Perubahan rerata TAR pada kelompok B Perubahan rerata DJ pada kelompok B

62 perbandingan rerata TDS pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05.

4.3.2 Perubahan rerata TDD pada kelompok B

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka diperoleh hanya perbandingan saat T0 dan T1, serta T0 dan T4 yang tidak memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T5 yang memiliki perbedaan rerata TDD yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TDD pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.8. Perubahan rerata TDD pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran TDD SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 80,73 9,16 77,33 11,43 71,20 10,02 - -4,21 -11,8 - 0,136 0,0001 -5,2 -1,03 7,49 0.182 0,850 0,134 T3 70,67 11,15 -12,46 0,003 8,29 0,081 T4 76,539,59 -5,2 0,182 - - T5 70,53 8,99 -12,63 0,002 -7,84 0,015 T6 70,87 9,1 -12,21 0,001 -7,39 0,053 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.3.3. Perubahan rerata TAR pada kelompok B

Dari hasil analisis menggunakan uji Paired T test, jika dibandingkan dengan T0, maka tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara T0 dan T3 serta T0 dan T4 p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh hanya perbandingan T5 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata TAR yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata TAR pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.9. Perubahan rerata TAR pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran TAR SB, mmHg Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 97,8 8,06 93,34 10,95 85,62 10,09 - -4,56 -12,45 - 0,031 0,0001 -6,15 -1,67 7.19 0.057 0,694 0,078 T3 86,63 11,64 -11,42 0,057 5.94 0,084 T4 91,78 9,36 -6,16 0,057 - - T5 85,13 9,05 -12,96 0,0001 -7,25 0,003 T6 85,04 8,95 -13,05 0,0001 -7,34 0,020 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi.

4.3.4. Perubahan rerata DJ pada kelompok B

Dari hasil analisis, jika dibandingkan dengan T0, maka ditemukan perbedaan rerata yang bermakna untuk DJ di kelompok B pada perbandingan saat T0 dan T3 dan perbandingan T0 dan T4 p0,05. Jika dibandingkan dengan T4, maka diperoleh perbandingan T0, T2, T3 dan T6 yang memiliki perbedaan rerata frekuensi DJ yang bermakna p0,05, sedangkan perbandingan rerata frekuensi DJ pada waktu pengamatan lainnya dibandingkan dengan T4 tidak terlihat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 4.10. Perubahan rerata DJ pada kelompok B dan perbandingannya Waktu Pengukuran DJ SB, xmenit Persentase perbandingan dengan T0 p 1 Persentase perbandingan dengan T4 p 2 T0 T1 T2 81,47 12,61 84,33 14,16 75,20 7,88 - 3,51 -7,7 - 0,161 0,065 11,54 7,76 20,84 0,030 0,109 0,0001 T3 71,33 7,42 12,45 0,017 27.39 0,0001 T4 90,87 13,8 11,54 0,023 - - T5 89,20 15,54 9,49 0,073 -1,84 0,306 T6 85,73 12,86 5,23 0,319 -5,66 0,006 p 1 =p value perbandingan dengan T0, p 2 = p value perbandingan dengan T4, T0:pengukuran saat basal; T1:pengukuran setelah pemberian MgSO 4 AD5 B; T2:pengukuran setelah pemberian normal salin Alidokain B; T3: pengukuran setelah pemberian obat induksi; T4, T5, dan T6: pengukuran menit ke-1, ke-3 dan ke-5 setelah intubasi. Universitas Sumatera Utara 64

4.3.5. Perubahan rerata RPP pada kelompok B

Dokumen yang terkait

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

Efektivitas Magnesium Sulfat 30 mg per kgBB Intravena dibanding dengan fentanil 2 mcg per kgBB Intravena dalam menekan respons kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

0 0 4

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13