Konsumsi Bahan Bakar Spesifik SFC

4.3.7 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik SFC

Konsumsi bahan bakar spesifik dari masing-masing pengujian pada tiap- tiap variasi beban, putaran dan bahan bakar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.14 Dengan diperolehnya besar laju aliran bahan bakar pada subbab 4.4.2 maka untuk pengujian dengan menggunakan bahan Akra Sol dengan beban 3,5 kg ada putaran mesin 1800 rpm didapat nilai SFC : Sfc = 451,43 grkWh Dengan menggunakan cara yang sama untuk variasi beban, bahan bakar, dan putaran mesin maka didapatkan hasil perhitungan SFC seperti pada Tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Beban kg Putaran rpm SFC grkWh Akra Sol Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 3,5 1800 451,43 746,97 976,34 1096,75 1399,91 2000 560,37 829,15 1113,99 1065,03 1244,68 2200 421,67 768,60 1075,22 960,74 773,04 2400 421,21 686,87 790,40 761,99 820,70 2600 404,37 606,00 626,59 953,08 683,19 2800 389,70 670,09 545,26 861,73 587,21 4,5 1800 200,47 302,31 436,03 463,71 759,76 2000 205,06 279,23 363,20 443,58 611,26 2200 178,01 241,59 313,01 466,31 603,72 2400 157,09 296,38 316,44 508,57 514,40 2600 180,63 339,23 286,20 404,61 498,17 2800 176,15 329,98 354,21 362,94 436,96  Pada pembebanan 3,5 kg SFC tertinggi terjadi pada penggunaan biodiesel 20 putaran mesin1800 rpm yaitu sebesar 1399,91 grkWh dan SFC Universitas Sumatera Utara terendah terjadi pada penggunaan bahan bakar Akra Sol putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 389,70 grkWh  Pada pembebanan 4,5 kg SFC tertinggi terjadi pada penggunaan biodiesel 20 putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 759,76 grkWh dan SFC terendah terjadi pada penggunaan bahan bakar Akra Sol pada putaran mesin2800 yaitu sebesar 176,15 grkWh Perbandingan harga SFC untuk masing-masing pengujian bahan bakar dapat dilihat pada Gambar 4.14 dan 4.15 di bawah ini. Gambar 4.14 SFC vs Putaran mesin pada pembebanan 3,5 kg Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 SFC vs Putaran mesin padapembebanan 4,5 kg  SFC terbesar terjadi pada biodiesel 20 putaran 1800 karena pada putaran ini memiliki nilai mf rendah. Selain itu hal ini dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar yang kecil dibanding dengan bahan bakar yang tersedia. Nilai kalor yang rendah mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang terjadi setiap jamnya semakin tinggi persatuan daya yang dibangkitkannya.

4.3.8 Heat Loss