13 bahan pengawet. Untuk upaya stabilisasi dari segi mikrobial disamping
penggunaan bahan-bahan seperti balsam, khususnya untuk basis in sangat cocok pemakaian metil dan propil paraben yang umumnya disatukan dalam bentuk
larutan pengawet. Upaya lain yang dilakukan adalah perlindungan terhadap penguapan yaitu untuk menghindari masalah pengeringan. Oleh karena itu untuk
menyimpannya lebih baik menggunakan tube. Pengisian kedalam botol, meskipun telah tertutup baik tetap tidak menjamin perlindungan yang memuaskan Voigt,
1994.
2.4 Komponen Dalam Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau 2.4.1 Karbomer
Karbomer dengan nama resmi carboxy polymethylene memiliki rumus molekul C
10
-C
30
alkyl acrylates cross polymer . Karbomer memiliki beberapa
nama yang biasa digunakan, seperti carbopol, acitamer, acrylic acid polymer, carboxyvinyl polymer.
Struktur dari karbomer dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur karbomer Rowe, et al., 2009.
Karbomer berbentuk serbuk hablur putih, sedikit berbau khas, dan higroskopis sehingga perlu di simpan dalam wadah yang tertutup baik. Karbomer
larut dalam air hangat, etanol, dan gliserin Rowe, et al., 2009.
C C
C C
O OH
H H
n
Universitas Sumatera Utara
14 Karbomer merupakan polimer dengan berat molekul 104.400 gmol dari
asam akrilik yang berikatan silang dengan eter dari pentaeritritol. Karbomer merupakan basis gel yang kuat, sehingga penggunaaanya hanya diperlukan dalam
jumlah yang sedikit, yakni sekitar 0,5 – 1. Ph karbomer yaitu 2,5-4,0.
Karbomer didispersikan kedalam air membentuk larutan asam yang keruh kemudian dinetralkan dengan basa kuat seperti sodium hidroksida, trietanolamin,
atau dengan basa anorganik lemah contoh: ammonium hidroksida, sehingga akan meningkatkan konsistensi dan mengurangi kekeruhan Barry, 1983 ; Rowe et
al., 2009.
2.4.2 Propilen glikol
Propilen glikol atau 1,2-hidroksipropana, 2-hidroksipropanol, metil etilenglikol, metil glikol dan propana-1,2-diol memiliki rumus molekul C
3
H
8
O
2
. Struktur dari propilen glikol dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur propilen glikol Rowe, et al., 2009.
Propilen glikol merupakan larutan jernih atau sedikit berwarna, kental dangan rasa agak manis. Propilen glikol yang memiliki berat molekul sebesar
76,09 gmol larut dalam kloroform, etanol, gliserin, dan air. Penyimpanan propilen glikol dalam wadah tertutup baik, suhu rendah Rowe, et al., 2009.
OH H
3
C OH
Universitas Sumatera Utara
15 Propilen glikol berfungsi sebagai pengawet, antibakteri, disinfektan,
humektan dan pelarut Rowe et al, 2009. Propilen glikol dapat menahan lembab, memungkinkan kelembutan dan daya sebar yang tinggi dari sediaan, dan
melindungi gel dari kemungkinan pengeringan Voigt, 1984.
2.4.3 Metil paraben
Metil paraben memiliki berat molekul sebesar 152,15 gmol dengan rumus molekul C
8
H
8 3
. Metil paraben atau metil ester asam 4-hidroksibenzoat, metil p- hidroksibenzoat, nipagin M, uniphe p-23 memiliki struktur yang dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Struktur metil paraben Rowe, et al., 2009.
Metil paraben merupakan hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau atau berbau khas lemah yang mudah larut dalam etanol dan
eter, praktis tidak larut dalam minyak,dan larut dalam 400 bagian air Rowe, et al., 2009.
Metil paraben digunakan secara luas sebagai bahan pengawet antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasi. Golongan paraben efektif
pada rentang pH yang luas dan mempunyai aktivitas antimikroba pada spektrum
OCH
3
O
OH
Universitas Sumatera Utara
16 yang luas, meskipun paraben paling efektif melawan kapang dan jamur. Pada
sediaan topikal umumnya metil paraben digunakan dengan konsentrasi antara 0,02-0,3 Rowe, et al., 2009.
2.4.4 Gliserin
Gliserin pada umumnya digunakan sebagai humektan dan emolien. Gliserin memiliki ciri-ciri: larutan jernih, tidak bewarna, tidak berbau, kental,
mempunyai rasa manis. Gliserin digunakan sebagai pembawa gel 5 – 15,
sebagai humektan 30 Rowe, et al., 2009.
Gambar 2.4 Struktur Gliserin Rowe, et al., 2009.
2.4.5 Trietanolamin
Trietanolamin dengan rumus molekul C
6
H
15
NO
3
memiliki sinomin TEA, tealan,trihidroksitrietilamin. Trietanolamin memiliki berat molekul sebesar 149,19
gmol dengan struktur dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.5 Struktur Trietanolamin Rowe, et al., 2009.
Trietanolamin berupa cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, dengan bau mirip amoniak, perlu disimpan dalam wadah tertutup baik.
Trietanolamin larut dalam air, etanol, dan klorofom Rowe et al., 2009.
HO
OH OH
OH HO
HO N
Universitas Sumatera Utara
17 Trietanolamin digunakan secara luas pada formulasi sediaan topikal.
Trietanolamin akan bereakasi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi. Trietanolamin dapat berubah menjadi
warna coklat dengan paparan udara dan cahaya. Kegunaannya adalah sebagai penstabil karbopol Rowe, et al.,2009.
2.5 Kulit