Perubahan rerata TAR pada kelompok A Perubahan rerata DJ pada kelompok A

59 perbandingan T3, T5, dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TDD pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.3. Perubahan rerata TDD pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDD SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 77,00 8,1 71,73 10,17 70,07 9,71 - -6,84 -9 - 0,001 0,003 -2,59 4,56 7,03 0,50 0,341 0,095 T3 64,40 7,94 -16,36 0,0001 16,46 0,004 T4 75,00 8,69 -2,6 0,50 - - T5 70,00 11,71 -9,09 0,041 -6,67 0,037 T6 67,33 11,88 -12,56 0,0085 -10,23 0,014 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.2.3 Perubahan rerata TAR pada kelompok A

Hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh hanya perbandingan T0 dan T4 yang tidak memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada saat T0 dengan waktu pengamatan T1, T2, T3, T5 dan T6, terlihat berbeda bermakna p0,05. Tabel 4.4. Perubahan rerata TAR pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran TAR SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 94,82 8,1 90,46 10,52 87,09 9,24 - -4,6 -8,15 - 0,002 0,001 -4,33 0,27 4,1 0,151 0,944 0,180 T3 77,60 7,4 -18,16 0,027 16,85 0,004 T4 90,71 7,63 -3,79 0,151 - - T5 85,42 11,52 -9,91 0,014 -5,83 0,028 T6 82,15 11,02 -13,36 0,001 -9,44 0,004 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Universitas Sumatera Utara 60 Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T3, T5, dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05.

4.2.4 Perubahan rerata DJ pada kelompok A

Hasil analisis menggunakan paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh perbandingan antara T0 dan T1 p0,05, T0 dan T3 p0,05, dan T0 dan T4 p0,05 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T0, T2, T3 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata frekuensi DJ pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.5. Perubahan rerata DJ pada kelompok A dan perbandingannya Waktu Pengukuran DJ SB, xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 86,87 10,6 95,93 9,96 84,13 8,29 - 10,43 -3,15 - 0,0001 0,271 12,20 1,6 15,86 0,032 0,740 0,001 T3 74,40 8,59 -14,35 0,001 31,01 0,0001 T4 97,47 10,87 12,20 0,032 - - T5 96,73 13,77 11,35 0,064 -0,8 0,681 T6 91,07 11,59 4,83 0,333 -6,57 0,004 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.2.5 Perubahan rerata RPP pada kelompok A

Dokumen yang terkait

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

Efektivitas Magnesium Sulfat 30 mg per kgBB Intravena dibanding dengan fentanil 2 mcg per kgBB Intravena dalam menekan respons kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

0 0 4

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13