23
3.4.3.5 Analisis Viskositas Poliester
Analisis viskositas poliester dilakukan dengan menggunakan Viscotester VT-04F [20]. Prosedur kerjanya yaitu :
1. Dimasukkan sampel sebanyak 100 ml ke dalam cup no. 3.
2. Dipasang rotor no. 3 pada lubang penghubung rotor di bagian belakang
alat, dan dijaga jarak antara ujung rotor dengan bagian bawah cup sekitar 15 mm.
3. Dihidupkan alat hingga berputar berlawanan arah jarum jam.
4. Setelah 3 detik dicatat pembacaan skala viskositas pada alat viscotester.
3.4.3.6 Analisis Berat Molekul
Adapun prosedur penentuan berat molekul [21] yaitu : 1.
Sampel poliester ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Ditambahkan asam asetat anhidrat sebanyak 1 ml ke dalam sampel.
3. Ditambahkan indikator phenolphtalein sebanyak 3 tetes.
4. Larutan sampel dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,01 N
hingga terbentuk warna merah rosa. 5.
Volume larutan NaOH 0,01 N yang terpakai dicatat. 6.
Dilakukan titrasi blanko tanpa sampel untuk mengetahui volume titrasi blanko.
1000 x
S ]
N x
B -
[A 1
M olekul Berat
NaOH
Dimana : A= volume NaOH yang terpakai untuk titrasi sampel ml
B= volume NaOH yang terpakai untuk titrasi blanko ml N= normalitas NaOH N
S= berat sampel gram 3.5
Universitas Sumatera Utara
24
3.5 FLOWCHART PENELITIAN 3.5.1 Flowchart Proses Esterifikasi
Dipanaskan hingga mencapai suhu 70 °C
Dimatikan pemanas setelah 120 menit Campuran dikeluarkan dari labu dan
dimasukkan ke dalam corong pisah
Dibiarkan hingga membentuk 2 lapisan
Dipisahkan lapisan bawah air, metanol dan katalis sisa dari lapisan atas
Ditambahkan air panas ke dalam corong dan dikocok hingga pH netral Metil ester yang diperoleh dikeringkan
Selesai Mulai
Ditambahkan larutan H
2
SO
4
1 bb dan metanol dengan perbandingan ALSD dan
metanol 1:8 ke dalam campuran
Gambar 3.2 Flowchart proses esterifikasi Dimasukkan ALSD sebanyak 100 gr ke dalam
labu leher tiga
Universitas Sumatera Utara
25
3.5.2 Flowchart Analisis Densitas Metil Ester