39
Tabel 5.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Remaja di
Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah.
Karakteristik Frekuensi Presentase Umur
a. 13 – 15 tahun 17
39,6 b. 16 – 18 tahun
23 53,6
c. 19 tahun 3
7,0
Jenis Kelamin
Perempuan 28
65,1 Laki- laki
15 34,9
Pendidikan
a. SMP 18
41,9 b. SMU
17 39,5
c. Mahasiswa 8
18,6
Pernah mendapat Informasi Tentang Resiko Kehamilan
a. Pernah 31 72,1 b. Tidak Pernah 12 27,9
Mendapat Informasi dari
a. Orang Tua 2 4,7 b. Guru 11 25,6
c. Tenaga kesehatan 4 9,3 d. Teman 3 11
e. Media CetakElektronik 11 25,6
5.1.2. Pengetahuan Remaja Tentang Kehamilan di usia Remaja
Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk mayoritas berpengetahuan
sedang, yaitu sebanyak 22 orang 51,2 , yang didapat dari sembilan pertanyaan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tabel 5.3.
40
Tabel 5.2. Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan diusia Remaja di
Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah kab. Kuantan Singingin= 43
Kriteria Pengetahuan
Frekuensi Persentase
Baik Sedang
Kurang
17 22
4 39,5
51,2 9,3
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Kehamilan
diusia Remaja di Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. n = 43
No Pertanyaan Benar
Salah
f f
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9.
Pengertian kehamilan adalah Pengertian kehamilan diusia remaja
Kehamilan diusia remaja termasuk kehamilan
Yang termasuk upaya untuk mencegah
kehamilan diusia remaja, kecuali: Apabila seorang remaja hamilmelahirkan
dapat mengakibatkan Perdarahan dan infeksi yang terjadi pada
kehamilan di usia remaja disebabkan oleh tindakan dibawah ini :
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan
terjadinya kehamilan di usia remaja adalah: Di bawah ini yang bukan merupakan dampak
kehamilan di usia remaja: Kehamilan di usia remaja juga menyebabkan
tingginya angka kejadian Penyakit Menular seksual, seperti:
31 26
31
30 20
26
24 24
27 72,1
60,5 72,1
69,8 46,5
60,5
55,8 55,8
62,8 12
17 12
13 23
17
19 19
16 27,9
39,5 27,9
30,2 53,5
39,5
44,2 44,2
37,2
41
5.1.3. Sikap remaja tentang kehamilan di usia remaja
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar bersikap positif, yaitu sebanyak 30 orang 69.8 .
Hasil tersebut didapat dari 8 pernyataan, untuk lebih jelas bisa dilihat dari tabel 5.5.
Tabel 5.4. Sikap remaja tentang kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk
Kecamatan Kuantan Tengah
Kriteria Sikap Frekuensi
Persentase Positif
Negatif
30 13
69,8 30,2
Tabel 5.5.
Distribusi frekuensi sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan
Singingi.
No Pertanyaan
S RR
TS F
f f
1. Hubungan yang tidak harmonis
dalam keluarga dapat membuat remaja terjebak dalam perilaku
seks bebas. 16
37,2 11
25,6 16
37,2
2. Kehamilan yang terjadi pada usia
remaja mangakibatkan masalah psikologis seperti stres dan merasa
tertekan. 13
30,2 17
30,6 13
30,2
3. Kehamilan remaja harus dihindari
karena mengandung banyak resiko pada ibu maupun janin.
10 23,3
9 20,9
13 30,2
4.
Pendidikan seks perlu diberikan sedini mungkin pada remaja.
6 14,0
18 41,8
19 44,2
5. Hubungan seks sebelum menikah
harus dihindari. 5
11,6 10
23,3 28
65,1
6. Remaja harus aktif dalam kegiatan-
kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari
8 18,6
10 23,3
25 58,1
42
pergaulan.
7.
Keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
pendidikan seks 4
9,3 9
20,9 30
69,8
8. Orang tua dan guru selalu
memotivasi dalam menyelesaikan masalah- masalah remaja
2 4,7
4 8,3
37 86,0
5.2. Pembahasan
Dalam pembahasan ini penelitian menunjukkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di
Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah. 5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan responden
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar berpengetahuan sedang yaitu 22 orang
51,2 ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja belum optimal mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Kerjasama
dengan lintas sektoral dalam hal ini Puskesmas setempat sangat dibutuhkan dalam penyuluhan juga penyebaran leaf let atau brosur tentang resiko kehamilan diusia
remaja. Bila hal ini dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo 2003, bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu, yaitu melalui penginderaan manusia yaitu, penglihatan, pendenga ran, penciuman, rasa atau raba. Pengetahuan juga merupakan domain
yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Menurut pendapat lain, Hidayat 2008 mengatakan, Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada
43
dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada.
Dari tabel 5.2 di atas menunjukkan mayoritas remaja di kelurahan Koto Taluk memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko kehamilan diusia remaja,
keadaan ini disebabkan dari 43 responden 31 orang diantaranya 72,1 pernah mendengarkanmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja.
Dari 31 orang remaja yang pernah mendengarmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja tersebut, 11 orang mendapat ionformasi dari guru
dan 11 orang mendapat informasi dari media cetak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, maupun pengalaman
orang lain media masa dan lingkungan. Bila hal tersebut dikaitkan dengan penge tahuan remaja, dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, hal ini
sesuai dengan pendapat Nursalam 2001 bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; umur, pendidikan, pengalaman, informasi, dan
kebudayaan. Dari data yang peneliti dapat selama penelitian, budaya di kelurahan Koto Taluk ini masih cukup tabu bagi orang tua untuk membicarakan
hal kehamilan diusia remaja kepada anaknya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A 2010 mengenai
tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa tanjung Selamat kecamatan Sunggal menunjukkan bahwa
pengetahuan remaja putri mayoritas cukup yaitu sebanyak 54,6 . Penelitian lain yang dilakukan oleh Kencana, R, B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA
44
Negri 2 Karang Anyar tahun 2011, didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja di SMA Negri 2 Karanga nyar mayoritas cukup, yaitu sebanyak 33 orang 58,9 .
5.2.2. Berdasarkan Sikap Responden Dari tabel 5.4 didapatkan bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan
diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan. Kuantan Tengah sebagian besar berada dalam ketegori positif yaitu 30 orang 69,8 . .
Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto, H 1998 yang mengatakan sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif
kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif kecendrungan untuk menjauhi,
menghindari, membenci, tidak menyukai, objek tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, sikap ini penting sekali.
Hasil penelitian sikap ini diidentifikasi melalui 8 pernyataan, berdasarkan pernyataan responden no.2 yang menyatakan kehamilan yang terjadi pada usia
remaja mengakibatkan masalah psikolo gis seperti stres dan merasa tertekan sebanyak 13 orang 30,2 setuju. Begitu juga dengan pernyataan no.3 kehamilan
remaja harus dihindari karena mengandung banyak resiko bagi ibu maupun bayi, sebanyak 10 responden 23.3 setuju. Hal ini sejalan menurut pendapat Niven
2002 pengetahuan mengenai suatu objek akan menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai dengan suatu kesiapan bertindak. Menurut Green 1980 yang dikutip
dari Notoadmodjo 2003 pengetahuan merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku yang terdiri dari 3 ranah yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor,
45
sehingga bila dikaitkan dengan penelitian ini sikap remaja mayoritas positif dikarenakan cukupnya pengetahuan mereka tentang resiko kehamilan diusia
remaja. Dari hasil pernyataan no.6 Sebanyak 8 responden 18,6 setuju bahwa
remaja harus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari pergaulan. Hal ini disebabkan masih kurang kegiatan-kegiatan
yang positif seperti remaja mesjid, karang taruna atau pramuka.di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini sejalan
dengan pendapat Menuaba 2001 bahwa beberapa upaya pencegahan kehamilan diusia remaja salah satu bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuan remaja
dalam bidang tertentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya, misalnya dengan olahraga, kesenian, musik dan lain- lain. Remaja dapat memanfaatkan waktunya
dengan mengisi berbagai kegiatan. Sehingga dengan adanya kegiatan tersebut mereka dapat memalingkan dari kebiasaan negatif.
Berdasarkan pernyataan no.7 bahwa keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks, sebanyak 4 orang 9,3
setuju dan mayoritas 30 responden menjawab tidak setuju, bila hal ini dikaitkan dengan data yang peneliti dapat saat melakukan penelitian, adanya budaya yang
masih tabu bagi keluarga untuk bercerita tentang masalah resiko kehamilan diusia remaja. Hal ini sejalan dengan WHO 1984 yang dikutib dari Notoadmodjo
1993 sikap positif terhadap nilai- nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain sikap akan
46
terwujud dalam suatu tindakan tergantung saat situasi itu. Selain itu sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kencana, R,B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negri 2 Karang Anyar tahun 2011 didapatkan hasil penelitian sikap remaja di SMA Negri Karanganyar mayoritas
cukup sebanyak 34 orang 60,7. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A 2010 mengenai
tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa Tanjung Selamat kec. Sunggal menunjukkan bahwa untuk hasil uji
sikap, mayoritas responden 87,5 baik, cukup 12,4 dan tidak didapati responden dengan kategori buruk.
47
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Demografi
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa usia responden paling banyak adalah antara 16 – 18 tahun yaitu 23 orang. Berdasarkan jenis kelamin
mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 28 orang 65,1. Berdasarkan pendidikan ditemukan mayoritas responden 18 orang 41.9 Sekolah Menengah
Pertama SMP, sedangkan dari 43 orang responden 31 orang diantaranya mengaku pernah mendengarmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan
remaja. 6.1.2.
Pengetahuan Remaja
Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto
Taluk kecamatan Kuantan tengan kabupaten Kuantan Singingi diperoleh mayoritas responden berpengetahuan dalam kategori sedang yaitu 22 orang 51,2
, baik sebanyak 17 39,5 dan 4 orang 9,3 dalam kategori kurang. 6.1.3.
Sikap Remaja
Sedangkan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk Kec. Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi
diperoleh mayoritas responden mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 30 orang
69,8 dan sikap negatif sebanyak 14 orang 30,2 .
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta.
------------, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek . Jakarta: PT Rineka Cipta
Dempsey, Patricia Ann. A. 2002. Riset Keperawatan Buku ajar Latihan. Edisi 4:
Jakarta. EGC. Hidayat, A. A., 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2, Jakarta:
Salemba Medika. Hurlock, E., 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Irma, Ade. 2010. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Risiko Kehamilan Remaja di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2010. http:repository.usu.ac.idhandle12345678925586.
Dibuka 11 Desember 2012 Kartono, K., 1992. Psikologi Wanita: Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa.
Jilid 1. Bandung: Mandar Maju. Kencana, R.B., 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan remaja tentang kesehatan
Reproduks dengan Sikap terhadap seks pra nikah. Http: journal.dinkesjatengprov.go.id
Dibuka 20 Desember 2012. Lubis, M.S., 1994. Filsafat Ilmu dan Penelitian. Jakarta : Maju Mandar.
Menuaba, 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan Niven, N., 2002. Psikologi Kesehatan.Pengantar Untuk Perawat dan
Profesional Kesehatan lain. Edisi Kedua. Jakarta: EGC Notoatmojdo, S., 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
-------------------. 2005. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.