8 Berbagai jenis bahan bakar seperti bahan bakar cair, padat, dan gas
yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling, dan lain-lain.
1 Bahan bakar padat
Bahan bakar padat yang terdapat dibumi kita ini berasal dari zat-zat organik. Bahan bakar padat mengandung unsur-unsur antara lain : Zat arang
atau Karbon C, zat lemas atau Nitrogen N, Hidrogen H, Belerang S, zat asam atau Oksigen O Abu dan Air yang kesemuanya itu terikat dalam satu
persenyawaan kimia. 2
Bahan bakar cair Bahan bakar cair berasal dari minyak bumi. Minyak bumi didapat dari
dalam tanah dengan jalan mengebornya pada ladang-ladang minyak, dan memompanya sampai ke atas permukaan bumi, untuk selanjutnya diolah lebih
lanjut menjadi berbagai jenis minyak bakar. 3
Bahan bakar gas Didalam tanah banyak terkandung : Gas Bumi Petrol Gas atau sering
disebut pula dengan gas alam, yang timbul pada saat proses pembentukan minyak bumi, gas tambang, dan gas rawa CH4 Methane. Seperti halnya
dengan minyak bumi, gas alam tersebut diperoleh dengan jalan pengeboran dari dalam tanah, baik di daratan maupun pada lepas pantai terhadap lokasi-
lokasi yang diduga terdapat kandungan gas alam.
2.3 Biomassa
2.3.1 Definisi Biomassa dan Pelet Biomassa
Biomassa merupakan bahan yang potensial untuk menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat melalui suatu proses konversi baik secara
fisik, kimiawi, biologis, ataupun enzimatis untuk energi bioetanol. Ketersediaan biomassa yang merupakan bahan terbarukan cukup melimpah,
baik berupa hasil penanaman maupun berupa limbah. Sumber-sumber untuk membuat energi biomassa itu sendiri bisa berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
Universitas Sumatera Utara
9 mengandung selulosa, seperti kayu, cangkang sawit, sekam padi, tebu, dan
lain-lain Erlich, 2005. Suatu perubahan konversi dari suatu biomassa menjadi bentuk lainnya
yang melibatkan keadaan fisik dari bahan tersebut. Konversi fisika meliputi penggerusan, penggerindaan, dan pengukusan untuk mengurai struktur
biomassa dengan tujuan meningkatkan luas permukaan sehingga proses selanjutnya, kimia, termal, dan biologi bisa dipercepat. Proses ini juga meliputi
pemisahan, ekstraksi, penyulingan, dan sebagainya untuk mendapatkan bahan berguna dari biomassa serta proses pemapatan, pengeringan, atau kontrol
kelembaban dengan tujuan membuat biomassa lebih mudah diangkut dan disimpan. Teknologi konversi fisika sering digunakan pada perlakuan
pendahuluan untuk mempercepat proses utama Ismun, 1993. Pelet telah diproduksi sejak seabad yang lalu dengan menggunakan
panas dan tekanan sehingga pelet berbentuk silindris, dapat diproduksi dari berbagai materi untuk tujuan yang berbeda-beda. Keuntungan yang diperoleh
dari penggunaan pelet adalah densitasnya yang maksimal sekitar 40 lbsft
3
, mengalir seperti cairan dan ideal dipergunakan untuk sistem yang otomatis,
dapat digunakan pada kompor dan boiler, dapat digunakan dalam aplikasi berskala kecil maupun besar, mudah untuk ditangani, disimpan, dan
ditransportasikan, serta meningkatkan karakteristik pembakaran dari bahan baku yang dipergunakan www.pelheat.com. Gambar pelet biomassa dapat
dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 2.1 Pelet Biomassa Lit: 26
Universitas Sumatera Utara
10 Peletisasi biomassa merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
penanganan, transportasi, pengubahan yang lebih mudah, dan penyimpanan sewaktu-waktu Erlich, 2005. Untuk menghasilkan pelet biomassa yang
memiliki kualitas yang baik, tahapan prosesnya dideskripsikan dalam skema pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.2 Skema proses produksi pelet biomassa Lit: 26
2.3.2 Serbuk Kayu