Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

pengusaha eksportir, perusahaan industri pengolahan atau perusahaan lainnya yang berperan dalam menyediakan kebutuhan sarana produksi petani berupa bibit berkualitas, pupuk, dan sarana produksi lainnya sesuai kesepakatan secara enam tepat, yang meliputi tepat jumlah, tepat kualitas, tepat tempat, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat harga. Kesepakatan secara enam tepat tersebut merupakan indikator dari keberhasilan dari pola kemitraan. Arnolia Febrianti 2006 meneliti tentang pencitraan perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada masyarakat di sekitar kebun Malabar PTPN VIII Pengalengan Kabupaten Bandung di pengaruhi beberapa faktor,yaitu: factor profil individu masyarakat, factor profil humas persahaan dan factor lingkungan fisik dukungan fasilitas dan dukungan teknologi serta lingkungan sosial dukungan aparat desa, dukungan tokoh masyarakat dan dukungan kelembagaan masyarakat.

B. Kerangka Berpikir

Keberhasilan suatu kegiatan tidak bisa lepas dari berbagai macam faktor pendukungnya begitupula dalam kegiatan kemitraan, keberhasilan kemitraan tidak terlepas dari berbagai faktor pendorong keberhasilan kegiatan kemitraan seperti faktor internal, faktor eksternal, karaketeristik kemitraan, partisipasi peternak sapi dan elemen pendukung kemitraan merupakan suatu aspek penting dalam mendukung keberhasilan kemitraan, bahkan partisipasi dan elemen pendukung kemitraan dapat dijadikan sebagai salah satu faktor pendorong keberhasilan kemitraan antara peternak dan PT GGLC. Berkaitan dengan kegiatan kemitraan antara peternak dan PT GGLC di Kabupaten Lampung Tengah, ada banyak hal yang telah dialami peternak yang dapat menggambarkan keinginan peternak untuk berperan aktif dalam kegiatan kemitraan ternak sapi. Keberhasilan program kemitraan inti-plasma tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung yang menyertai keberhasilan tersebut, oleh sebab itu sangat dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari setiap pelaksanaan kegiatan kemitraan tersebut. Menurut FAO Gitosaputro, 2003, partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring, agar memperoleh informasi mengenai konteks lokal dan dampak- dampak sosial. Ndraha 1990, mengatakan bahwa dalam proses pembangunan, partisipasi berfungsi sebagai masukan, artinya masyarakat dapat berfungsi dalam enam fase proses pembangunan, antara lain fase penerimaan informasi, fase perencanaan pembangunan, fase pelaksanaan pembangunan, fase penerima kembali hasil pembangunan, dan fase penilaian pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi peternak sapi terhadap keberhasilan pola kemitraan merujuk pada teori Wolf 1985 dan gabungan berbagai pendapat, yaitu pendapat Effendi 1994, dan Ingguan 1989 yaitu tingkat kosmopolit, pendapatan, lamanya berusahatani, sikap, tingkat pendidikan, dan umur. Faktor external peternak sapi yang mempengaruhi keberhasilan kemitraan penggemukan sapi potong antara PT GGLC dan peternak sapi merujuk pada hasil penelitian Febrianti 2006 meliputi, antara lain: dukungan fasilitas, dukungan teknologi, dukungan aparat desa, dukungan tokoh masyarakat, dan dukungan kelembagaan masyarakat. Selain faktor-faktor di atas keberhasilan kegiatan kemitraan didukung oleh elemen lain seperti adanya rasa saling menghargai antara inti dan plasma, Kesesuain tujuan dan pelaksanaan kegiatan, saling ketergantungan antara inti dan plasma serta adanya transfaransiketerbukaan informasi dari inti kepada plasma Hasyim, 2005 Kejelasan program, kesesuain jadwal, efektifitas pembinaan dan kinerja fasilitator adalah merupakan karakteristik kemitraan yang dapat meningkatkan keberhasilan kemitraan antara peternak sapi dan PT GGLC. Semakin jelas program kemitraan, ketetapatan jadwal pelaksaaan kegiatan, semakin efektif pembinaan yang dilakukan dan semakin baik kinerja fasilitator akan berdampak pada hasil yang optimal dari kegiatan kemitraan yang berlangsung antara peternak sapi dan PT GGLC dan akan mendorong keberhasilan kemitraan baik secara teknis, ekonomi, sosial maupun kondisi lingkungan fisik peternak. Secara sederhana kerangka pemikiran tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kemitraan penggemukan sapi potong antara PT GGLC dan peternak sapi di Kabupaten Lampung Tenga dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Diagram Konsep Kerangka Berpikir

C. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh (Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat)

3 62 78

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh

6 92 75

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Peternak Sapi Potong dengan Kemampuan Manajerial Usaha Ternak

19 96 110

MOTIVASI PETERNAK SAPI MENGIKUTI PROGRAM KEMITRAAN (Kasus Kemitraan PT Great Giant Livestock Co Di Desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah

0 15 69

Analisis Sistem Pemasaran Ternak Sapi Potong PT Great Giant Livestock Company Lampung Tengah

6 32 103

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 1 21

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 2 16

ANALISIS KEMITRAAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT GREAT GIANT LIVESTOCK (GGL) KABUPATEN LAMPUNG TENGAH.

2 9 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA PADA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN CIAMIS | Isyanto | Mimbar Agribisnis 27 111 1 PB

0 0 6

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Kewirausahaan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali - UNS Institutional Repository

0 0 15