68
5.1.1 Sistem Komputerisasi Variabel X
Berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian ini diuraikan, maka setelah itu dilakukan analisa data tentang variabel sistem
komputerisasi berdasarkan dua indicator yaitu meliputi perangkat yang telah digunakan dan pengolahan data paada computer tersebut. Setelah menganalisa
data dari penelitian ini, maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus dibawah ini :
Skala Interval =
Skor Tertinggi
−Skor Terendah Banyaknya
Bilangan
Adapun data skor dari masing-masing responden yang diperoleh dari angket yang telah dibagikan, dan berdasarkan jawaban responden data skor nya sebagai berikut
: Skor tertinggi : 55
Skor terendah : 11
Skala Interval =
55 −11
5
= 8,8 Jadi skala interval untuk variabel Sistem Komputerisasi X = 8
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk
Sistem Komputerisasi Variabel X
No Kategori
Interval Frekuensi f Persentase
1 Sangat Tinggi
55 – 47 20
39,21 2
Tinggi 46 – 38
31 60,78
3 Sedang
37 – 29 4
Rendah 28 – 20
5 Sangat Rendah
19 – 11 Jumlah
51 100
Sumber : Kuisioner Penelitian 2016 Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban responden pada
kategori “Sangat Tinggi” sebanyak 20 orang 39,21, sedangkan jawaban responden kategori “Tinggi” sebanyak 31 orang 60,78, sedangkan jawaban
responden kategori “Sedang” adalah 0, dan kategori jawaban responden kategori “Rendah” adalah 0, sedangkan jawaban responden kategori “Sangat Rendah”
adalah 0. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem Komputerisasi pada Kantor Dinas Kependudukan,Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Kabupaten Mandailing Natal pada kategori “tinggi”. Hal ini menandakan bahwa
Sistem Komputerisasi Hardware, Software sudah lengkap tapi belum didukung
Universitas Sumatera Utara
70
Brainware yang mayoritas kurang mampu dan jarang menggunakan komputer dalam bekerja. Serta sistem komputerisasi juga sangat membantu dalam proses
pengolahan data sehingga dapat membuat pekerjaan lebih efektif dan efesien.
5.I.2 Efektivitas Kerja Pegawai Variabel Y
Untuk mengetahui apakah Efektivitas Kerja Pegawai Variabel Y pada Kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja, dan
Transmigrasi Daerah Kabupaten Mandailing Natal berada pada kategori yang mana, dapat dilihat dari distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden
seluruhnya dalam tabel berikut ini : Skor tertinggi : 45
Skor terendah : 9
Skala Interval =
45 −9
5
= 7,2 Jadi Skala Interval untuk variabel Efektivitas Kerja Pegawai Y = 7
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk
Efektivitas Kerja Pegawai Variabel Y
No Kategori
Interval Frekuensi f Persentase
1 Sangat Tinggi
45 – 38 43
84,31 2
Tinggi 37 – 30
8 15,6
3 Sedang
29 – 22 4
Rendah 21 - 14
5 Sangat Rendah
13 – 9 Jumlah
51 100
Sumber : Kuisioner Penelitian 2016 Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban responden pada
kategori “Sangat Tinggi” sebanyak 43 orang 84,31, sedangkan jawaban responden kategori “Tinggi” sebanyak 8 orang 15,6, sedangkan jawaban
responden kategori “Sedang” adalah 0, dan kategori jawaban responden kategori “Rendah” adalah 0, sedangkan jawaban responden kategori “Sangat Rendah”
adalah 0. Hal ini menunjukkan bahwa Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan,Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Daerah Kabupaten Mandailing Natal pada kategori “Sangat tinggi”. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
72
menunjukkan bahwa Sistem Komputerisasi berpengaruh tinggi terhadap Efektivitas Kerja. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden menyatakan
dengan adanya komputer pekerjaan menjadi efektif 84,31 .
