Tahap Pengayakan Tahap Pengeringan Tahap Pengujian

44

3.5.4 Tahap Pengayakan

Tahap ini bertujuan untuk mengayak atau menyaring menggunakan saringan 5 mesh sebagai hasil akhir dari pelet yang keluar dari mesin pencetak pelet. Hasil yang keluar dari mesin pencetak pelet itu tidak seutuhnya berbentuk pelet, ada juga sisa-sisa dari pencetakan yang berbentuk pasir. Oleh sebab itu, tahap ini diperlukan untuk memisahkan sisa-sisa pasir dengan pelet. Sisa-sisa pasir tersebut dimasukkan kembali kedalam bahan untuk dicampur kembali sehingga bahan perekat dapat tercampur dengan rata dan agar tidak terbuang dengan sia-sia.

3.5.5 Tahap Pengeringan

Tahap ini bertujuan untuk mengeringkan pelet yang keluar dari mesin pencetak pelet. Pengeringan ini sangat diperlukan agar tidak ada pelet yang saling menyatu dengan pelet yang lain ataupun agar pelet menjadi tidak mudah rapuh. Tahap pengeringan ini dengan mengeringkan dibawah sinar matahari dengan suhu berkisar 35 o C – 37 o C hingga kadar air tidak lebih dari 10 ataupun biasanya dalam waktu 3-4 hari lalu pelet sudah kering dan siap dipakai.

3.5.6 Tahap Pengujian

Tahap ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik dasar dari pelet yang dihasilkan sehingga dapat mengetahui potensi dari bahan yang digunakan sebagai bahan bakar. Karakteristik dasar itu antara lain nilai kadar air, nilai kadar abu, nilai kadar bahan mudah menguap, nilai total karbon terikat, nilai kalor, laju pembakaran, efisiensi, konsumsi bahan bakar, kebutuhan udara pemakaran, perhitungan gas asap dan volume gas asap. Pengambilan data suhu awal dan suhu akhir pada air berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan menggunakan termometer untuk pengujian Universitas Sumatera Utara 45 dengan bom kalorimeter yang digunakan sebagai perhitungan untuk mencari nilai kalor, maka didapat data sebagai berikut : Tabel 3.1 T 1 o C dan T 2 o C pada Serbuk Kayu 100 No T 1 o C T 2 o C 1 25,06 25,36 2 25,72 26,03 3 26,15 26,44 4 26,18 26,48 5 26,53 26,84 Tabel 3.2 T 1 o C dan T 2 o C pada Tandan Kosong Kelapa Sawit 100 No T 1 o C T 2 o C 1 26,53 26,79 2 26,87 27,14 3 27,18 27,43 4 27,46 27,72 5 27,77 28,02 Tabel 3.3 T 1 o C dan T 2 o C pada Serbuk Kayu 50 + Tandan Kosong Kelapa Sawit 50 No T 1 o C T 2 o C 1 26,04 26,34 2 26,48 26,81 3 26,89 27,24 4 27,29 27,63 5 27,70 28,03 Universitas Sumatera Utara 46

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Biomassa

Setiap biomassa memiliki perbedaan sifat dan karakterisasi yang dapat mempengaruhi performa sebagai bahan bakar didalam proses pembakaran.

4.1.1 Analisis Proksimat

Analisis proksimat merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja bahan bakar pada saat pemanasan dan pembakaran antara lain kadar air, zat mudah menguap volatile matter, kadar abu ash content, kadar karbon terikat fixed carbon. Berikut data yang mengenai beberapa kandungan yang terdapat pada serbuk kayu dan tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut: Maka komposisi analisis proksimat untuk serbuk kayu 50 + tandan kosong kelapa sawit 50 sebagai berikut: Kadar Air = 50 100 8,15 + 50 100 9,38 = 8,76 Kadar Zat Menguap = 50 100 90,00 + 50 100 68,47 = 83,23 Kadar Abu = 50 100 1,59 + 50 100 5,38 = 3,48 Kadar Karbon Terikat = 50 100 0,24 + 50 100 16,77 = 8,50

4.1.2 Analisis Ultimat

Analisis ultimat merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui berbagai macam unsur kimia seperti karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, dll. Universitas Sumatera Utara