Gambar 4.2 Grafik Daya vs Putaran untuk beban 4,5 kg Dari grafik dapat dilihat bahwa daya tertinggi terjadi pada penggunaan
Akra Sol sedangkan daya terendah terjadi pada penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen 20. Hal ini disebabkan oleh besarnya torsi yang
diperoleh dengan bahan bakar Akra Sol lebih tinggi daripada dengan menggunakan bahan bakar campuran biodiesel.
4.3.2. Laju Aliran Bahan Bakar mf
Laju aliran bahan bakar merupakan banyaknya bahan bakar yang habis terpakai selama satu jam pemakaian, dapat dihitung dengan persamaan 2.7 dengan
volume bahan bakar yang diuji sebesar 8 ml. Dengan menggunakan harga sgf dan t
f
yang didapat dari percobaan, maka didapatlah laju aliran bahan bakar menggunakan Akra Sol :
Beban : 3,5 kg
Putaran mesin : 1800 rpm
Universitas Sumatera Utara
= 0,15 kgjam Dengan cara yang sama untuk setiap pengujian pada putaran mesin dan
beban yang bervariasi dan pada setiap variasi persentase biodiesel maka hasil perhitungan mf untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Laju Aliran Bahan Bakar Beban
kg Putaran
rpm Mf kgjam
Akra Sol Biodiesel 5
Biodiesel 10
Biodiesel 15
Biodiesel 20
3,5
1800 0,15
0,17 0,17
0,16 0,17
2000 0,18
0,21 0,22
0,20 0,19
2200 0,19
0,24 0,25
0,25 0,21
2400 0,23
0,26 0,27
0,27 0,25
2600 0,26
0,31 0,29
0,34 0,26
2800 0,29
0,36 0,31
0,37 0,28
4,5
1800 0,18
0,19 0,20
0,16 0,18
2000 0,22
0,22 0,21
0,20 0,21
2200 0,24
0,24 0,22
0,24 0,24
2400 0,26
0,29 0,27
0,30 0,26
2600 0,31
0,37 0,31
0,32 0,30
2800 0,34
0,40 0,38
0,34 0,32
Pada pembebanan 3,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan Akra Sol pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0,15 kgjam
sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan biodiesel 15 pada putaran mesin 2800 yaitu sebesar 0,37 kgjam
Pada pembebanan 4,5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel 15 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0,16 kg jam.
sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan biodiesel 5 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 0,40 kgjam
Perbandingan masing-masing nilai mf pada setiap pembebanan dengan variasi bahan bakar dan variasi putaran mesin dapat dilihat pada Gambar 4.3
dan 4.4 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 3,5 kg
Gambar 4.4 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 4,5 kg Dapat dilihat dari tren grafik diatas laju aliran bahan bakar tertinggi pada
penggunaan Akra Sol. Hal ini disebabkan oleh pengaruh nilai kalor bahan bakar yang juga berpengaruh bagi waktu penggunaan bahan bakar tf.
Semakin tinggi nilai kalor bahan bakar, maka semakin panjang waktu yang diperoleh mesin untuk beroperasi dengan ketersediaan bahan bakar
tersebut, demikian juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Rasio udara bahan bakar AFR