Sikap attitude TINJAUAN PUSTAKA
12
Sikap mungkin terarah terhadap benda-benda, orang-orang tetapi juga peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga- lembaga,
terhadap norma-norma, nilai- nilai dan lain- lain. Ciri-ciri sikap adalah: a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sikap ini membedakannya dengan sifat motif- motif biogenetis seperti
lapar, haus, kebutuhan akan istirahat. b. Sikap dapat berubah- ubah karena sikap itu dapat dipelajari dan karena
itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat dalam keadaan-keadaan atau syarat-syarat tertentu.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek. dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
d. Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal- hal tersebut.
e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-
pengetahuan yang dimiliki orang. Sikap merupakan suatu pandangan, tetapi dalam hal itu masih
berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan
13
terhadap suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya pada sikap.
Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap
objek itu. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam
sikap positif, kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap
negatif kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai
objek tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, sikap ini penting sekali. Purwanto, H, 1998
Newcomb, seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakan pelaksanaan motiv tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan
bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Notoatmodjo, 2003 .
14
Diagram di bawah ini dapat menjelaskan uraian tersebut.
Proses Terbentuknya Sikap dan Reaksi
Skema 1. Proses terbentuknya sikap dan reaksi 2.2.1. Komponen Pokok Sikap
Dalam bagian lain Allport 1945 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok.
a. Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek. b Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
c Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang
utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh
misalnya, seorang ibu telah mendengar tentang penyakit polio penyebab, akibatnya, pencegahannya dan sebagainya. Pengetahuan ini akan
membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena
Stimulus Rangsangan
Proses Stimulus
Reaksi Tingkah Laku
Terbuka
Sikap Tertutup
15
polio. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut berminat mengimunisasikan anaknya untuk
mencegah supaya anaknya tidak terkena Polio. Ibu ini mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang berupa Polio.
2.2.2. Berbagai Tingkatan Sikap Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai
tingkatan. a Menerima Receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek, misalnya sikap orang terhadap gizi
dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah- ceramah tentang gizi.
b Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut.
c Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah indikasi sikap ketiga. Misalnya seorang ibu mengajak ibu lain tetangga, saudaranya atau sebagainya untuk pergi
16
menimbang anaknya ke Posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif
terhadap gizi anak. d Bertanggung jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang
ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri. Pengukuran sikap dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek.
Misalnya, bagaimana pendapat anda tentang pelayanan dokter di Rumah sakit Cipto? Secara langsung dapat dilakukan dengan
pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Misalnya, apabila rumah ibu luas, apakah boleh dipakai
untuk kegiatan Posyandu? Atau saya akan menikah apabila saya sudah berumur 25 tahun sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
2.3. Remaja 2.3.1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara ma sa kanak- kanak dan masa dewasa,merupakan waktu kematangan fisik, kognitif,
sosial dan emosional yang cepat pada anak laki- laki untuk mempersiapkan diri menjadi laki- laki dewasa dan anak perempuan untuk mempersiapkan
17
diri menjadi wanita dewasa. Batasan yang tegas pada remaja sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya digambarkan pertama kali dengan
penampakan karakteristik seks sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun dan berakhir dengan berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia 18
sampai 20 tahun Wong,et al. 2009. Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan
yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul Wong,et al. 2009.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, usia remaja adalah anak yang sedang mengalami masa peralihan antara umur 13-20 tahun, secara
berangsur-angsur menunjukan ciri-ciri seorang wanitalaki- laki sampai mencapai masa kematangan biologik, jiwanya berkembang dari kanak-
kanak sampai dewasa dengan keadaan sosial ekomoni dan orang tua berangsur-angsur bebas.