5.I.3 Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai 5.1.3.1 Koefisien Korelasi
Product Moment
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara Sistem Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja pegawai di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota
Tebing Tinggi hubungan variabel bebas X dengan variabel terkat Y, maka digunakan analisa korelasi. Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang sudah
diperoleh dari hasil penelitian di lapangan adalah dengan menggunakan rumus
r
xy
=
N. ∑xy - ∑x ∑y
�{.∑
2
− �∑
2
�{.∑
2
− ∑
2
}
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara gejala x dan y N
= Jumlah Sampel ∑x
= Jumlah skor x ∑y
= Jumlah skor y ∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut ini, dimana penulis sebelum menentukan berapa besarnya nilai r korelasi product
Universitas Sumatera Utara
73
moment terlebih dahulu penulis mencari besarnya nilai tiap-tiap variabel yang dibuat dalam sebuah tabel dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan tabel tersebut dapat kita ketahui jumlah produk dari x dan y, jumlah kuadrat dari x dan y serta jumlah hasil kali dari x dan y. Dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut : N
= 51 ∑x
= 1372,896 ∑y
=1317,121 ∑x
2 =
37144,12 ∑y
2 =
34435,39 ∑xy = 35477,91
Maka:
r
xy
=
N. ∑xy - ∑x ∑y
�{.∑
2
− �∑
2
�{.∑
2
− ∑
2
}
r
xy
=
51. 35477,91 – 1372,896 1317 ,121
�{51.37144,12 − �1372,896
2
�{51.34435,39 − 1317,121
2
}
r
xy
=
1809373,41 – 1808270,15 �{1894350,12− 37144,12}{1756204,89− 34435,39}
r
xy
=
1103,26 �{1857206} {1721769,5}
r
xy
=
1103,26 √3197680646,017
r
xy
=
11032,6 56548
,03839
Universitas Sumatera Utara
74
r
xy = 0,493
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, maka didapat hasil sebesar 0,493. Untuk menentukan signifikan
antara pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja pegawai pada Dinas Kependuduka,Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transigrasi Daerah
Kabupaten Mandailing Natal, maka harus diperbandingkan koefisien korelasi product moment dengan r tabel. Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product
moment dengan taraf 5 untuk N = 51, maka diperoleh r tabel = 0,275. Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan
rumus koefisien korelasi product moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus koefisien korelasi product moment adalah
lebih besar dibandingkan r tabel koefisien korelasi product moment 0,493 0,275. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja pegawai pada Dinas Kependuduka,Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transimgrasi Daerah
Kabupaten Mandailing Natal. Dengan demikian, semakin baik sistem komputerisasi semakin efektif pula kerja pegawai.
Berdasarkan hasil yang dikemukakan diatas, maka hipotesa yang dikemukakan dapat diterima yaitu terdapat pengaruh positif antara Sistem
Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan,Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten
Mandailing Natal. Selanjutnya untuk dapat memberikan interprestasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman interprestasi korelasi sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 5.3 Interpretasi Koefisien Korelasi
Product Moment Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2005 : 214 Dengan menghubungkan r yang diperoleh dengan tabel pedoman
interpretasi di atas, maka diperoleh r
xy
= 0,493 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599. jadi tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y pada
kategori Sedang. Berarti hubungan antara sistem komputerisasi dengan efektivitas
kerja pegawai berada pada tingkat Sedang.
5.I.3.2 Koefisien Determinant
Untuk mengetahui berapa persen pengaruh sistem komputerisasi Variabel X terhadap efektivitas kerja pegawai Variabel Y dapat dihitung
dengan menggunakan rumus koefisien determinant, yakni sebagai berikut : Dengan nilai r sebesar 0,291, maka perhitungannya sebagai berikut:
D = r x y
2
x 100 =
0,493
2
x 100
Universitas Sumatera Utara
76
= 0,243049 x 100 = 24,30
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh sistem komputerisasi Variabel X terhadap efektivitas kerja pegawai Variabel Y pada
Kantor Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan adalah sebesar 24,30. Sedangkan 75,70 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang
belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
5.2 Interprestasi Data