Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau Pemeriksaan Karakterisasi Ekstrak

26 disimpan pada suhu kamar. Kemudian serbuk ditimbang. Diperoleh berat kering sebesar 460 g.

3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau

Cara pembuatan ekstrak etanol daun teh hijau adalah dengan metode maserasi. Prosedur pembuatan ekstrak: serbuk simplisia dimasukkan kedalam bejana, dituangi dengan 75 bagian etanol 70, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, disaring, diperas. Ampas diremaserasi dengan etanol 70 secukupnya. Pindahkan kedalam bejana tertutup. Dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya selama 2 hari. Enaptuangkan atau saring. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan alat rotary evaporator. Kemudian diuapkan dengan freeze dryer sampai diperoleh ekstrak kental Ditjen, POM., 1979

3.5 Pemeriksaan Karakterisasi Ekstrak

Pemeriksaan karakterisasi ekstrak meliputi pemeriksaan penetapan kadar air, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam.

3.5.1 Penetapan kadar air

Penetapan kadar air dilakukan menurut metode azeotropi destilasi toluen. Dimasukkan 200 mL toluen dan 2 mL air suling kedalam labu alas bulat, lalu didestilasi selama 2 jam. Setelah itu toluen dibiarkan mendingin selama 30 menit, dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05 mL. Kemudian kedalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik sampai sebagian besar Universitas Sumatera Utara 27 air terdestilasi, kemudian kecepatan tetesan dinaikkan hingga hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilakukan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air memisah dengan toluen secara sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air, yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa Ditjen, POM., 1995.

3.5.2 Penentuan kadar abu total

Sebanyak 2 g serbuk yang telah dihaluskan dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, lalu diratakan. Krus dipijarkan pada suhu 600 o C sampai arang habis, kemudian diinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Ditjen, POM., 1995.

3.5.3 Penetapan kadar abu tidak larut asam

Abu yang telah diperoleh dalam penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 mL asam klorida 2 N selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring dipijarkan pada suhu 600 o C sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu tidak larut asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan Ditjen POM., 1995.

3.6 Pembuatan Sediaan Gel