Pengujian Sediaan Gel Terhadap Aktivitas Penyembuhan Luka pada Tikus Putih Analisis Statistik

30 dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 2003.

3.7.4 Pengukuran viskositas sediaan

Pengukuran viskositas sediaan menggunakan viskometer Brookfield. Cara: Spindel 64 dipasang pada tempatnya dan dimasukkan kedalam sediaan hingga dalam tanda batas. Motor dinyalakan dengan speed 12 dan spindle dibiarkan berputar, setelah jarum menunjukan angka yang tetap maka pengukuran dianggap selesai. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing-masing formula gel. Viskositas diperoleh dengan mengalikan angka yang terbaca dengan nilai faktor yaitu 500 Djajadisastra, dkk., 2007; Voigt, 1994. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar sebelum penyimpanan dan setelah penyimpanan 2,4,6,8,10 dan 12 minggu.

3.8 Pengujian Sediaan Gel Terhadap Aktivitas Penyembuhan Luka pada Tikus Putih

Dalam penelitian ini digunakan 25 ekor tikus putih. Kemudian tikus dikelompokan berdasarkan perlakuan, masing-masing kelompok perlakuan terdiri 5 ekor. Kelompok K1 : Hewan uji dioleskan basis gel Kelompok K2 : Hewan uji dioleskan sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol daun teh hijau konsentrasi 1. Kelompok K3 : Hewan uji dioleskan sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol daun teh hijau konsentrasi 3. Kelompok K4 : Hewan uji dioleskan sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol daun teh hijau konsentrasi 5. Universitas Sumatera Utara 31 Kelompok K5 : Hewan uji dioleskan Betadine salep. Semua tikus dicukur bulu bagian punggungnya kemudian dianastesi dengan menggunakan lidokain HCl 2. Selanjutnya dibuat luka berbentuk lingkaran diameter ± 2 cm sesuai dengan ukuran tanda yang telah dibuat bentuk lingkaran dengan cara mengangkat kulit hewan uji dengan pinset dan digunting dengan gunting jaringan, diukur diameter luka awal. Setelah 24 jam, luka dioleskan gel yang telah disediakan sesuai dengan kelompok masing-masing. Perawatan luka dilakukan setiap hari dengan cara membersihkan luka dengan larutan fisiologis NaCl 0,9 kemudian mengoleskan sediaan setiap pagi satu kali dan pengamatan luka dilakukan setiap hari secara visual dengan mengukur diameter luka, menghitung persentase pengurangan diameter luka dan hari kesembuhan. Luka dianggap sembuh jika diameter luka sama dengan nol. Diameter luka dihitung dengan rumus: d Keterangan: d : diameter rata-rata d1: diameter pertama d2 : diameter kedua d3 : diameter ketiga d4 : diameter keempat Dilakukan juga perhitungan persentase pengurangan diameter luka dengan rumus: Persentase pengurangan diameter luka = × 100 Keterangan: d0 : diameter pada hari 0 dx : diameter pada hari pengamatan Universitas Sumatera Utara 32

3.9 Analisis Statistik

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS 17. Pertama data dianalisis menggunakan metode Kolmogorov Smirnov untuk menentukan homogenitas dan normalitasnya. Kemudian dilanjutkan dianalisis menggunakan metode One Way ANOVA untuk menentukan perbedaan rata-rata diantara kelompok. Jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan menggunakan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan.

3.10 Pembuatan Preparat Histopatologi