Karakteristik Sampel Penelitian Perbandingan perubahan TDS, TDD, TAR, DJ, dan RPP antara

57

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Penelitian ini diikuti oleh sebanyak 30 orang pasien ASA 1 yang menjalani pembedahan elektif dengan anastesi umum intubasi endotrakhea. Pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B dengan masing-masing berjumlah 15 orang. Kelompok A diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena dan magnesium sulfat 30 mgkgBB dan kelompok B diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena dan lidokain 1,5 mgkgBB intravena sebelum tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea. Karakteristik umum subjek penelitian dinilai dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh BMI, TDS, TDD, TAR, frekuensi denyut jantung, RPP dan lama tindakan laringoskopi dan intubasi, terlihat dari tabel dibawah ini tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian pada kedua kelompok Karakteristik Demografi Kelompok A n=15 Kelompok B n=15 P Umur SB 30,53 8,45 33,4 8,64 0,366 a Jenis kelamin Laki-laki 7 46,7 6 40 0,713 b Perempuan 8 53,3 9 60 Berat badan, rerata SB, kg 54,93 7,09 54,67 5,77 0,267 a Tinggi badan, rerata SB, m 1,62 0,07 1,61 0,05 0,596 a BMI, rerata SB, kgm 2 20,93 1,71 21,21 1,96 0,687 a TDS SB, mmHg 130,47 9,91 131,93 9,47 0,682 a TDD SB, mmHg 77 8,09 80,73 9,16 0,247 a TAR SB, mmHg 94,82 8,1 97,79 8,06 0,321 a Denyut Jantung SB, xmenit 86,87 10,60 81,47 12,61 0,215 a RPP SB, mmHg.xmenit 11342,00 1757,44 10695,67 1441,47 0,280 a a T independent, b Chi square Universitas Sumatera Utara 58 Dari tabel 4.1. terlihat tidak ada perbedaan karakteristik yang bermakna dari kedua kelompok pada variabel umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, BMI, TDS, TDD, TAR, denyut jantung, dan RPP p0,05.

4.2. Perbandingan perubahan TDS, TDD, TAR, DJ, dan RPP kelompok A

4.2.1 Perubahan rerata TDS pada kelompok A

Berdasarkan analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh perbandingan T0 dan T1 yang tidak memiliki perbedaan rerata TDS yang bermakna p0,05 sedangkan perbandingan rerata TDS saat T0 dengan waktu pengamatan lainnya, terlihat perbedaan bermakna p0,05. Dan jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh perbandingan T0, T3, T5 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TDS bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TDS pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.2. Perubahan rerata TDS pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDS SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 130,47 9,91 127,93 14,39 121,13 11,67 - -1,95 -7,16 - 0,154 0,001 -6,39 -4,53 0,83 0,021 0,201 0,747 T3 115,33 11,21 -11,6 0,0001 5,89 0,030 T4 122,13 8,8 -6,39 0,021 - - T5 116,27 12,54 -10,88 0,004 -4,79 0,022 T6 112,60 10,78 -13,69 0,0001 -7,8 0,003 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.2.2 Perubahan rerata TDD pada kelompok A

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh hanya perbandingan T0 dengan T4 yang tidak memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05 sedangkan terhadap perbandingan rerata TDD saat T0 dengan T1, T2, T3, T5 dan T6 terlihat ada perbedaan bermakna p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya Universitas Sumatera Utara 59 perbandingan T3, T5, dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TDD pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.3. Perubahan rerata TDD pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDD SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 77,00 8,1 71,73 10,17 70,07 9,71 - -6,84 -9 - 0,001 0,003 -2,59 4,56 7,03 0,50 0,341 0,095 T3 64,40 7,94 -16,36 0,0001 16,46 0,004 T4 75,00 8,69 -2,6 0,50 - - T5 70,00 11,71 -9,09 0,041 -6,67 0,037 T6 67,33 11,88 -12,56 0,0085 -10,23 0,014 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.2.3 Perubahan rerata TAR pada kelompok A

Hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh hanya perbandingan T0 dan T4 yang tidak memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada saat T0 dengan waktu pengamatan T1, T2, T3, T5 dan T6, terlihat berbeda bermakna p0,05. Tabel 4.4. Perubahan rerata TAR pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran TAR SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 94,82 8,1 90,46 10,52 87,09 9,24 - -4,6 -8,15 - 0,002 0,001 -4,33 0,27 4,1 0,151 0,944 0,180 T3 77,60 7,4 -18,16 0,027 16,85 0,004 T4 90,71 7,63 -3,79 0,151 - - T5 85,42 11,52 -9,91 0,014 -5,83 0,028 T6 82,15 11,02 -13,36 0,001 -9,44 0,004 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Universitas Sumatera Utara 60 Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T3, T5, dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05.

4.2.4 Perubahan rerata DJ pada kelompok A

Hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh perbandingan antara T0 dan T1 p0,05, T0 dan T3 p0,05, dan T0 dan T4 p0,05 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T0, T2, T3 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata frekuensi DJ pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.5. Perubahan rerata DJ pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran DJ SB, xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 86,87 10,6 95,93 9,96 84,13 8,29 - 10,43 -3,15 - 0,0001 0,271 12,20 1,6 15,86 0,032 0,740 0,001 T3 74,40 8,59 -14,35 0,001 31,01 0,0001 T4 97,47 10,87 12,20 0,032 - - T5 96,73 13,77 11,35 0,064 -0,8 0,681 T6 91,07 11,59 4,83 0,333 -6,57 0,004 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.2.5 Perubahan rerata RPP pada kelompok A

Pada perbandingan perbedaan rerata RPP dengan T0, maka dijumpai perbandingan rerata T0 dan T1, T0 dan T2, serta T0 dan T3, ditemukan adanya perbedaan rerata RPP yang bermakna p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T2, T3 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata RPP yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata RPP pada Universitas Sumatera Utara 61 waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.6. Perubahan rerata RPP pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran RPP SB, mmHg.xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 11342 1757,44 12327,20 2247,89 10241,87 1755,44 - 8,69 -9,7 - 0,036 0,012 5,26 -3,15 16.57 0.406 0,654 0,01 T3 8589,67 1392,04 -24,27 0,001 38.99 0,0001 T4 11938,87 1837,86 5,26 0,334 - - T5 11352,07 2633,26 0,09 0,691 -4,92 0,179 T6 10333,33 2139,79 -8,89 0,173 -13,45 0,001 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.3. Perbandingan perubahan TDS, TDD, TAR, DJ, dan RPP kelompok B

4.3.1. Perubahan rerata TDS pada kelompok B

Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka dijumpai perbedaan yang bermakna antara perbandingan rerata TDS saat T0 dibandingkan dengan T1, T2, T3, T4, T5 dan T6 p0,05. Tabel 4.7. Perubahan rerata TDS pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDS SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 131,93 9,47 125,33 12,07 114,47 12,39 - -5,0 -13,23 - 0,01 0,0001 -7,32 -2,44 6,81 0.011 0,440 0,042 T3 116,13 14,45 -11,98 0,002 5.29 0,142 T4 122,27 11,96 -7,32 0,011 - - T5 114,33 11,53 -13,34 0,0001 -6,49 0,002 T6 113,33 10,65 -14,09 0,0001 -7,31 0,012 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh perbandingan T0, T2, T5 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TDS bermakna p0,05, sedangkan Universitas Sumatera Utara 62 perbandingan rerata TDS pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05.

4.3.2 Perubahan rerata TDD pada kelompok B

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh hanya perbandingan saat T0 dan T1, serta T0 dan T4 yang tidak memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T5 yang memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TDD pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.8. Perubahan rerata TDD pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDD SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 80,73 9,16 77,33 11,43 71,20 10,02 - -4,21 -11,8 - 0,136 0,0001 -5,2 -1,03 7,49 0.182 0,850 0,134 T3 70,67 11,15 -12,46 0,003 8,29 0,081 T4 76,539,59 -5,2 0,182 - - T5 70,53 8,99 -12,63 0,002 -7,84 0,015 T6 70,87 9,1 -12,21 0,001 -7,39 0,053 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.3.3. Perubahan rerata TAR pada kelompok B

