MASALAH ETIKA ALUR PENELITIAN

55

3.10. MASALAH ETIKA

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara – RSUP H. Adam Malik, Medan. Pasien ataupun keluarga pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dari hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi formulir kesediaan menjadi subjek penelitian informed consent. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang sudah lazim dilakukan pada pasien dan dikerjakan sesuai standar. Bila nantinya terjadi kegawatdaruratan selama proses tindakan, baik yang berhubungan langsung akibat tindakan ataupun suatu proses dari perjalanan penyakitnya, maka langsung dilakukan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang telah disiapkan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 56

3.11. ALUR PENELITIAN

Populasi Inklusi Sampel Eksklusi Randomisasi Kelompok A Magnesium Sulfat 30 mgkg dalam 100 ml D5 5 menit D5 100 ml 5 menit TDS,TDD,TAR, DJ,RPP T0 Preloading RL 10 mlkgBB 1 menit Fentanyl 2 µgkgBB Induksi: Propofol 2 mgkgBB Rocuronium 1mgkgBB Laringoskopi Intubasi T4,T5,T6 menit ke 1,3 dan 5 setelah intubasi: TDS,TDD,TAR,DJ, RPP Analisa data 30 detik Kelompok B Preloading RL 10 mlkgBB TDS,TDD,TAR, DJ,RPP T2 TDS,TDD,TAR, DJ,RPP T3 TDS,TDD,TAR, DJ,RPP T1 Midazolam 0.05 mgkgBB Midazolam 0,05 mgkgBB 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit Fentanyl 2 µgkgBB Normal salin Lidokain 1.5mgkgBB 2 menit 2 menit 2 menit Universitas Sumatera Utara 57

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Penelitian ini diikuti oleh sebanyak 30 orang pasien ASA 1 yang menjalani pembedahan elektif dengan anastesi umum intubasi endotrakhea. Pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B dengan masing-masing berjumlah 15 orang. Kelompok A diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena dan magnesium sulfat 30 mgkgBB dan kelompok B diberikan fentanyl 2 µgkgBB intravena dan lidokain 1,5 mgkgBB intravena sebelum tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea. Karakteristik umum subjek penelitian dinilai dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh BMI, TDS, TDD, TAR, frekuensi denyut jantung, RPP dan lama tindakan laringoskopi dan intubasi, terlihat dari tabel dibawah ini tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian pada kedua kelompok Karakteristik Demografi Kelompok A n=15 Kelompok B n=15 P Umur SB 30,53 8,45 33,4 8,64 0,366 a Jenis kelamin Laki-laki 7 46,7 6 40 0,713 b Perempuan 8 53,3 9 60 Berat badan, rerata SB, kg 54,93 7,09 54,67 5,77 0,267 a Tinggi badan, rerata SB, m 1,62 0,07 1,61 0,05 0,596 a BMI, rerata SB, kgm 2 20,93 1,71 21,21 1,96 0,687 a TDS SB, mmHg 130,47 9,91 131,93 9,47 0,682 a TDD SB, mmHg 77 8,09 80,73 9,16 0,247 a TAR SB, mmHg 94,82 8,1 97,79 8,06 0,321 a Denyut Jantung SB, xmenit 86,87 10,60 81,47 12,61 0,215 a RPP SB, mmHg.xmenit 11342,00 1757,44 10695,67 1441,47 0,280 a a T independent, b Chi square Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

Efektivitas Magnesium Sulfat 30 mg per kgBB Intravena dibanding dengan fentanil 2 mcg per kgBB Intravena dalam menekan respons kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

0 0 4

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13