KARAKTERISTIK BAHAN BAKU HASIL DAN PEMBAHASAN

33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KARAKTERISTIK BAHAN BAKU

Bahan awal yang digunakan untuk sintesis poliester ini adalah metil ester. Adapun metil ester yang digunakan dalam penelitian ini adalah metil ester hasil esterifikasi Asam Lemak Sawit Distilat ALSD dengan metanol menggunakan katalis asam sulfat. Hasil analisis kromatogram GC-MS terhadap ALSD yang digunakan sebagai bahan baku disajikan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil analisis kromatogram GC-MS terhadap ALSD Nama Komponen Berat Lauric Acid C:12-0 0,16 Miristic Acid C:14-0 1,08 Palmitic Acid C:16-0 39,15 Palmitoleic C:16-1 0,19 Stearic Acid C:18-0 5,73 Oleic Acid C:18-1 41,38 Linoleic Acid C:18-2 11,26 Linolenic Acid C:18-3 0,35 Ecosanoic Acid C:20-0 0,62 Ecosenoic Acid C:20-1 0,09 Jumlah 100 ALSD ini selanjutnya akan diesterifikasi menghasilkan metil ester. Adapun mekanisme reaksi esterifikasi yang terjadi menurut Eukema 2010 [49] yaitu pada tahap awal reaksi esterifikasi ALSD menerima proton atom hidrogen dari asam sulfat pekat. Proton mengikat elektron pada oksigen yang terikat pada karbon. Muatan positif didelokalisasikan ke seluruh molekul ion pada akhir rantai kanan, membentuk atom karbon positif. Universitas Sumatera Utara 34 Tahap kedua, muatan positif pada atom karbon diserang oleh bagian elektron oksigen pada molekul metanol. Selanjutnya tahap ketiga yaitu atom hidrogen dipindahkan dari oksigen bawah ke oksigen lain pada molekul metanol-asam lemak. Tahap keempat molekul air dihilangkan dari ion. Tahap terakhir hidrogen dihilangkan dari oksigen dengan mereaksikan ion hidrogen sulfat yang dibentuk dengan cara yang sama pada tahap pertama. Reaksi esterifikasi ini merupakan reaksi kesetimbangan atau reversibel bolak-balik yang artinya kesetimbangan dapat bergeser ke arah kanan produk atau kiri reaktan. Untuk menggeser kesetimbangan ke arah produk maka perlu ditambahkan reaktan metanol yang berlebih. Dalam penelitian ini digunakan Universitas Sumatera Utara 35 perbandingan mol antara asam lemak dari ALSD dan metanol yaitu 1:8. Metil ester yang terbentuk dari reaksi esterifikasi selanjutnya dianalisis komposisinya dengan kromatogram GC-MS. Adapun hasil analisis GC-MS terhadap metil ester ALSD disajikan dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil analisis GC-MS terhadap metil ester ALSD Nama Komponen Berat Hexane 0,75 Hexanoic acid, methyl ester 0,16 Octanoic acid, methyl ester 0,9 Decanoic acid, methyl ester 0,61 Dodecanoic acid, methyl ester 3,95 Methyl tetradecanoate 7,52 Hexadecanoic acid, methyl ester 55,48 n-Hexadecanoic acid 9,72 Octadecanoic acid, methyl ester 11,07 9-Octadecenoic acid 4,91 9,12-Octadecadienoic acid, methyl ester 1,05 Eicosanoic acid, methyl ester 1,49 Squalene 2,39 Jumlah 100 Hasil analisis GC-MS menunjukkan kemurnian metil ester yang dihasilkan yaitu sebesar 82,23 dengan berat molekul metil ester sebesar 267,97 gmol. Derajat esterifikasi ditunjukkan sebagai rasio jumlah asam lemak yang terpakai selama reaksi dengan jumlah asam lemak awal sebelum reaksi [50]. Sehingga dapat diperoleh derajat esterifikasi ALSD menjadi metil ester sebesar 82,23. Metil ester ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku poliester. Hasil analisis karakteristik metil ester ALSD ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil analisis metil ester ALSD Parameter Hasil Bilangan Iodin 77,294 g I 2 100 g Viskositas 30 o C 6,898 cP Densitas 30 o C 859,905 kgm 3

4.2 SINTESIS POLIESTER ALSD