Remaja harus aktif dalam kegiatan-

42 pergaulan. 7. Keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks 4 9,3 9 20,9 30 69,8

8. Orang tua dan guru selalu

memotivasi dalam menyelesaikan masalah- masalah remaja 2 4,7 4 8,3 37 86,0

5.2. Pembahasan

Dalam pembahasan ini penelitian menunjukkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah. 5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan responden Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar berpengetahuan sedang yaitu 22 orang 51,2 ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja belum optimal mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Kerjasama dengan lintas sektoral dalam hal ini Puskesmas setempat sangat dibutuhkan dalam penyuluhan juga penyebaran leaf let atau brosur tentang resiko kehamilan diusia remaja. Bila hal ini dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo 2003, bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, yaitu melalui penginderaan manusia yaitu, penglihatan, pendenga ran, penciuman, rasa atau raba. Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Menurut pendapat lain, Hidayat 2008 mengatakan, Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada 43 dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada. Dari tabel 5.2 di atas menunjukkan mayoritas remaja di kelurahan Koto Taluk memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko kehamilan diusia remaja, keadaan ini disebabkan dari 43 responden 31 orang diantaranya 72,1 pernah mendengarkanmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Dari 31 orang remaja yang pernah mendengarmendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja tersebut, 11 orang mendapat ionformasi dari guru dan 11 orang mendapat informasi dari media cetak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, maupun pengalaman orang lain media masa dan lingkungan. Bila hal tersebut dikaitkan dengan penge tahuan remaja, dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam 2001 bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; umur, pendidikan, pengalaman, informasi, dan kebudayaan. Dari data yang peneliti dapat selama penelitian, budaya di kelurahan Koto Taluk ini masih cukup tabu bagi orang tua untuk membicarakan hal kehamilan diusia remaja kepada anaknya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A 2010 mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa tanjung Selamat kecamatan Sunggal menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mayoritas cukup yaitu sebanyak 54,6 . Penelitian lain yang dilakukan oleh Kencana, R, B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA