Rasio udara bahan bakar AFR

4.3.3 Rasio udara bahan bakar AFR

Rasio udara bahan bakar AFR dari masing-masing jenis pengujian dihitung berdasarkan persamaan 2.8. Untuk pengujian dengan menggunakan Akra Sol, beban 3,5 kg dan putaran mesin 1800 rpm tekanan udara masuk didapati 13 mmH 2 O, dengan melakukan interpolasi pada kurva viscous flow meter didapat besar ma 14 kgjam, dan kemudian dikalikan dengan faktor koreksi sehingga didapat massa udara yang sebenarnya: ma = 14 x 0,94 = 13,75 kgjam Dengan cara yang sama maka didapat nilai ma untuk masing-masing pengujian, maka dapat dihitung besarnya AFR. Untuk pengujian dengan menggunakan Akra Sol pada putaran 1800 rpm dan beban 3.5 kg maka didapatkan besar AFR: AFR = 88,03 Hasil perhitungan AFR untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban, putaran mesin dan persentase biodiesel dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.9 Air Fuel Ratio Beban kg Putaran rpm AFR Akra Sol Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 3,5 1800 88,03 74,62 65,12 62,61 57,86 2000 83,37 67,27 59,09 61,33 59,50 2200 91,95 67,33 57,24 67,46 75,92 2400 90,29 70,53 65,89 73,92 68,87 2600 90,12 75,70 76,00 61,33 74,45 Universitas Sumatera Utara 2800 89,44 69,51 77,39 61,84 76,92 4,5 1800 75,32 74,17 62,86 65,74 55,79 2000 74,96 75,64 66,70 66,99 62,82 2200 78,96 81,16 71,30 63,88 60,82 2400 84,07 70,70 70,91 60,37 66,61 2600 77,39 65,63 74,02 67,23 67,27 2800 76,66 63,65 63,67 69,00 69,59  Pada pembebanan 3,5 kg AFR terendah terjadi pada saat menggunakan Biodiesel 10 pada putaran mesin 2200 rpm yaitu 57,24 sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan Akra Sol pada putaran mesin 2200 rpm yaitu 91,95.  Pada pembebanan 4,5 kg AFR terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel 20 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu 55,79 sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan Akra Sol pada putaran mesin 2400 rpm yaitu 84,07. Perbandingan harga AFR masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan 4.7 berikut: Gambar 4.6 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 3,5 kg Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 4,5 kg  Laju aliran bahan bakar berbanding terbalik dengan nilai AFR. Pada sub bab 4.3.3, laju aliran bahan bakar terendah pada penggunaan Akra Sol, maka dapat dilihat bahwa nilai AFR tertinggi terjadi pada penggunaan Akra Sol.

4.3.4 Efisiensi Volumetris