Dari hasil analisis menggunakan uji Paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara T0 dan T3 serta T0 dan T4 p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T5 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.9. Perubahan rerata TAR pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran TAR SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 97,8 8,06 93,34 10,95 85,62 10,09 - -4,56 -12,45 - 0,031 0,0001 -6,15 -1,67 7.19 0.057 0,694 0,078 T3 86,63 11,64 -11,42 0,057 5.94 0,084 T4 91,78 9,36 -6,16 0,057 - - T5 85,13 9,05 -12,96 0,0001 -7,25 0,003 T6 85,04 8,95 -13,05 0,0001 -7,34 0,020 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.3.4. Perubahan rerata DJ pada kelompok B

Dari hasil analisis, jika dibandingkan dengan T0, maka ditemukan perbedaan rerata yang bermakna untuk DJ di kelompok B pada perbandingan saat T0 dan T3 dan perbandingan T0 dan T4 p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh perbandingan T0, T2, T3 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata frekuensi DJ pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.10. Perubahan rerata DJ pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran DJ SB, xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 81,47 12,61 84,33 14,16 75,20 7,88 - 3,51 -7,7 - 0,161 0,065 11,54 7,76 20,84 0,030 0,109 0,0001 T3 71,33 7,42 12,45 0,017 27.39 0,0001 T4 90,87 13,8 11,54 0,023 - - T5 89,20 15,54 9,49 0,073 -1,84 0,306 T6 85,73 12,86 5,23 0,319 -5,66 0,006 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Universitas Sumatera Utara 64

4.3.5. Perubahan rerata RPP pada kelompok B

Dari hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka ditemukan perbedaan rerata yang bermakna untuk perbandingan RPP pada perbandingan T0 dan T2 dan perbandingan T0 dan T3 p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh perbandingan T2, T3, T5 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata RPP yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata RPP pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.11. Perubahan rerata RPP pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran RPP SB, mmHg.xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 10695,67 1441,47 10551,73 1979,95 8608,00 1294,46 - -1,3 -19,51 - 0,036 0,012 4,57 5,99 29,93 0.498 0,410 0,001 T3 8277,73 1358,71 -22,61 0,001 35.11 0,0001 T4 11184,13 1987,02 4,57 0,334 - - T5 10137,73 1738,71 -5,21 0,691 -9,35 0,006 T6 9674,47 1449,41 -9,55 0,173 -13,49 0,002 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.4. Perbandingan perubahan TDS, TDD, TAR, DJ, dan RPP antara

