Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian terdiri dari manfaat praktis dan manfaat teoritis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian yaitu memberikan gambaran yang sebenarnya di lapangan tentang pengaruh faktor - faktor yang berhubungan dengan keberhasilan kemitraan yang dilaksanakan antara mitra dan plasma, dalam hal ini kemitraan antara peternak sapi dan PT GGLC, diharapkan dapat dijadikan bahan dalam pengembangan teori yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat khususnya peternakan sapi melalui kemitraan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan bagi pelaku program pemberdayaan masyarakat khususnya pada kemitraan peternak sapi mengenai keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program kemitraan sehingga menjadi pertimbangan dalam menyusun strategi program pemberdayaan masyarakat. Secara umum, hasil penelitian dapat bermanfaat dalam upaya pemberdayaan masyarakat peternak sapi melalui kegiatan kemitraan, dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan pertanian dan revitalisasi pertanian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Penyuluhan Pertanian a. Pengertian Penyuluhan di Indonesia akhir-akhir ini semakin semarak, pemicunya adalah karena penggunaan istilah penyuluhan dirasa semakin kurang diminati atau kurang dihargai oleh masyarakat. Hal ini, disebabkan penggunaan istilah penyuluhan yang kurang tepat, terutama oleh banyak kalangan yang sebenarnya “ tidak memahami ” esensi makna yang terkandung dalam istilah penyuluhan itu sendiri. Di lain pihak, seiring dengan perbaikan tingkat pendidikan masyarakat dan kemajuan teknologi informasi, peran penyuluhan semakin menurun dibanding sebelum dasawarsa delapan-puluhan. Pada tahun 1998, Mardikanto menawarkan penggunaan istilah edfikasi, yang merupakan akronim dari fungsi-fungsi penyuluhan yang meliputi: edukasi, diseminasi inovasi, fasilitasi, konsultasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi. Meskipun tidak ada keinginan untuk mengganti istilah penyuluhan, Margono Slamet pada kesempatan seminar penyuluhan pembangunan 2000 menekankan esensi penyuluhan sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah mulai lazim digunakan oleh banyak pihak sejak Program Pengentasan Kemiskinan pada dasawarsa 1990-an. Terkait dengan hal tersebut, dalam perjalanannya, kegiatan penyuluhan diartikan dengan berbagai pemahaman Mardikanto, 2009, seperti: 1 Penyebarluasan informasi 2 Peneranganpenjelasan

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh (Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat)

3 62 78

Hubungan Antara Karakteristik Petani Peternak Sapi Dengan Kinerja Penyuluh

6 92 75

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Peternak Sapi Potong dengan Kemampuan Manajerial Usaha Ternak

19 96 110

MOTIVASI PETERNAK SAPI MENGIKUTI PROGRAM KEMITRAAN (Kasus Kemitraan PT Great Giant Livestock Co Di Desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah

0 15 69

Analisis Sistem Pemasaran Ternak Sapi Potong PT Great Giant Livestock Company Lampung Tengah

6 32 103

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 1 21

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETERNAKAN SAPI POTONG (Studi Pola Kemitraan Pada Peternakan Makmur di Sukoharjo).

0 2 16

ANALISIS KEMITRAAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PT GREAT GIANT LIVESTOCK (GGL) KABUPATEN LAMPUNG TENGAH.

2 9 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA PADA USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN CIAMIS | Isyanto | Mimbar Agribisnis 27 111 1 PB

0 0 6

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Kewirausahaan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali - UNS Institutional Repository

0 0 15