24
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak daun teh hijau,
pemeriksaan karakteristik ekstrak, pengelompokan hewan uji, pembuatan sediaan gel ekstrak daun teh hijau, pemeriksaan terhadap sediaan pemeriksaan
organoleptis, pengamatan homogenitas, pengukuran pH sediaan, pengukuran viskositas sediaan, pengujian efek penyembuh luka sayat pada tikus putih dan
histopatologi epitel kulit tikus putih.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
– alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas laboratorium, aluminium foil, blender Cosmos
®
, cawan porselen, gunting jaringan, hotplate, kaca objek, kaca penutup, krus porselen bertutup, mortir dan
stamfer, neraca analitis Boeco
®
, penangas air, pH meter HANNA instrument, pinset, pisau cukur, pot plastik, rotary evaporator, seperangkat alat destilasi dan
penetapan kadar air, spatula, spuit, stopwatch, sudip, tanur, termometer, timbangan.
3.1.2 Bahan - bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1,65 kg daun teh hijau diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Desa
Bahbutong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Bahan-bahan lainnya adalah metil paraben, karbomer 940, gliserin, TEA,
Universitas Sumatera Utara
25 propilenglikol, aquadest, larutan dapar pH asam 4,01, larutan pH netral 7,01,
etanol 70, larutan fisiologis 0,9, injeksi lidokain HCl 2.
3.2 Hewan Percobaan
Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih sehat sebanyak 30 ekor berumur 7-8 minggu, dengan berat 150-180 gram. Tikus ini sebelumnya telah
diaklimasi selama 1 minggu. Tikus dipelihara dalam kandang diberi sekam. Tikus diberi makanan dan minuman standar.
3.3 Pengumpulan Sampel, Identifikasi dan Pengolahan Sampel 3.3.1 Pengumpulan sampel
Sampel yang digunakan adalah daun teh hijau Camellia sinensis yang masih segar, diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Desa
Bahbutong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.
3.3.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI pusat penelitian dan pengembangan biologi Bogor.
3.3.3 Pengolahan sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun teh hijau yang masih segar. Daun teh dipisahkan dari pengotor lain lalu dicuci bersih dengan air
mengalir, ditiriskan dan ditimbang. Berat sampel yang digunakan adalah 1,65 kg. Selanjutnya dikeringkan di lemari pengering selama 5 hari dengan temperatur ±
40
o
C sampai daun kering ditandai bila diremas rapuh. Kemudian simplisia diblender menjadi serbuk, lalu dimasukkan kedalam wadah plastik bertutup dan
Universitas Sumatera Utara
26 disimpan pada suhu kamar. Kemudian serbuk ditimbang. Diperoleh berat kering
sebesar 460 g.
3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau