Partisipasi Masyarakat terhadap Kegiatan Kemitraan Antara PT Elemen Pendukung Kemitraan X5

untuk menyampaikan informasi dan aturan-aturan pelaksanaan program kemitraan. kualitas fasilitator ini meliputi bentuk motivasi yang diberikan untuk mendorong partisipasi masyarakat, metoda dalam menyampaikan informasi kepada peternak, keaktifan atau frekuensi kehadiran fasilitator dalam kelompok. Kualitas fasilitator ini diukur dalam scala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator: penguasaan materi, ketrampilan berkomunikasi, kemampuan membangun relasi sosial, dan frekuensi kegiatan fasilitator. Kualitas fasiliator diklasifikasikan menjadi sangat berkualitas, berkualitas, tidak berkualitas dan sangat tidak berkualitas.

4. Partisipasi Masyarakat terhadap Kegiatan Kemitraan Antara PT

GGLC Peternak Sapi X4; Partisipasi masyarakat terhadap kemitraan ternak adalah peran aktif peternak sapi dalam kegiatan kemitraan ternak sapi sebagai program peningkatan pendapatan peternak yang dapat mempercepat meningkatnya kesejahteraan petani. Untuk dapat diukur, maka konsep tersebut diatas harus dioperasionalkan dalam bentuk yang siap dioperasikan, dalam penelitian ini konsep variabel yang siap di turunkan adalah partisipasi masyarakat dalam pola kemitraan peternak sapi yaitu: - Lingkup Keterlibatan X 4.2 adalah bentuk keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam internal maupun dari luar eksternal. Lingkup keterlibatan diukur dalam skala ordinal dengan skor 1 - 4 dengan indikator: partisipasi dalam pengambilan keputusanperencanaan, partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan, partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan, dan partisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan. Lingkup keterlibatan diklasifikasikan menjadi sangat terlibat, terlibat, tidak terlibat, dan sangat tidak terlibat. - Bentuk Kontribusi X 4.3 adalah partisipasi peternak dalam memberikan sumbangan baik secara materi maupun non materi. Bentuk kontribusi diukur dalam skala ordinal dengan skor 1 - 4 dengan indikator: kontribusi pendapatide, kontribusi pembiayaan, dan kontribusi tenaga kerja. Bentuk kontribusi diklasifikasikan menjadi sangat berkontribusi, berkontribusi, tidak berkontribusi, dan sangat tidak berkontribusi.

5. Elemen Pendukung Kemitraan X5

- Saling Menghargai X 5.2 adalah rasa saling menghargai antar peserta kemitraan dan perusahaan. Rasa saling mengahargai akan sulit dibangun selama pendekatan kekuatan dan perasaan ingin menguasai tetap ada. Oleh sebab itu, rasa saling menghargai antara peserta kemitraan dan perusahaan sangat penting dan perlu dibangun, sehingga mampu membangun kesaling ketergantungan antar peserta dan perusahaan inti. Saling menghargai antara PT GGLC dan peternak sapi di ukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator : ketaatan dalam melaksanakan tujuan, dan ketaatan dalam melasakan aturan yang telah disepakati dan kebebasan berpendapat. Saling menghargai diklasifikasikan menjadi sangat menghargai, menghargai, tidak menghargai dan sangat tidak menghargai. - Kesesuaian Tujuan dengan Pelaksanaan X 5.3 adalah Kesesuaian antar tujuan yang ditetapkan di awal dengan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh kedua pihak yang didasarkan pada saling menghargai dan kepercayaan, bahkan ketika harapan dan kebutuhan yang berbeda pada kepentingan yang berbeda, kesesuaian ini perlu dipelihara. Secara psikologis, perbedaan akan selalu dapat diselesaikan dan dapat digunakan untuk membantu untuk memperluas pandangannya. Kesesuai diukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator : kesesuian antara tujuan dan pelaksanaan kegiatan kemitraan. Kesesuaian diklasifikasikan menjadi sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai - Saling Ketergantungan antara Inti dan Plasma X 5.4 adalah kemampuan peserta untuk membangun rasa kebersamaan dan semangat saling membantu antara peserta kemitaan dan perusahaan. Kesalingtergantungan terbentuk jika informasi dan pasar terbuka. Peternak sapi tergantung pada inti pada pengadaan input dan pasar produk, PT GGLC tergantung pada peternak sapi pada produk plasma yang memasok kebutuhan industri PT GGLC, dan kelompok tani diperlukan keduanya sebagai fasilitator dan penengah terjadinya konflik. Kesalingtergantungan terbangun dengan baik jika semua pihak yang bermitra saling diuntungkan. Saling Ketergantungan diukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator : ketergantungan modal, ketergantungan teknologi, tenaga kerja, konsumen bahan pakan. Saling ketergantungan antara inti dan plasma diklasifikasikan menjadi sangat saling ketergantungan, saling ketergantungan, tidak saling ketergantungan, dan sangat tidak saling ketergantungan. - Transparansi Informasi Aturan Kemitraan X 5.5 , adalah kemampuan membangun transparansi informasi karena tanpa tranparansi akan menimbulkan kesalahpengertian yang mungkin berakibat pada konflik kepentingan. Transparansi informasi harus lengkap, menyangkut transfaransi informasi teknologi, pasar, harga, kualitas, besaran produk, pendapatan, dan berbagai variabel produksi lainnya serta transparansi kebijakan. Transparansi dapat dibangun sejak awal program kemitraan, termasuk transparansi resiko yang akan muncul sebagai akibat dipilihnya suatu kebijakan dan ketidakpastian terhadap perubahan pasar. Transparansi informasi diukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator : transparansi informasi teknologi, transparansi informasi kebijakan, transparansi informasi harga, transparansi informasi kualitas, transparansi informasi pendapatan dan transparansi informasi resiko kegagalan. Transfaransi kemitraan diklasifikasikan menjadi sangat transparan, transparan, tidak transparan dan sangat tidak transparan.

6. Keberhasilan Kemitraan antara Peternak Sapi dan PT GGLC

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh (Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat)

3 62 78

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh

6 92 75

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Peternak Sapi Potong dengan Kemampuan Manajerial Usaha Ternak

19 96 110

MOTIVASI PETERNAK SAPI MENGIKUTI PROGRAM KEMITRAAN (Kasus Kemitraan PT Great Giant Livestock Co Di Desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah

0 15 69

Analisis Sistem Pemasaran Ternak Sapi Potong PT Great Giant Livestock Company Lampung Tengah

6 32 103

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 1 21

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 2 16

ANALISIS KEMITRAAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT GREAT GIANT LIVESTOCK (GGL) KABUPATEN LAMPUNG TENGAH.

2 9 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA PADA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN CIAMIS | Isyanto | Mimbar Agribisnis 27 111 1 PB

0 0 6

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Kewirausahaan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali - UNS Institutional Repository

0 0 15