Kelompok A dan B Pada saat pengamatan setelah pemberian magnesium sulfat T1, ditemukan perbedaan yang signifikan untuk rerata denyut jantung p=0,015 dan RPP p=0,029 antara kelompok A dan B. Rerata denyut jantung pada kelompok A lebih tinggi dibandingkan kelompok B. Rerata denyut jantung pada kelompok A adalah 95,93 xmenit sedangkan di kelompok B 84,33 xmenit. Demikian juga rerata RPP di kelompok A 12327,20 lebih tinggi dibandingkan kelompok B 10551,73. Pada saat pengamatan sebelum induksi T2 ditemukan adanya perbedaan bermakna untuk parameter denyut jantung dan RPP dengan nilai p masing-masing 0,005 dan 0,007. Rerata denyut jantung pada kelompok A adalah 84,13 xmenit Universitas Sumatera Utara 65 dan kelompok B 75,2 xmenit. Rerata RPP pada kelompok A juga tampak lebih tinggi yaitu 10241,87 sedangkan pada kelompok B dengan rerata RPP 8608. Tabel 4.12. Perbandingan perubahan TDS, TDD, TAR, DJ, dan RPP antara kelompok A dan B Waktu Pengamatan Kelompok A n=15 Kelompok B n=15 p T1 TDS 127,93 14,39 125,3312,07 0,596 a TDD 71,73 10,17 77,33 11,42 0,167 a TAR 90,46 10,52 93,33 10,95 0,470 a DJ 95,93 9,96 84,33 14,16 0,015 a RPP 12327,2 2247,89 10551,73 1979,95 0,029 a T2 TDS 121,13 11,67 114,47 12,39 0,140 a TDD 70,06 9,71 71,2 10,02 0,755 a TAR 87.09 9,23 85,62 10,09 0,681 a DJ 84,13 8,29 75,2 7,88 0,005 a RPP 10241,87 1755,44 8608,00 1294,45 0,007 a T3 TDS 115,33 11,12 116,13 14,45 0,866 a TDD 64,4 7,94 70.67 11,14 0,087 a TAR 81,38 7,51 85,82 11,94 0,233 a DJ 74,4 8,59 71,33 7,42 0,304 a RPP 8589,67 1392,04 8277,73 1358,71 0,540 a T4 TDS 122,13 8,79 122,27 11,96 0,973 a TDD 75 8,68 76,53 9,59 0,650 a TAR 90,71 7,63 91,78 9,36 0,735 a DJ 97,4710,87 90,87 13,79 0,157 a RPP 11938,87 1837,86 11184,13 1987,02 0,289 a T5 TDS 116,27 12,54 114,33 11,53 0,664 a TDD 70 11,70 70,53 8,99 0,890 a TAR 85,42 11,51 85,13 9,05 0,939 a DJ 96,73 13,77 89,2 15,54 0,171 a RPP 11352,07 2633,26 10137,73 1738, 0,147 a T6 TDS 112,6 10,78 113,33 10,64 0,853 a TDD 67,33 11,88 70,87 9,10 0,368 a TAR 82,15 11,02 85,03 8,95 0,439 a DJ 91,06 11,59 85,73 12,86 0,243 a RPP 10333,33 2139,79 9674,47 1449,41 0,332 a a T Independent test, T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Universitas Sumatera Utara 66 Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna untuk parameter lainnya pada pengamatan saat induksi T3, satu menit setelah intubasi T4, tiga menit setelah intubasi T5, dan lima menit setelah intubasi T6 p0,05. Universitas Sumatera Utara 67

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian yang dilaksanakan pada pasien-pasien yang menjalani pembedahan elektif dengan anastesi umum intubasi endotrakhea. Dari karakteristik sampel penelitian yang terdapat pada kedua kelompok, dilihat dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, BMI, TDS, TDD, TAR, denyut jantung dan RPP, tidak dijumpai perbedaan bermakna antara dua kelompok, yang berarti kedua kolompok relatif sama dan layak untuk dibandingkan. Dalam penelitian ini dibandingkan respon hemodinamik akibat tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea antara kelompok yang diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena + magnesium sulfat 30 mgkgBB intravena dengan kelompok yang diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena + lidokain 1.5 mgkgBB intravena. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap perubahan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata, frekwensi denyut jantung dan RPP. Pengukuran dilakukan pada beberapa waktu pengamatan, pada saat awal masuk ruang operasibasal T0, setelah diberikan magnesium sulfat 30 mgkg pada kelompok A atau dekstrose 5 pada kelompok B T1, setelah diberikan normal salin pada kelompok A atau setelah diberikan lidokain 1,5 mgkg pada kelompok B T2, setelah diberikan obat induksi anastesi T3, setelah satu menit tindakan intubasi T4, setelah tiga menit tindakan intubasi T5 dan setelah lima menit tindakan intubasi T6. Pada pengamatan saat T1 yaitu setelah diberikan magnesium sulfat 30 mgkg, pada kelompok A terjadi penurunan TDS sebesar 1,95, penurunan TDD sebesar 6,84, penurunan TAR sebesar 4,6, peningkatan DJ sebesar 10,43 dan peningkatan RPP sebesar 8.69 dibanding dengan saat basal T0, sementara pada kelompok B yang diberikan plasebo Dektrose 5, TDS menurun sebesar 5, TDD menurun sebesar 4,21, TAR menurun sebesar 4,56, DJ meningkat sebesar 3,51 dan RPP menurun sebesar 1,3 bila dibandingkan dengan basal. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

Efektivitas Magnesium Sulfat 30 mg per kgBB Intravena dibanding dengan fentanil 2 mcg per kgBB Intravena dalam menekan respons kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

0 0 4

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13