke atas. Sugiharta dalam Seotjiningsih 2004.
Resiko kehamilan di usia remaja ini bukan hanya membawa dampak pada rentannya kesehatan reproduksi tetapi juga meningkatnya
kasus penyakit Infeksi Menular Seksual IMS. Berbagai laporan di Indonesia menunjukan bahwa kelompok umur paling banyak menderita
IMS adalah kelompok umur muda. Pada tahun 2000, dari seluruh infeksi klamidia tercatat 34 dan 40 dari Ghonorrhoe pada perempuan
terdapat pada remaja perempuan. Data dari Komnas perlindungan Anak KPA Riau, menyebutkan, Terjadinya peningkatan angka HIV di propinsi
Riau hingga juli 2011 telah mencapai 1.238 kasus, dimana 576 kasus 47 berada dikelompok umur 10 – 29 tahun.
Teluk Kuantan khususnya sebagai salah satu ibukota kabupaten di Riau, juga sebagai salah satu ibukota kabupaten yang mulai berkembang
tak luput dari masalah- masalah remaja. Data dari KUA setempat pada Desember 2009, di Kabupaten Kuantan Singingi mencatat sekitar 86 calon
pengantin yang mendaftarkan diri untuk menikah, diantaranya 18 pasangan telah hamil sebelum menikah dan 5 diantaranya adalah
kelompok usia remaja. Hasil pene litian yang juga dilakukan oleh Irma, A 2010 di desa
Tanjung Selamat Kec. Medan Sunggal deli Serdang yang menunjukkan
5
bahwa mayoritas remaja putri tentang resiko kehamilan remaja dalam kategori cukup 54.6, kategori baik 41,2 dan buruk 4,1 . Sedangkan
untuk hasil uji sikap, mayoritas responden 87,5 baik, cukup 12,4 dan tidak didapati responden dengan kategori buruk.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kencana, R,B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negri 2 Karang Anyar tahun 2011 didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja di SMA
Negri 2 Karanganyar mayoritas cukup, yaitu sebanyak 33 orang 58,9 , dan hasil penelitian sikap remaja di SMA Negri Karanganyar mayoritas
cukup sebanyak 34 orang 60,7. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti, 7 dari 10
remaja kelurahan Koto Taluk mengaku belum pernah mendapat informasi tentang pendidikan seks, dan 8 dari 10 remaja tersebut mengaku tidak
memahami dampak dan resiko kehamilan diusia remaja. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk
mengungkapkan bagaimana pengetahuan dan sikap remaja terhadap resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui “Bagaimanakah Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Resiko
6
Kehamilan di Usia Remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi” ?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap
remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang resiko
kehamilan diusia remaja. 2. Untuk mengetahui sikap remaja tentang resiko kehamilan
diusia remaja.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Praktek Keperawatan Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi dan masukan
bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan program-program khususnya tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko
kehamilan di usia remaja. 1.4.2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi dan masukan kepada masyarakat dalam menyikapi perilaku remaja sehingga
dapat mencegah terjadinya kehamilan diusia remaja. 1.4.3. Bagi peneliti selanjutnya
7
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.4.4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengalaman dan
menambah wawasan tentang resiko kehamilan diusia remaja.
8