Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Semakin besar putaran mesin dan pembebanan yang diberikan maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Torsi maksimum diperoleh pada bahan bakar Akra Sol beban 4,5 kg putaran 2800 rpm, yaitu sebesar 11,8 N.m sedangkan torsi Minimum pada bahan bakar Akra Solar + biodiesel Biji Wijen 20 beban 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar 4,4 N.m. Persentase penurunan torsi dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 36,44 . 2. Daya yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan putaran mesin dan pembebanan daya, semakin tinggi putaran dan pembebanan daya maka semakin tinggi pula daya yang akan dihasilkan. Selain itu daya juga dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar, semakin tinggi nilai kalor bahan bakar maka daya yang terbangkitkan akan semakin besar. Daya maksimum diperoleh pada penggunaan bahan bakar Akra Sol dengan beban 4,5 kg, putaran 2800 rpm yaitu sebesar 3,45 kW. Sedangkan Daya minimum pada bahan bakar Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen 20 beban 3,5 kg diperoleh pada putaran 1800 rpm, yaitu sebesar 0,82 kW. Persentase penurunan daya dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 36,44 . 3. Semakin tinggi putaran dan pembebanan mesin maka semakin kecil AFR. Hal ini disebabkan oleh putaran dan beban maksimal mesin mengalami “overlap” dimana pada saat ini terjadi proses pembakaran yang sangat cepat dimana diperlukan bahan bakar dengan jumlah besar, sehingga diperlukan udara yang besar pula untuk mengimbangi pembakaran bahan bakar tersebut. Nilai AFR maksimum pada bahan Akra Sol dengan beban 3,5 kg dan putaran 2200 rpm yakni sebesar 91,95 sedangkan nilai AFR minimum pada campuran bahan bakar Akra Sol + Biodiesel Wijen 20 dengan beban 4,5 kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar 55,79. Persentase penurunan AFR dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 9,22 . Universitas Sumatera Utara 4. Nilai kalor bahan bakar berbanding terbalik dengan laju aliran bahan bakar. Semakin tinggi nilai kalor maka semakin kecil nilai laju aliran bahan bakar yang akan berpengaruh pada satuan waktu mesin beroperasi. Dengan kata lain semakin besar nilai laju aliran bahan bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakar spesifiknya, demikian sebaliknya. SFC minimum pada bahan bakar Akra Sol beban 4,5 kg putaran 2800 rpm yaitu sebesar 176,15 grkWh. Sedangkan SFC maksimum pada bahan bakar Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen 20 beban 3,5 kg putaran 1800 rpm yaitu sebesar 1399,91 grkWh. Besar SFC sangat dipengaruhi oleh besar kecil nilai laju aliran bahan bakar. Persentase peningkatan SFC dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 148 . 5. Nilai kalor bahan bakar mempengaruhi laju konsumsi udara yang akan berdampak pada nilai efisiensi volumetris. Laju konsumsi udara berbanding lurus dengan efisiensi volumetris. Semakin besar laju konsumsi udara maka semakin tinggi nilai efisiensi volumetris dan begitu pula sebaliknya. Nilai Efisiensi Volumetris minimum pada campuran bahan bakar Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen 20 dengan beban 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yakni sebesar 51,48 . Nilai Efisiensi Volumetris maksimum pada bahan bakar Akra Sol dengan beban 4,5 kg dan putaran 2800 rpm yakni sebesar 99,89 . Persentase penurunan Efisiensi Volumetris dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 16,52 . 6. Nilai Efisiensi Thermal Aktual sangat dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar yang juga mempengaruhi nilai laju aliran bahan bakar. Nilai Efisiensi Thermal Aktual minimum pada campuran bahan bakar Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen 20 dengan beban 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yakni sebesar 5,09 . Nilai Efisiensi Thermal Aktual maksimum pada bahan bakar Akra Sol dengan beban 4,5 kg dan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 37,76 . Persentase penurunan Efisiensi Thermal Aktual dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 56,74 . Universitas Sumatera Utara 7. Nilai Heat Loss dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar, semakin tinggi nilai kalor maka semakin tinggi kecenderungan peningkatan suhu exhaust. Nilai Heat Loss minimum pada penggunaan Biodiesel Biji Wijen 20 pembebanan 3,5 kg putaran 1800 rpm yakni sebesar 644,08 W. Heat Loss maksimum terjadi pada penggunaan Akra Sol beban 4,5 kg putaran 2800 rpm yakni sebesar 4367,12 W. Persentase penurunan Heat Loss dengan penggunaan Akra Sol + Biodiesel Biji Wijen terjadi hingga 35,01 .

5.2 Saran